Gambar 2. puzzle model potongan geometris
3. Puzzle model potongan modul
Gambar 3. puzzle model potongan modul
Jumlah potongan puzzle dan jenisnya harus disesuaikan dengan kelompok umur dan kemamouan kecerdasan anak mulai dari jumlah 2 keping, 3
keping, 6 keping atau 9 keping dan seterus nya. Hal ini senada dengan pendapat Soebachman 2012: 50 bermain puzzle dapat dillakukan serta
dimainkan oleh anak, tetapi tentu saja tingkat kesulitannya harus disesuaikan dengan usia anak yang memainkannya.
Berdasarkan kajian diatas dapt disimpulkan bahwa macam bermain puzzle ada beberapa diantaranya puzzle model potongan melengkung, puzzle
model potongan geometris serta puzzle model potongan modul, Serta dimainkan oleh anak, tetapi tentu saja tingkat kesulitannya harus
disesuaikan dengan usia anak yang memainkannya.
e. Cara Bermain Puzzle
Bermain dapat merangsang daya pikir anak, termasuk diantaranya meningkatkan kemampuan konsentrasi dan memecahkan masalah.
Bermain tidak hanya membuat anak menyukai permainan tetapi juga dituntut agar membuat anak untuk teliti dan tekun ketika mengerjakan
permainan tersebut.
Kegiatan yang
menyenangkan juga
dapat
meningkatkan aktifitas sel otak secara aktif. Cara memainkan puzzle pun tidak sulit. Menurut Yulianti 2008: 43 cara bermain puzzle yaitu sebagai
berikut: a. Lepaskan kepingan-kepingan puzzle dari tempatnya.
b. Acak kepingan-kepingan puzzle tersebut. c. Mintalah anak untuk menyusunkan kembali kepingan-kepingan
puzzltersebut. d. Berikan tantangan pada anak untuk menyusun kepingan puzzle
dengan cepat, menggunakan hitungan angka 1-10. Bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan mengasikan
bagi anak. Ketika anak bermain maka anggota seluruh tubuh anak juga ikut aktif dan menikmati permainan yang sedang dimainkan oleh anak.
Menurut Fauziddin 2014: 40 cara bermain puzzle
yaitu anak
dikelompokkan terlebih dahulu. Setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 6 anak. Guru menyiapkan kertas sejumlah kelompok yang bertuliskan
kalimat syahadat atau gambar binatang, buah-buahan bisa dikembangkan dengan tulisangambar lain sesuai dengan materi, dengan ukuran yang
besarnya kurang lebih 15 cm x 30 cm, kemudian dipotong-potong menjadi beberapa bagian, dengan pola-pola yang bervariasi. Kemudian guru
memanggil beberapa anak mewakili kelompoknya untuk bermain. Anak yang dipanggil diberikan tugas untuk menata potongan-potongan tulisan
atau gambar sesuai dengan bentuknya semula. Kelompok yang menang adalah kelompok yang paling cepat berhasil menyusun dan membacakan
tulisannya kepada guru. Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa cara bermain
puzzle yaitu lepaskan potongan-potongan puzzle dari tempatnya, mintalah