mengukur apakah itu benar atau salah, apakah itu baik atau tidak untuk dilakukan dan sebagainya Lickona, 2012 : 85-86 .
b. Mengetahui Moral
Nilai moral seperti menghargai kehidupan, menghargai kemerdekaan, tanggung jawab terhadap orang lain, keujuran, toleransi, penghormatan, disiplin diri,
integritas, dan belas kasih, mendefinisikan seluruh cara tentang menjadi contoh pribadi yang baik. Mengetahui sebuah nilai juga berarti memahami baggaimana
cara enerapkan nilai-nilai tersebut dalam berbagai situasi Lickona, 2012 : 87 .
c. Penentuan Perspektif
Penentuan persepektif merupakan kemampuan untuk mengambil sudut pandang orang lain, melihat situasi sebagaimana adanya, membayangkan bagaimana
mereka berfikir, bereaksi, dan merasakan masalah yang ada.
d. Pemikiran Moral
Pemikiran moral melibatkan pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan moral dan mengapa harus aspek moral yanag penting untuk dikembangkan dalam
kehidupan sosial. Mengapa penting bagi kita untuk menepati janji, melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin, dan membagikan apa yang saya miliki dengan
orang lain. Pemikiran-pemikiran tersebut harus diimbangi dengan moral yang baik agar semuanya dapat terwujud dengan baik. Pada tingkatan yang lebih tinggi,
pemikiran moral juga mengikutsertakan pemahaman atas prinsip moral yang berupa pentingnya menghormati pribadi setiap individu, bertindak untuk
mencapai kebaikan yang terbaik demi jumlah yang paling besar, dan bertindaklah yang baik dengan membuat orang lain akan melakukan hal yang sama dengan
situasi tertentu Lickona, 2012 : 88 .
2.1.2.2 Perasaan Moral
Perasaan moral sangat berkaitan erat dengan emosional seseorang. Lickona 2012: 91 mengemukakan bahwa sisi emosional karakter sangatlah penting untuk
dikembangkan. Hanya mengetahui apa yang benar bukanlah jaminan untuk melakukan hal yang baik. Masyarakat bisa jadi sangat pintar tentang hal yang
benar dan yang salah, akan tetapi masih cenderung memilih yang salah, seberapa jauh seseorang peduli tentang sikap jujur, adil, dan pantas terhadap orang lain
sudah jelas mempengaruhi apakah emosional moral orang tersebut difungsikan atau tidak.
Aspek-aspek emosional berikut akan menjamin perhatian seseorang dalam mendidik karakter yang baik.
a. Hati Nurani
Hati nurani memiliki sisi kognitif yaitu mengetahui apa yang benar, dan sisi emosional yaitu merasa berkewajiban untuk melakukan apa yang benar. Bagi
orang-orang yang memiliki hati nurani, moralitas itu perlu diperhitungkan. b.
Harga Diri Ketika seseorang memiliki ukuran harga diri yang sehat, maka ia mampu
menilai dirinya sendiri dan orang lain dengan benar. Penelitian yang ada menunjukan bahwa, seorang anak yang memiliki harga diri yang tinggi maka
akan mampu bertahan dengan tekanan teman sebayanya dibandingkan dengan anak yang memiliki harga diri yang rendah. Maka sebagai seorang pendidik
harus mampu mengembangkan harga diri anak berdasarkan atas nilai-nilai
seperti tanggung jawab, kejujuran, dan kebaikan, serta berdasar pada keyakinan akan kemampuan diri anak Lickona, 2012: 93-94.
c. Empati
Empati merupakan identifikasi pengalaman pribadi mengenai keadaan orang lain. Sebagai seorang pendidik hendaknya selalu memahami dan bersimpati
terhadap perasaan anak didiknya. d.
Kendali Diri Pengendalian diri diupayakan untuk mengurangi emosi yang berlebihan.
Seseorang yang memiliki karakter baik dapat ditunjukan dengan mengembangkan pengendailan dirinya, bagaimana harus mengendalikan diri
dalam bersikap dan bertutur kata di depan orang lain, dan bagaimana mengembangkan pengendalian diri tersebut secara benar.
2.1.2.3 Tindakan Moral
Tindakan moral mengarah pada apa yang harus dilakukan. Aspek-aspek dalam tindakan moral terdiri dari.
a. Kompetensi
Lickona 2012: 98 mengemukakan bahwa kompetensi moral merupakan kemampuan untuk mengubah penilaian dan perasaan moral ke dalam tindakan
moral yang efektif. Untuk memecahkan suatu konflik dengan adil, misalnya kita memerlukan keahlian praktis berupa mendengarkan, menyampaikan sudut
pandang kita tanpa mencemarkan nama baik orang lain, dan mengemukakan solusi yang menguntungkan orang lain.