Keadaan umun perikanan laut Kabupaten Indramayu
Tabel 5 Perkembangan jumlah alat tangkap di Kabupaten Indramayu tahun
2003-2009
No Jenis Alat Tangkap
Jumlah Alat Tangkap per Tahun Rata-rata
Perkembangan 2003
2004 2005
2006 2007
2008 2009
1 Pukat kantong
Lampara,Dogol, Payang 1486
1486 1486
1486 1190
1080 1080
-15,10 2
Pukat Pantai 288
288 288
1173 1163
1163 1163
154,05 3
Purse seine 156
156 156
197 178
178 181
8,32 4
Gillnet 2390
2390 2390
2879 2976
2976 3100
9,33 5
Jaring Klitik 870
870 870
334 334
334 334
-61,60 6
Pancing 332
332 332
115 115
115 115
-65,36 7
Sero 80
80 80
78 78
78 78
-2,5 Jumlah
5602 5602
5602 5966
5924 5924
6084 2,83
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, 2010
Sebanyak tujuh jenis alat tangkap yang terdapat di Kabupaten Indramayu, tiga di antaranya memiliki jumlah yang besar yaitu gillnet, pukat kantong dan
pukat pantai Tabel 5. Alat tangkap gillnet jaring insang merupakan alat tangkap yang dominan dimana dari 2390 unit pada tahun 2003 menjadi 3100 unit
pada tahun 2009 dengan rata-rata perkembangan sebesar 9,33 yang kemudian diikuti oleh alat tangkap pukat pantai. Pukat pantai tumbuh cukup signifikan
sebesar 154,05. Selain kedua alat tangkap tersebut pukat kantong merupakan alat tangkap yang banyak digunakan walaupun rata-rata perkembangannya
mengalami penurunan yaitu -15,10 dimana pada tahun 2003 jumlahnya 1486 unit menjadi 1080 unit pada tahun 2009. Meskipun tidak meningkat drastis alat
tangkap purse seine pukat cincin juga mengalami kenaikan dimana dalam periode 2003 sebanyak 156 unit meningkat menjadi 181 unit pada tahun 2009,
atau dengan rata-rata perkembangan sebesar 8,32. Sedangkan alat tangkap lainnya seperti jaring klitik, pancing dan sero selama periode 2003 sampai 2009
mengalami penurunan dengan rata-rata perkembangan masing-masing sebesar - 61,60, -65,36 dan 2,50.
Jenis alat tangkap di Eretan Kulon tidak banyak mengalami perubahan selama periode tahun 2003 sampai tahun 2009 Tabel 6. Alat tangkap yang
digunakan di Eretan Kulon didominasi oleh pukat pantai dan jaring klitik. Empat jenis alat tangkap lainnya yaitu pukat kantong, pukat pantai, gillnet dan jaring
klitik tidak mengalami perubahan jumlah unit. Sedangkan untuk alat tangkap
purse seine mengalami penurunan rata-rata sebesar -9,10 dari 44 unit tahun
2003 menjadi 40 unit pada tahun 2009. Tabel 6 Jumlah alat tangkap di Eretan Kulon tahun 2003 – 2009
No
Jenis Alat Tangkap
Jumlah Alat Tangkap per Tahun Rata-rata
Perkembanga n
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009
1
Pukat kantong Lampara,Dogol,Payang
86 86
86 86
86 86
86 2
Pukat Pantai
277 277
277 277
277 277
277 3
Purse seine
44 44
44 44
40 40
40 -9,10
4
Gillnet
47 47
47 47
47 47
47 5
Jaring Klitik
108 108
108 108
108 108
108 6
Pancing
72 7
Sero Jumlah
562 562
562 562
558 558
630
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, 2010
2 Jenis Ikan dan Produksi Ikan
Bertolak dari jenis alat tangkap yang dioperasikan di perairan Kabupaten Indramayu, maka jenis ikan yang tertangkap juga beragam. Sebagaimana dapat
dilihat pada Tabel 7 dapat diketahui bahwa dari 7 jenis alat tangkap yang beroperasi teridentifikasi 24 jenis ikan yang didaratkan oleh nelayan Indramayu.
Beberapa jenis ikan yang tertangkap didominasi oleh tongkol Euthynnus spp, pepetek Leiognathus sp dan manyung Arius sp dengan hasil tangkapan tahun
2006 dari ketiga jenis ikan tersebut berkisar 39,40 dari total hasil tangkapan. Tabel 7
Data statistik perikanan tangkap per jenis ikan yang ditangkap di perairan Indramayu tahun 2006
No Jenis Ikan
Harga Rp
Produksi Ton Triwulan
I Triwulan
II Triwulan
III Triwulan
IV
1 manyung
10.000 1.123,20
532,30 583,50
1.167,10 2
selar 7.000
621,50 433,90
378,80 596.80
3 layang
8.000 107,20
45,30 1.264,90
45,50 4
bawal hitam 22.000
626,10 278,10
615,80 656,30
5 bawal putih
25.500 17,00
9,70 885,80
534,10 6
kakap putih 20.000
14,00 96,90
663,60 31,80
7 tembang
2.500 787,60
2.776,80 1508,20
590,10 8
lemuru 5.000
9,80 640,70
984,90 141,30
9 lidah
5.000 23,20
19,40 27,00
56,90 10
teri 35.000
91,60 81,80
750,50 13,30
11 pepetek
3.500 3.013,90
3.727,40 609,80
5245,50 12
kakap merah 20.000
713,10 181,20
786,70 734,00
13 belanak
6.000 20,70
1,70 34,50
4,50
No Jenis Ikan
Harga Rp
Produksi Ton Triwulan
I Triwulan
II Triwulan
III Triwulan
IV
14 kuniran
4.000 725,50
44,70 62,20
- 15
kuro 20.000
10,40 53,30
74,20 25,20
16 talang-talang
5.000 20,80
6,50 727,60
11,40 17
gulamah tigawaja 3.500
160,80 519,10
544,60 952,50
18 kembung
8.000 753,60
312,10 1507,30
724,60 19
tenggiri 25.000
659,90 630,60
826,40 455,80
20 tongkol
7.000 2.298,20
3.357,10 1458,50
5.354,70 21
kerapu 17.000
14,00 6,50
- 27,40
22 layur
6.000 10,80
46,70 437,40
546,90 23
cucut 9.000
74,80 473,90
644,20 601,60
24 pari
8.000 279,70
131,00 402,60
371,30 25
ikan lainnya 5.000
1.801,60 820,40
339,30 1,845,8
26 udang dogol
35.000 4,70
- 171,20
357,00 27
udang jerbung 25.000
23,20 -
401,40 535,10
28 udang lainnya
15.000 1.007,50
522,40 300,20
316,30 29
kepiting 30.000
11,00 9,80
33,40 316,30
30 rajungan
20.000 11,80
10,30 67,90
69,70 31
cumi-cumi 20.000
306,00 291,40
491,70 515,00
32 sotong
22.000 192,50
22,60 223,90
223,80 33
terbang 9.000
- 97,00
- -
JUMLAH 15.535,70
16.170,80 17.808,00
22.786,60
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, 2007
3 Prasarana pendukung
Kegiatan penangkapan ikan memerlukan prasarana dalam bentuk
pelabuhan perikananpangkalan pendaratan ikan. Fungsi prasarana tersebut adalah sebagai tempat berlabuhnya kapal penangkap ikan, mendaratkan hasil tangkapan,
pengisian perbekalan, pusat pemasaran dan distribusi ikan, pengembangan masyarakat nelayan, pusat pembinaan mutu hasil tangkapan dan pusat
pelaksanaan penyuluhan dan pengumpulan data perikanan. Fasilitas dari prasarana perikanan tangkap terdiri dari:
1 Fasilitas pokok meliputi: a. Penahan gelombang break water;
b. Dermaga jetty; c. Kolam pelayaran, alur pelayaran, monumen pelabuhan;
d. Turrap; e. Jalan dan drainase.
2 Fasilitas fungsional meliputi: a. Tempat pelelangan ikan TPI;
b. Pasar ikan dan depot es; c. Tempat pengolah ikan;
d. Instalasi air bersih; e. Instalasi listrik dan telkom;
f. Balai pertemuan nelayan; g. Kantor PPPPI dan syahbandar;
h. Bengkel. 3 Fasilitas tambahan meliputi:
a. Toko bahan alat perikanan BAP; b. Poliklinik;
c. Perumahan nelayan dan tempat ibadah; d. Tempat penginapan.
Prasarana perikanan tersebut terbentuk dalam suatu kawasan Pelabuhan PerikananPangkalan Pendaratan Ikan. Adapun jumlah PPPPI di Kabupaten
Indramayu adalah sebanyak 14 buah, terdiri atas 12 buah PPI dan 1 buah PPP Tabel 8.
Tabel 8 Nama dan lokasi PPPPI di Kabupaten Indramayu
No Nama PPPPI
Desa
1 PPI Ujung Gebang
Ujung Gebang 2
PPI Bugel Sukahaji
3 PPP Eretan Wetan
Eretan Wetan 4
PPI Eretan Kulon Eretan Kulon
5 PPI Cangkring
Cangkring 6
PPI Bedahan Brondong
7 PPI Karangsong
Karangsong 8
PPI Singaraja Singaraja
9 PPI Majakerta
Majakerta 10
PPI Limbangan Limbangan
11 PPI Lombang
Lombang
No Nama PPPPI
Desa
12 PPI Juntinyuat
Juntinyuat 13
PPI Dadap Dadap
14 PPI Tegal Agung
Tegal Agung Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu 2007
Sampai saat ini terdapat 14 PPPPI yang ada di Kabupaten Indramayu, Empat diantaranya merupakan pusat produksi perikanan tangkap. Keempat
PPPPI tersebut adalah PPP Eretan Wetan, PPI Eretan Kulon, PPI Karangsong, dan PPI Dadap. Mengingat aktifitasnya, maka PPI Eretan Kulon dan PPI
Karangsong direncanakan ditingkatkan menjadi PPP. Tabel 9 Fasilitas yang tersedia di PPI Eretan Kulon
No Jenis Fasilitas
Jumlah unit atau Panjang m
1 Breakwater
520 m 2
Kade 350 m
3 Jetty
2000 m 4
Kantor PPI 1 unit
5 Koperasi
1 unit 6
TPI 1 unit
7 Depot es
1 unit 8
SPDN 1 unit
9 Bengkel
1 unit 10
Mushola 1 unit
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu 2007
Fasilitas yang dimiliki oleh PPI Eretan Kulon cukup memadai untuk menunjang kegiatan perikanan tangkap. Pada akhir tahun 2007, telah berdiri
pabrik fillet ikan kuniran di daerah tersebut. Hal ini menunjukkan adanya perhatian dinas perikanan dan kelautan setempat terhadap kegiatan ekonomi
masyarakat. Fillet ikan kuniran tersebut diekspor ke Malaysia. Berdirinya pabrik fillet
ikan kuniran dapat memberikan nilai tambah untuk pencanangan PPI Eretan Kulon menjadi PPP.