Prosedur pembuktian dan pengamanan harus digunakan untuk melindungi aktiva dan memastikan bahwa data akuntansi dapat dipercaya.Hal ini dapat
diterapkan pada banyak hal seperti prosedur otorisasi, persetujuan dan rekonsilasi.
4. Pemantauan atau monitoring
Pemantauan terhadap sistem pengendalian internal akan mengidentifikasi di mana letak kelemahannya dan memperbaiki efektifitas pengendalian tersebut.
Sistem pengendalian internal dapat dipantau secara rutin bisa dilakukan dengan mengamati perilaku karyawan dan tanda-tanda peringatan dari sistem akuntansi
tersebut.
5. Informasi dan komunikasi
Informasi dan komunikasi merupakan unsur dasar dari pengendalian internal.Informasi mengenai lingkungan pengendalian, penilaian resiko,
prosedur pengendalian dan pemantauan diperlukan oleh manajemen untuk mengarahkan operasi dan memastikan terpenuhinya tuntutan-tuntutan
pelaporan serta peraturan yang berlaku.Manajemen juga dapat menggunakan informasi eksternal untuk menilai peristiwa dan keadaan yang berpengaruh
terhadap pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal.
C. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Rumah Sakit Martha Friska Brayan
1. Prosedur Penerimaan Kas
Di dalam pelaksanaan transaksi penerimaan kasnya, Rumah Sakit Martha Friska Brayan telah menyusun sistem penerimaan kas yang teratur. Meliputi
Universitas Sumatera Utara
serangkaian proses pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan yang berkaitan dengan penerimaan kas serta pertanggungjawaban
kembali. Adapun prosedur penerimaan kas yang dilakukan oleh Rumah Sakit Martha
Friska Brayan adalah sebagai berikut : Prosedur dalam penerimaan dan penyetoran
a. Pasien berobat dan membeli karcis harian diloket.
b. Petugas keuangan mencatat seluruh harga karcis kedalam poliklinik.
c. Petugas keuangan mencatat seluruh harga karcis kedalam Tanda Bukti
Setor dan juga dapat dilihat pada SIMRS sistem informasi manajemen rumah sakit
d. Petugas keuangan melaporkan kepada koordinator rawat jalan atau rawat
inap. e.
Koordinator menandatangani buku klinik dan tanda bukti setor yang telah di cek kebenarannya.
f. Petugas keuangan menyetor harga karcis ke Bank di Badan Pelayanan
Kesehatan Rumah Sakit Martha Friska Brayan atau juga dapat langsung dilakukan pembayaran oleh pihak pasien.
g. Petugas keuangan menyerahkan Tanda Bukti Setor yang telah
ditandatangani petugas Bank kepada koordinator rawat jalan atau rawat inap.
h. Koordinator rawat jalan menghimpun semua Tanda Bukti Setor dan
diserahkan kepada kasir penerimaan Rumah Sakit Martha Friska Brayan.
Universitas Sumatera Utara
i. Bendahara penerimaan Rumah Sakit Martha Friska Brayan memeriksa
rekening Koran bank guna untuk menyesuaikanmencocokkan rekonsilasi.
j. Bendahara penerimaan Rumah Sakit Martha Friska Brayan mencatat
seluruh penerimaan kedalam Tanda Bukti Setor yang telah disesuaikan direkonsilasi dengan setoran petugas keuangan dan di setor ke Pemegang
Kas. k.
Bendahara penerimaan membukukan penerimaan kedalam buku kas umum.
l. Kasir penerimaan menyerahkan Tanda Bukti Setor yang telah
ditandatangani petugas Bank kepada : 1.
Lembar pertama untuk kasir penerimaan 2.
Lembar kedua dan ketiga untuk petugas Bank 3.
Lembar keempat kepada Ka. Akuntansi Keuangan 4.
Lembar keenam untuk pihak ketiga 5.
Lembar ketujuh untuk pemegang kas
Unit-unit yang terkait dalam penerimaan dan penyetoran ini adalah sebagai berikut :
a Sub.bagian akuntansi keuangan
b Kasir penerimaanbendahara penerimaan BLU Rumah Sakit Martha
Friska Brayan c
Rekam medic d
Pihak Bank e
Pemegang kas Rumah Sakit Martha Friska Brayan.
Universitas Sumatera Utara
Prosedur Penerimaan Kas
Gambar III.1 Bagan Prosedur Penerimaan Kas pada Rumah Sakit Martha Friska
Brayan Sumber : Rumah Sakit Martha Friska Brayan
Pasien Berobat Pembelian Karcis
Pencatatan Setoran Biaya Pasien dan
Setoran Rawat
Pelaporan Kordinator R.Inap
R. Jalan