Peranan Dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Pada Rumah Sakit Martha Friska Brayan

(1)

TUGAS AKHIR

PERANAN DAN MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN PADA

RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA

Oleh : KHAIR RAHMI

122102205

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : KHAIR RAHMI

NIM : 122102205

PROGRAM STUDI :DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : PERANAN DAN MANFAAT SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN PADA RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN

Tanggal: 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Drs.Rasdianto,M.Si,Ak NIP. 19550908 198103 1 005

Tanggal: 2015 Ketua Program Diploma III Akuntansi

Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA NIP. 19511114 198203 1 002

Tanggal: 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec,Ac.Ak, CA NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : KHAIR RAHMI

NIM :122102205

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : PERANAN DAN MANFAAT SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN PADA RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN

Medan, Juni 2015

KHAIR RAHMI NIM. 122102205


(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga dengan izinnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar pendidikan Diploma III di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dalam melaksanakan penelitian dan penyelesaian tugas akhir ini penulis menghadapi berbagai kesulitan, namun karena bantuan dari berbagai pihak penulis akhirnya mampu menyelesaikan tugas akhir ini. Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Ayahanda Heriyono dan Ibunda Aminah Rahma Nasution, SE yang telah

sabar, setia dan tulus mendidik dan membesarkan penulis. Terima kasih atas doa, pengorbanan, pengertian dan kasih sayang yang tak terhingga serta dukungan baik moril maupun materil yang tidak akan mungkin dapat terbalas. 2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Rustam, MSi, Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4. Bapak Rasdianto, SE, MS, AK sebagai dosen pembimbing yang telah mengarahkan penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini dan juga telah

memberikan saran guna kesempurnaan tugas akhir ini.

5. Terima kasih juga kepada Opung Aliot Nasution yang selama ini memberikan kasih sayang dan motivasinya kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan


(5)

tugas akhir.

6. Adikku tersayang M.Sugiarto Amri dan Nafisah Cahaya terima kasih telah membantu dan mendukung penulis.

7. Kakak sepupu penulis Sisku Puhakas yang telah membantu dan mempermudah dalam hal meriset.

8. Sahabat-sahabat magang yang setia selama 10 minggu bersama sama dalam suka maupun duka, baik itu ghibah, gosip atau apalah apalah Aci, Dini, Ismail, Yuda.

9. Terima kasih kepada teman-teman yang setia membantu dalam pembuatan tugas akhir ini Irdo, Fildza , Andre, Ririn, Ovi, Vira, Elsa, Fuad, Kak Murni dan teman Grup D stambuk 2012

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan tugas akhir ini dimasa yang akan datang. Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca sekalian. Amin yaa Rabbal Alamin

Medan, juni 2015 Hormat Saya Penulis

Khair Rahmi 122102205


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. RumusanMasalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

1. TujuanPenelitian ... 3

2. ManfaatPenelitian ... 3

D. RencanaPenulisan ... 4

1. Jadwal Survey/ Observasi ... 4

2. Rencana Isi ... 4

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA ... 6

A. SejarahRingkas... 6

B. StrukturOrganisasi ... 8

C. Job Description ... 10

D. Jaringan Usaha ... 15

E. Kinerja UsahaTerkini ... 17


(7)

BAB III PERANAN DAN MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN

PADA RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA ... 19

A. PengertianAkuntansi ...19

B. PengertianManajemen ………...21

C. PengertianSistemInformasiAkuntansi ... .23

D. SistemInformasiAkuntansipadaRS.MarthaFriska…... .33

E. TipePengambilanKeputusan ... 35

F. Sistem Informasi Akuntansis ebagai Alat Bantu Manajemen ...40

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 41

A. Kesimpulan ... 41

B. Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... ...43


(8)

(9)

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi sekarang ini, banyak organisasi-organisasi ataupun perusahaan berkembang dengan pesat seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan. Organisasi atau perusahaan yang pada umumnya bertujuan memperoleh laba juga berlomba untuk memiliki teknologi dan inovasi termutakhir di banding pesaingnya.Oleh karena itu, semua organisasi atau perusahaan tersebut berusaha semaksimal mungkin dalam mewujudkan tujuan terebut.

Salah satu cara yang harus dilakukan adalah dengan menggunakan Sumber Daya Manusia yang berkompeten dalam bidangnya. Sebuah perusahan harus mempekerjakan seorang atau beberapa manajer yang berkompeten di dalam perusahan supaya dapat mengatur/mengorganisir perusahaan dengan baik

Kinerja para manajer akan membantu perusahan dalam mengelola internal perusahaan dan menghadapi para pesaing serta mewujudkan tujuan perusahaan. Pengelolaan tersebut akan sempurna jika perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dalam kegiatan perusahaan dilakukan dengan tepat dan akurat dan memanfaatkan segala efisiensi yang tersedia guna mencapai tujuan perusahaan.

Karena keterbatasan waktu dan tenaga, para pimpinan perusahan tidak dapat melakukan pengawasan terhadap perusahaan secara langsung dan


(11)

mendalam ke setiap sudut perusahaan. Oleh karena itu, para pimpinan dibantu oleh para manajer perusahaan harus memiliki data yang lengkap tentang keadaan actual perusahaan agar dapat mengambil keputusan dan memprediksi masa depan perusahaan agar dapat mengetahui langkah apa yang harus dilakukan perusahaan selanjutnya .

Data atau informasi yang diperlukan pimpinan serta manajer memiliki dua bentuk yakni data finansial yang dapat diketahui dengan sistem akuntansi. Sistem akuntansi tersebut akan menentukan bagaimana cara mengumpulkan data, meringkas, mengidentifikasi, menganalisis dan melaporkan data tersebut. Dan yang kedua adalah data non-finansial yang dapat diketahui dengan mengadakan tanya jawab kepada pegawai atau karyawan perusahan.

Semakin kompleksnya masalah yang diahadapi perusahaan maka akan semakin diperlukannya peranan seorang manajer dalam mengambil keputusan. Maka dari itu manajer pasti akan sangat membutuhkan sistem informasi akuntansi.

Sistem informasi akuntansi ini berfungsi sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan laporan keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan, mengukur tingkat efisiensi setiap departemen/divisi serta meniali dan mengukur hasil kerja setiap unit divisi yang diberikan tugas dan wewenang. Sistem ini juga berperan sebagai dasar pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam


(12)

mengambil keputusan. Pengambilan keputusan tersebut harus dilakukan dengan tepat agar tidak terjadi atau meminimalisir tingkat terjadinya

kesalahan.

B. Rumusan Masalah

Melihat akan banyaknya masalah yang timbul bila sebuah perusahaan tidak menggunakan sistem informasi akuntansi dengan baik maka penulis memutuskan akan mengangkat maslaah dan membatasi permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini yaitu “Bagaimana peranan dan manfaat sistem informasi akuntansi dalam mengambil keputusan bagi manajemen pada RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA.”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adlaah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui peranan sistem informasi akuntansi bagi manajemen Rumah Sakit Martha Friska Brayan

b. Untuk mengetahui sejauh mana manfaat sistem informasi akuntansi tersebut bagi manajemen pada Rumah Sakit Martha Friska Brayan 2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi penulis dapat menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan secara teoritis maupun praktis mengenai peranan dan manfaat sistem informasi akuntansi


(13)

b. Bagi perusahaan sebagai masukan dan pertimbangan tentang konsep dasar dan manfaat sistem informasi akuntansi bagi perusahaan untuk mendukung kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survey/Observasi

Penelitian ini dilaksanakan pada RS.Martha Friska , Jalan Yos Sudarso km 6 no. 91 Pulo Brayan Medan.

Table 1.1

Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

N o

Kegiata n

Mei Juni

I I I I V I I I I I I I V

1 Pengesah

an Tugas Akhir

2 Pengajua

n Judul

3 Permoho

nan Izin Riset


(14)

an dosen pembimb ing

5 Pengump

ulan Data

6 Penyusu

nan Tugas Akhir

7 Bimbing

an Tugas Akhir

8 Penyeles

aian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Penulis akan memberikan gambaran rencana isi tugas akhir yang akan mempermudah penulisan tugas akhir, maka penulis membaginya menjadi empat (4) bab, yakni:


(15)

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai latar belakang maslah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan rencana penulisan yang terdiri dari jadwal survey/observasi dan rencana isi.

BAB II : RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA

Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai sejarah ringkas , visi dan misi, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini, serta rencana usaha. BAB III :PERANAN DAN MANFAAT SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN

Pada bab ini, penulis akan menguraikan pengertian akuntansi, pengertian manajemen, pengertian sistem informasi akuntansi, sistem informasi akuntansi pada rumah sakit Martha Friska, tipe pengambilan keputusan , sitem informasi akuntansi sebagai alat bantu manajemen.

BAB IV :KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagaimana akhir dari tugas ini, maka penulis akan mengambil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Martha Friska Brayan dan beberapa saran yang mungkin akan bermanfaat bagi Rumah sakit Martha Friska Brayan.


(16)

BAB II

RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN

A. Sejarah Ringkas

Rumah Sakit Martha Friska berdiri sejak tanggal 2 Maret 1981 beralamat di jalan Komodor Laut Yos Sudarso No. 91 Medan, Sumatera Utara.Dengan status kepemilikan swasta (PT. Karya Utama Sehat Sejahtera) dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed.

Beberapa pencapaian yang menjadi catatan dalam perjalanan Rumah Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

1. Pada tahun 1998 merupakan Rumah Sakit Swasta pertama di Sumatera Utara yang melakukan pemasangan pacu Jantung permanen dengan sukses oleh Tim Kardiologi Rumah Sakit Martha Friska Brayan.

2. Pada tahun 2001 menjadi Rumah Sakit Swasta pertama di Sumatera Utara yang memberikan pelayanan karterisasi jantung dan Kardiologi Intervensi.

3. Pada tanggal 31 Agustus 2002, Tim Bedah Jantung Rumah Sakit Martha Friska Brayan dengan dukungan Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta melakukan Operasi Jantung terbuka pada seorang penderita kelainan katup jantung. Prestasi ini menjadikan Rumah Sakit Martha Friska Brayan sebagai Rumah Sakit Swasta pertama diluar pulau Jawa yang berhasil melakukan bedah jantung terbuka.


(17)

4. Pada tahun 2004, Rumah Sakit Martha Friska Brayan telah terakreditasi penuh untuk 5 (lima) pelayanan dasar pada tanggal 21 Desember 2004. 5. Pada tahun 2009 tanggal 07 Mei ditetapkan oleh Menteri Kesehatan

Republik Indonesia menjadi Rumah Sakit kelas B non Pendidikan dengan penetapan Nomor : 335/MENKES/SK/V/2009.

6. Pada tahun 2011, Rumah Sakit Martha Friska Brayan telah terakreditasi penuh untuk 16 (enam belas) pelayanan pada tanggal 17 Maret 2011. Pada saat ini sedang dalam tahap persiapan menuju JCI (Joint Comission Inernational).

1. Visi Rumah Sakit Martha Friska Brayan

Visi Rumah Sakit Martha Friska Brayan yaitu “Menjadi rumah sakit terdepan di Sumatera pada tahun 2016 dengan jaminan pelayanan professional dengan mengutamakan mutu dan keselamatan pasien”.

2. Misi Rumah Sakit Martha Friska Brayan

Misi Rumah Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

a. Memberikan jasa pelayanan kesehatan bermutu dan terbaik kepada seluruh masyarakat dan mendukung program pemerintah dalam bidang kesehatan.

b. Pengelolahan rumah sakit secara professional sehingga secara bisnis tumbuh secara kompetitif dan berkesinambungan.

c. Memberikan pelayanan kesehatan berfokus kepada keselamatan pasien.


(18)

e. Menyediakan peralatan, fasilitas dan sarana prasarana yang lengkap.

3. Motto Rumah Sakit Martha Friska Brayan

Rumah Sakit Martha Friska Brayan Memiliki Mutu yakni “Kami Melayani Anda Lebih Baik”. Dengan Nilai-nilai dasar yaitu :

a. Kebersamaan b. Keadilan c. Kejujuran d. Integritas

e. Tanggung Jawab f. Rajin

g. Fokus Pada Mutu

Peningkatan Mutu Layanan Rumah Sakit dilakukan dengan menerapkan test practice oleh tim medis, paramedis, maupun non medis sehingga pasien dapat mendapatkan service excellence sesuai motto rumah sakit. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain aktreditasi rumah sakit, pengukuran kepuasan pasien, pengumpulan dan analisis indikator mutu klinik, analysis incident report, penerapan program patient safety, pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit dan lain-lain. Program patient safety dilaksanakan dengan menerapkan 7 langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit dan standar keselamatan pasien rumah sakit.


(19)

Struktur Organisasi adalah komponen-komponen atau susunan organisasi yang saling berkaitan yang menunjukan kerangka dan perwujudan pola tetap hubungan dari fungsi-fungsi, bagian-bagian, atau posisi, maupun orang-orang yang mempunyai kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi Rumah Sakit Martha Friska Brayan disusun berdasarkan analisa kebutuhan dan kemampuan organisasi, penyempurnaan tugas dan fungsi, dalam rangka mewujudkan instansi pemerintah yang menerapkan pola pengelolahan keuangan badan layanan umum yang berprinsip produktivitas, efektivitas, efisiensi. Pengembangan organisasi dan tata kelola setelah Rumah Sakit Martha Friska Brayan menjadi badan layanan umum, dibagi sesuai dengan fungsinya.Persyaratan minimal dari para pemimpin dan pejabat badan layanan umum serta seluruh jajaran Rumah Sakit Martha Friska Brayan ditata ulang sesuai dengan kondisi organisasi.

Susunan organisasi rumah sakit yang menerapkan pola pengelolahan keuangan badan layanan umum terdiri dari unsur-unsur :

1. Pemimpin sebagai pejabat penanggungjawab umum operasional dan keuangan. Titelatur yang digunakan adalah Direktur Utama.

2. Pejabat keuangan sebagai pejabat yang bertanggung jawab terhadap pengelolahan keuangan. Pejabat keuangan ini dipresentasikan oleh Direktur Utama.

3. Pejabat teknis sebagai pejabat yang bertanggung jawab atas tugas pokok dan fungsi (core business) rumah sakit. Pejabat teknis ini dipresentasikan


(20)

oleh Direktur Medis dan Keperawatan, Direktur Pelayanan Medis, Direktur Adm & Keuangan.

Selainituterdapat Dewan Komisarisuntukmelaksanakanfungsi pengawasanterhadap rencana strategis, rencana bisnis dan anggaran serta Satuan Pemeriksaan Intern sebagai unit kerja dibawah pimpinan BLU untuk melaksanakan fungsi pemeriksaan yang bersifat internal.

C. Job Description

Berikut ini akan dijelaskan uraian tugas (job description) yang terdapat pada struktur organisasi Rumah Sakit Martha Friska Brayan.

1. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris badan layanan umum Rumah Sakit Martha Friska Brayan dalam hal ini oleh PT. KUSS bertugas melakukan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap pengurusan Rumah Sakit Martha Friska Brayan.Tugas pokok Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan terhadap pengurusan badan layanan umum yang dilakukan oleh pejabat pengelola Rumah Sakit Martha Friska Brayan mengenai pelaksanaan Rencana Bisnis dan Anggaran, Rencana Strategis Bisnis Jangka Panjang dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Direktur Utama

Rumah Sakit Martha Friska Brayan dipimpin oleh seorang kepala dengan sebutan Direktur Utama.


(21)

a. Memimpin pelaksanaan tugas rumah sakit dalam menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan secara paripurna, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan secara serasi, terpadu, dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan lainnya serta melaksanakan upaya rujukan, penyiapan rencana strategis bisnis badan layanan umum.

b. Penyiapan rencana bisnis anggaran (RBA) tahunan.

c. Pengusulan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

d. Pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan badan layanan umum.

Dalam memimpin pelaksanaan tugas rumah sakit, Direktur Utama menyelenggarakan fungsi :

a. Pelayanan medis.

b. Pelayanan dan asuhan keperawatan. c. Penunjang medis.

d. Pengelolahan sumber daya manusia.

e. Pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang profesi kedokteran dan pendidikan kedokteran berkelanjutan.

f. Pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan lainnya. g. Penelitian dan pengembangan.

h. Pelayanan rujukan.


(22)

Dalam menjalankan tugasnya, direktur utama dibantu oleh tiga direktur dibawahnya yang terdiri dari Direktur Medis dan Keperawatan, Direktur Adm & Keuangan, Direktur Pelayanan Medis dan Satuan Pemeriksaan Intern.

a. Direktur Medis dan Keperawatan

Direktur Medis dan Keperawatan dipimpin oleh seorang direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.Tugas Pokok Direktur Medis dan Keperawatan adalah melaksanakan pengelolaan pelayanan medis, keperawatan dan penunjang.

Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur Medis dan Keperawatan menyelenggarakan fungsi :

1) Penyusunan rencana pelayanan medis, keperawatan dan penunjang. 2) Koordinasi pelaksanaan pelayanan medis, keperawatan dan

penunjang.

3) Pengendalian, pengawasan dan evaluasi pelayanan medis, keperawatan dan penunjang.

b. Direktur Adm & Keuangan

Direktur keuangan dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

Tugas Pokok Direktur Adm & Keuangan adalah melaksanakan penyusunan program dan anggaran, pengelolaan perbendaharaan, mobilisasi dana, akuntansi dan verifikasi.


(23)

Dalam menjalankan tugasnya, Direktur Adm & Keuangan memiliki fungsi:

1) Penyusunan rencana program dan anggaran.

2) Koordinasi dan pelaksanaan urusan perbendaharaan dan mobilisasi dana, serta akuntansi dan verifikasi

3) Pengendalian, pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan program dan anggaran perbendaharaan dan mobilisasi dana, serta akuntansi dan verifikasi.

Direktur Adm & Keuangan dibantu dan membawahi Bagian Program dan Anggaran.

1) Bagian Program dan Anggaran

Kepala bagian program dan anggaran adalah seorang pelaksana di dalam organisasi Rumah Sakit Martha Friska Brayan, di dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Adm & Keuangan.Tugas pokok Kepala Bagian Program dan Anggaran adalah melaksanakan penyusunan rencana program dan anggaran serta evaluasi dan penyusunan laporan keuangan.

Fungsi :

a) Penyiapan kordinasi penyusunan rencana program dan anggaran.


(24)

c) Evaluasi program dan anggaran serta penyusunan laporan keuangan.

Di dalam melaksanakan tugasnya kepala bagian program dan anggaran dibantu oleh dua orang kepala sub bagian yaitu Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran dan juga Kepala Sub Bagian Evaluasi Program dan Anggaran.

a) Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran

Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran adalah seorang pelaksana di dalam organisasi Rumah Sakit Martha Friska Brayan, didalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Program dan Anggaran.Tugas Pokok Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran adalah melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana program dan anggaran serta rencana bisnis anggaran.

b) Sub Bagian Evaluasi Program dan Anggaran.

Kepala Sub Bagian Evaluasi Program dan Anggaran adalah seorang pelaksana didalam organisasi Rumah Sakit Martha Friska Brayan, di dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan tanggung jawab kepada Kepala Bagian Program dan Anggaran. Tugas pokok Kepala Sub Bagian Evaluasi Program dan Anggaran adalah melakukan penyiapan bahan


(25)

kegiatan evaluasi program dan anggaran serta penyusunan laporan keuangan.

c. Direktur Pelayanan Medis

Direktur Pelayanan Medis berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.Tugas Pokok Direktur Pelayanan Medis adalah melaksanakan pelayanan pengelolaan sumber daya manusia serta pendidikan dan penelitian.

Dalam menjalankan tugasnya, Direktur Pelayanan Medis mempunyai fungsi :

1) Penyusunan rencana kebutuhan sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan.

2) Koordinasi dan pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia. 3) Koordinasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta penelitian

dan pengembangan.

4) Pengendalian, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan.

d. Satuan Pemeriksaan Intern

Satuan Pemeriksaan Intern adalah satuan kerja fungsional yang bertugas melaksanakan pemeriksaan intern rumah sakit. Satuan Pemeriksaan Intern berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.Tugas pokok Satuan Pemeriksaan Intern adalah melakukan pemeriksaan internal di lingkungan rumah sakit.


(26)

D. Jaringan Usaha

Rumah Sakit Martha Friska Brayan menyelenggarakan kegiatan :

1. Pelayanan kesehatan preventif, promotif kuratif, maupun rehabilitatif secara paripurna terhadap pasien.

2. Fungsi pendidikan tenaga kesehatan & non kesehatan meliputi jenis tenaga dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis &dokter gigi spesialis, tenaga keperawatan/bidang, tenaga farmasi, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga fisioterapi, tenaga radioterapi, Kegiatan penelitian dan pengembangan meliputi bagian.

3. Pengembangan pelayanan kesehatan yang akan dilakukan di Rumah Sakit Martha Friska Brayan terdiri dari pelayanan medis dan diagnostik serta pelayanan lain.

a. Kegiatan pelayanan medis di instalasi rawat jalan : 1) Pelayanan Spesialis Jantung & Pembuluh Darah 2) Pelayanan Spesialis Ginjal & Saluran Kemih 3) Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam

4) Poliklinik Anak

5) Pelayanan Kebidanan & Kandungan 6) Poliklinik Syaraf

7) Poliklinik THT 8) Poliklinik Mata

9) Poliklinik Kulit & Kelamin 10)Pelayanan Medical Checkup


(27)

11)Pelayanan Spesialis Bedah b. Pelayanan penunjang medis :

1) Instalasi Radiologi 2) Instalasi farmasi 3) Instalasi Imaging 4) Instalasi Jenazah

5) Instalasi Kardiovaskular

6) Pusat Endoskopi & Laparoskopi 7) Laboratorium

c. Pelayanan penunjang non medis 1) Instalasi CSSD

2) Instalasi gizi 3) Apotek

4) Instalasi Diklat 5) Ambulance

E. Kinerja Usaha Terkini

Berdasarkan realisasi sampai dengan tahun 2014, menunjukan kinerja pelayanan dan organisasi/SDM serta sarana prasarana Rumah Sakit Martha Friska Brayan.

1. Pelayanan

a. Kinerja pelayanan medic tercapai sebesar 125 % dari target dan pendapatan 103%.


(28)

c. Dilaksanakannya pengembangan pelayanan Medical Checkup. d. Penambahan Paket USG 4D.

e. Dilaksanakannya pengembangan pelayanan Cath Lab. 2. Organisasi dan SDM

a. Komite Medik berperan aktif dalam mendukung pelayanan.

b. PT. Askes (Persero) membukaASKES Center yang merupakan unit pelayanan administrasi terpadu untuk melayani para pasien peserta Askes.

3. Sarana dan prasarana

a. Tersedianya ASKES Center

b. Tersedianya gedung Medical Checkup c. Penambahan alat baru USG 4D

d. Tersedianya ATM

e. Tersedianya Pelayan Safety

f. Tersedianya Pelayanan Jantung & Vaskular

F. Rencana Usaha

Rencana kegiatan yang akan dijalankan di Rumah Sakit Martha Friska antara lain :

1. Meningkatkan mutu pelayanan yang unggul dan mutakhir di bidang medik dan penunjang medik.

2. Mengembangkan pelayanan yang lengkap dan terpadu di bidang kesehatan. 3. Meningkatkan pemanfaatan fasilitas pelayanan.


(29)

5. Meningkatkan kerja sama tim di bidang kesehatan. 6. Mengembangkan sistem jejaring pelayanan kesehatan.

7. Mengembangkan tata kelola organisasi efektif, efisien dan taat azas. 8. Meningkatkan kegiatan pendidikan dan pelatihan SDM sesuai analisis

kompetensi yang dibutuhkan.

9. Menyelenggarakan penelitian di bidang kesehatan. 10.Meningkatkan pelayanan perpustakaan.

BAB III

PERANAN DAN MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN PADA

RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA

A. Pengertian Akuntansi

Akuntansi memegang peranan penting dalam suatau instansi/perusahaan, terutama dalam membantu proses pengambilan keputusan , selain itu akuntansi juga menghasilkan informasi yang digunakan manajer untuk operasi instansi/perusahaan serta memberikan informasi


(30)

kepada pihak-pihak yang berkepentingan baik internal maupun eksternal untuk mengetahui kinerja ekonomi dana kondisi instansi/ perusahaan tersebut. Sistem akuntansi mencaatat data ekonomi mengenai kegiatan dn hal-hal yang terjadi pada instansi/perusahaan, yang hasilnya dilaporkan pada pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan kebutuhan informasi mereka.

Dari uraian diatas dapat diketahui beberapa definisi akuntansi adalah menurut Horngren, Walter dan Harrison (2007;4) “akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan alat untuk menghasilkan informasi yang secara akurat, relevan, serta dapat dipercaya oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Lain halnya dengan Warren, Reeve, Fess (2005;10) “Akuntansi adalah suatu sistem informasi nyang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan keuangan”.Dari definisi tersebut dijelaskan bahwa fungsi akuntasi yaitu mengidentifikasi, mengumpul, memproses, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi dari keseluruhan operasi kepada kalangan umum yang luas. Pada hakikatnya akuntansi merupakan sistem informasi dikarnakan fungsi dari akuntansi itu sendiri untuk menghasilkan informasi berupa laporan keuangan yang secara akurat, relevan, serta dapat dipercaya oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Jelasnya akuntansi merupakan penerapan teori umum informasi terhadap masalah operasional yang efisien dan ekonomis. Akuntansi juga membentuk


(31)

sebagian informasi umum yang di nyatakan secara kuantitatif. Dalam konteks ini akuntansi menjadi bagian dari suatu bidang dasar yang dibatasi oleh konsep informasi.

Para pembuat keputusan membutuhkan informasi. Semakin penting keputusan tersebut, maka semakin besar pula kebutuhan akan informasi yang relevan. Catatan-catatan akuntansi diperlukan untuk membantu pengambilan keputusan. Pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi terdiri atas bebrbagai kalangan. Pada umumnya, para pemakai laporan keuangan dapat dibagi kedalam dua golongan :

1. Para pemakai internal (Internal User)

Para pemakai internal adalah manajer dan staf internal dari berbagai entitas bisnis.Muatan dari laporan keuangan yang disusun bagi golongan pemakai ini merupakan rincian yang lebih banyak daripada laporan keuangan yang disediakan bagi masyarakat umum.manajer-manajer perusahaan memakai informasi akuntansi untuk menetapkan sasaran-sasaran bagi organisasinya, untuk mengevaluasi kemajuan terhadap sasaran tersebut, dan mengambil tindakan korektif mana kala dibutuhkan. 2. Para pemakai eksternal (Eksternal User)

Para pemakai eksternal informasi keuangan adalah pihak-pihak luar perusahaan.Pemakai-pemakai eksternal ini biasanya terdiri atas beberapa pihak.

a. Pemilik perusahaan b. Karyawan


(32)

c. Investor d. Kreditor

e. Badan pemerintahan f. Organisasi nirlaba g. Masyarakat

B. Pengertian Manajemen

Manajemen sering diartikan sebagai seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain atau sekelompok orang yang memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola kegiatan instansi/perusahaan dan harus mempertanggung jawabkan hasil kerjanya. Manajemen merupakan pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan cara menggerakkan orang-orang lain untuk bekerja.

MenurutRichard L. Daft (2007: 6) “Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara efektif dan efisien melalui perencanaan , pengorganisasian,pengarahan, dan pengendalian organisasi”.

Sedangkan menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter (2010:7) “Manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.

Adapun fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan untuk mencapai tuiuan instansi/perusahaan adalah sebagai berikut :


(33)

menentukan tujuan untuk kinerja organisasi dimasa depan serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Pengorganisasian ( Organizing )

Meliputi penentuan dan pengelompokkan tugas kedalam departemen, penentuan otoritas, serta alokasi sumber daya diantara organisasi.

3. Kepemimpinan (Leading)

Penggunaan pengaruh untuk memberikan motivasi kepada karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.Memimpinberarti menciptakan budaya dan nilai bersama, mengkomunikasikan tujuan kepada karyawan diseluruh organisasi, dan memberikan masukan kepada karyawan agar memiliki kinerja dengan tingkat yang lebih tinggi.

4. Pengendalian (Controlling)

Mengawasi aktivitas karyawan, menentukan apakah organisasi dapat memenuhi target tujuannya, dan melakukan koreksi apabila diperlukan. Manajer harus memastikan bahwa organisasi bergerak untuk mencapai tujuan instansi/perusahaan tersebut

Seorang manajer wajib memiliki untuk mengelola departemen nya atau sebuah organisasi perusahaan, menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter (2010:13) yaitu :


(34)

Pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan sebuat pekerjaan yang spesifik, yang diperlukan untuk dapat menjalankan dan menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik.

2. Keahlian Hubungan Antar Manusia (Human Skills)

Melibatkan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, baik secara individual maupun didalam kelompok.

3. Keahlian Konseptual (Conceptual Skills)

Kemampuan berpikir dan memahami hal-hal yang bersifat abstrak dan kompleks.

Jadi Sistem Informasi Akuntansi hanya menerima data ekonomi yang dihasilkan oleh transaksi eksternal atau operasi internal, jelas bahwa akuntansi merupakan alat untuk menghasilkan informasi secra akurat serta dapat dipercaya oleh seluruh pihak-pihak yang berkepentingan, jika akuntansi merupakan penghasil dari informasi maka yang menjadi bahan bakunya adalah data yang bersangkutan dengan kegiatan akuntansi itu sendiri.

C. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga elemen yaitu: sistem, informasi, akuntansi. Dimana setiap elemen memiliki makna tersendiri, dan apabila disatukan akan menghasilkan sebuah defenisi yang baru. Ketiga elemen tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.


(35)

Sistem merupakan suatu rangkaian atau beberapa subsitem yang saling terhubung dan saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan

tertentu.

Menurut Hall (2007;6) “sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi sebagai tujuan yang sama”.

Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia (KKBI) “Sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk totalitas’.

Defenisi sistem yang lain menurut Widjajanto (2001;2) “sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output .Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem itu dioperasikan, proses merupakan aktivitas yang merubah input menjadi output, sedangkan output merupakan hasil operasi.”

Dari beberapa definisi sistem yang telah disebutkan di atas dapat dirinci mengenai pengertian sistem sebagai berikut:

a. Banyak komponen. Sebuah sistem harus berisi lebih dari satu bagian.

b. Saling berhubungan. Tujuan umum dari sistem adalah menghubungkan berbagai bagian dari sistem tersebut.

c. Sistem versus subsistem. Perbedaan antara sistem subsistem adalah dari segi spersptif.

d. Tujuan. Sistem harus mengarah ke satu atau beberapa tujuan.

e. Dekomposisi sistem. Dekomposisi adalah proses membagi sistem menjadi berbagai bagian subsistem yang lebih kecil.


(36)

f. Interdepensi sistem. Kemampuan sistem untuk mencapai tujuannya tergantung pada efektivitas fungsinya dan interaksi yang harmonis antara subsistemnya.

Hal diatas menjelaskanbahwa sistem itu sendiri bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tidak teratur, tetapi terdiri dari unsur-unsur yang saling mengisi satu sama lainnya. Dan sistem itu sendiri juga mencakup tiga kegiatan sebagai berikut.

a. Masukan atau input.

b. Pengolahan atau processing. c. Hasil dari pengolahan atau output

Sistem menerima dari lingkungannya dan juga menghasilkan output untuk lingkunganya. Sistem tertutup tidak menerima input dari lingkungannya dan tidak menghasilkan untuk linkungannya. Output dari sistem tertutup adalah eksistensi dari sistem itu sendiri. Sistem yang terdiri dari satu input dan satu output. Sistem yang lebih komplek akan terdiri dari beberapa input dan juga akan menghasilkan beberapa output pula.

2. Informasi

Informasi berasal dari data. Sebalum menjelaskan arti dari informasi, kita harus mengetahui arti dari data terlebih dahulu. Data adalah fakta statistikdalam bentuk kumpulan simbol yang tidak mengartikan sesuatu.Informasi adalah data yang telah tersasir, terorganisir, terealisasi,


(37)

dan saling berhubungan sehingga berguna untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2001;1) yaitu: “informasi adalah data yang berguna telah diolah sehingga dapat dijadikan dasarr untuk mengambil keputusan yang tepat”.

Dari defenisi tersebut diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa informasi merupakan data yang menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuaan nyata, digunakan untuk pengambilan keputusan.

Dalam mentransformasi data menjadi informasi dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pengumpulan atau capturing adalah pengumpulan data melakukan pemeriksaan keterangan yang ada, apakah itu atau data fakta.

b. Memilah atau verfying adalah memilah data atau fakta yang dikumpulkan tersebut benar atau hanya direka-reka saja.

c. Pengelompokkan atau classifying adalah pengelompokkan data yang telah ada sesuai dengan yang dibutuhkan.

d. Penyeleksiann atau sorting adalah menempatkan unsur data ke dalam urutan data yang disesuaikan dengan kebutuhan si pemakai. e. Meringkas atau summarizing adalah meringkas data yang telah

dikelompokkan menjadi laporan data menjadi bentuk matematis atau angka.


(38)

f. Perhitungan atau calculating adalah memberikan nilai kepada data-data yang ada.

g. Menyimpan atau storing adalah menempatkan data pada alat-alat penyimpanan yang dapat dilihat kembali pada saat diperlukan. h. Pengambilan kembali atau Retriving aadalh pengambilan keterangan

kembali dari arsip bila informasi tersebut masihlayak guna untuk dipakai sebagai informasi.

i. Memperbanyak atau Reproducing adalah meciptakan kembali atau memperbanyak informasi yang ada dengan fotocopy atau magnetic disk agar data asli tidak rusak.

j. Mengkomunikasikan atau Communicating adalah menyebarkan informasi yang tersimpan kepada si pemakai informasi tersubut. Informasi yang berguna memiliki beberapa karakteristik berikut ini:

a. Relevan.Isi dari suatu laporan atau dokumen harus bekerja untuk suatu tujuan. Hanya data yang relevan dengan tindakan pengguna yang memiliki nulai informasi. Oleh Karena itu, laporan yangberisi ketidak relevan hanya menyia-nyiakan sumber daya dan dapat menjadi penghalang bagi penggguna. Ketidak relevanan memecahkan perhatian dari pesan yang sesungguhnya dari laporan terkait dan dapat menghasilkan keputusan atau tindakan yang tidak tepat.

b. Tepat waktu.Umur informasi adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan kegunaanya. Informasi harus tidak melebihi


(39)

periode waktu dari tindakan yang didukungnya. Contohnya, jika seorang manajer membuat keputusan secara hariann untuk membeli persediaan dan pemasok berdasarkan laporan status persediaan, maka informasi tersebut dalam laporan tidak boleh berumur lebih dari satu hari.

c. Akurasi.Informasi harus bebas dari kesalahan yang signifikan. Akan tetapi, signifikansi adalah konsep yang sulit diukur. Konsep ini tidak memiliki nilai absolute, ini adalah konsep yang sangat bergantung pada masalahnya. Artinya dalam beberapa situasi, informasi harus benar-benar akurat. Sementara dalam kondisi lainnya, desainer sistem harus mencari keseimbangan antara informasi yang seakurat mungkin dengan ketetapan waktu yang menandai agar berguna. d. Kelengkapan. Semua informasi yang penting bagi sebuah keputusan

atau pekerjaan harus ada. Contohnya, sebuah laporan harus menyediakan semua perhitungan yang dibutuhkan dan menyajikan pesannya secara jelas serta tidak ambigu.

e. Ringkas. Informasi harus sesuai dengan kebutuhan pengguna. Para manajer dalam tingkat yang lebih rendah cenderung membutuhkan innformasi yang sangat terperinci. Ketika informasi mengalir melalui perusahaan hingga ke pihak manajemen puncak, maka informasi harus lebih ringkas. Pengaruh struktur organisasi dan tingkat manajerial atas pelaporan informasi.


(40)

(2007;4) “akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan”

Pengertian akuntansi yang lain menurut Kieso, Waygandtdan

Warfield (2002;2) ”akuntansi bisa didefenisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik dari akuntansi: (1) pengidentifikasian, pengukuran, dan pengomunikasian informasi keuangan tentang (2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai yang berkepentingan”.

Lain halnya dengan Warren, Reeve, Fess (2005;10) “Akuntansi adalah suatu sistem informasi nyang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan keuangan”

Pengertian dari tiga elemen tesebut yaitu sistem, informasi dan akuntansi yang bila di hubungkan akan menghasilkan defenisi baru yaitu sistem akuntansi informasi

Menurut Bodnar dan Hpwood (2000;1) “sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi ini di komunikasikan kepada beragam pengambil keputusan. Sistem informasi akuntansi mewujudkan perubahan ini secara manual atau terkomputerisasi”.

Sistem informasi akuntansi menyiapkan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi manajemen dengan melaksanakan operasi-operasi tertentu atas semua data sumber yang diterimanya. Manajemen organisasi perusahaan atau instansi menerima informasi memanfaatkannya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Keputusan manajemen itulah yang akan


(41)

mempengaruhi hubungan organisasi perusahaan dengan lingkungan sekitarnya.

Sistem informasi akuntansi mempunyai sebelas komponen yaitu: 1. komponen sasaran dan tujuan, merefleksikan kekuatan pendorong sistem 2. alasan keberadaan suatu sistem komponen input (data)

3. komponen output, informasi untuk pengambilan keputusan 4. penyimpanan data

5. pemroses

6. intruksi dan prosedur, memproses data menjadi informasi 7. batas sistem

8. kendala sistem, yaitu ketervbatasan intern dan ekstern

9. komponen pengaman base, yang berguna dan menjamin informasi yang dihasilkan akura

10.komponen interface informasi, berfungsi sebagai penghubunng antar pemakai, antara mesin dengann pemakai, antar subsistem dalam sistem informasi akuntansi

11.subsistem, merupakan bagian sistem informasi akuntansi.

Model umum untuk mengkaji aplikasi sistem informasi Akuntansi biasanya terdiri dari pemakai akhir, sumber data, kumpulan data, pemrosesan data, manajemen data base, penghasil informasi dan umpan balik. Namun, seiring dengan perubahan struktur perusahaan, maka lahirlah model-model baru karena kelemahan dan keterbatasan model sebelumnya. Ada lima model yaitu:


(42)

1. Proses Manual

Model proses manual adalah bentuk yang paling tua paling tradisional dari sistem akuntansi. Sistem manual membentuk peristiwa-peristiwa fisik, sumber daya dan personel yang mencirikan kebanyakan proses bisnis. Kelebihan darii prosees manual ini adalah : (a) membantu hubungan penting antara sistem informasi akuntansi dan bidang akuntantsi lainnya (b) logika proses bisnis dapat lebih mudah dimengerti ketika tidak diselubungi oleh teknologi, dan (c) memfasilitasi pemahaman kegiatan control internal, termasuk pemisahan fungsi-fungsi, pengawasan, dan vertifikasi independen, dan control akses. Sedangkan kelamahannya adalah prosesnya lambat dan membutuhkan dokumen-dokumen yang cukup banyak untuk menyimpan data sehingga tidak efisiensi.

2. Model Flat File (File Mendatar)

Pendekatan flat file sering sekali berkaitan dengann sistem yang disebut sebagai sistem warisan (legacy system) yaittu sistem kerangka utama dalam sistem mainframe besar yang diterapkan pada tahun 1950 sampai 1980-an. Flat file menjelaskan suatu lingkungan dimana file-file yang data individualnya tidak ada berkaitannya dengan file-file lainnya. Kelebihannya adalah file-file distrukturisasi, di format dan diatur sebagai sebuah kebutuhan spesifik dari pemilik atau pemakai data utama. Namun demikian, strukturisasi seperti itu dapat mengesampingkan atribut data


(43)

yang berguna bagi pemakai lain sehingga menghambat keberhasilan intergrasi data dalam organisasi.

3. Model Data Base

Masalah-masalah yang berkaitan dengan flat files dapat diatasii dengan mengimplementasikan model data base ke manajemen data atau sering disebut sistem manajemen data base (Data Base Manajemen System), yaitu meerupakan sistem perangkat lunak khusus yang deprogram untuk mengetahui elmen-elemen data yang dapat diotorisasi setiap pemakai untuk diakses.

4. Model REA

REA adalah suatu kerangka akuntansi untuk membuat model Rourcase Events dan Agents yang kritikal dalam organisasi relasi antara mereka. Model ini mensyarat bahwa fenomena-fenomena akuntansi dicrikan dengan cara konsisten dengan pengembangan perspektif pemakai majemuk. Data bisnis tidak harus diformat atau secara artificial dibatasi dan harus mencerminkan semua aspek yang relevan dengan peristiwa-peristiwa ekonomi yang mendasarinya.

5. Model Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (perencanaan sumber daya perusayaan) merupakan sebuah model sistem informasi yang memapukan suatu organisasi untuk menggotomatiskan dan mengintegrasikan proses-proses bisnis.Enterprise Resource Planning memecahkan dua hambatan fungsional tradisional yaitu dengan memfasilitasi pemakaian data


(44)

bersama, arus informasi dan dengan memperkenalkan praktik-praktik yang umum diantara semua pemakai organisasi. Oleh karena kompleksitas dan ukurannya, hanya sedikit orrganisasi yang ingin ataupun mampu untuk berkomitmen pada resiko dalam pengembangan sistemin house.

D. Sistem Informasi Akuntansi pada Rumah Sakit Martha Friska

Dalam pelaksanaan kegiatan instansi/perusahaan, manajemen membutuhkan informasi untuk melakukan perencanaan, menyusun target yang akan dicapai dan menyusun anggaran. Sistem Informasi Akuntansi sangat erat kaitannya dengan sitem computer, Rumah Sakit Martha Friska memiliki sistem informasi yang disusun dengan cara semi komputerisasi yaitu dengan bantuan computer yang lebih dikenal dengan Electronic Data Processing ( EDP ) yang mengelola data akuntansi untuk menjelaskan semua data kegiatan yang ada di Rumah Sakit Martha Friska dan secara manual.

Data yang diperoleh perusahaan berasal dari transaksi yang terjadi selama kegiatan perusahaan berlangsung, dan kemudian diolah dan dikirim kebagian accounting untuk kemudian diproses menjadi sebuah informasi, dengan adanya sistem informasi perusahaan yang menggunakan EDP memungkinkan perusahaan memantau dan mengontrol operasional perusahaan.

Electronic Data Processing merupakan pengolah data dengan peralatan dan program yang digabung menjadi suatu instalasi komputer yang lengkap atau suatu kesimpulan program dan prosedur yang berhubungan untuk


(45)

melaksanakan tugas tertentu yang berkaitan dengan suatu computer.Karena Rumah Sakit Martha Friska memiliki sistem informasi akuntansi semi komputerisasi yang terdiri dari sistem informasi yang manual dan sistem informasi computer. Unsur-unsur sistem manual terdiri dari:

1. Source Document

Dokumen sumber yang memiliki fingsi sebagai berikut:

• Media penyimpanan fakta transaksi secara referensi dimasa yang akan datang

• Otorisasi transaksi

• Dokumen kegiatan dan arus yang mencerminkan akuntabilitas dari orang.

2. Journal and Register

Journal adalah catatan akuntansi yang petama kali dibuat untuk mengikhtisarkan transaksi dalam tekhnologi keuangan serta menunjukkan jumlah debet dan kredit pada akun yang terpengaruh.

3. Ledger

Buku merupakan catatan akuntansi yang mengikhtisarkan status akun kedalam terminology keuangan transaksi yang telah dijurnal kemudian diposting ke buku besar.

4. Document

Dokumen adalahpenyimpanan data ataumerupakankelompok dari

catatan yang berhungungan secara logis dalam keseluruhan data perusahaan.


(46)

5. Report and other output

Yaitu laporan lain yang dihasilkan dari suatu sistem informasi akuntansi. 6. Non competrized and processing devices methods

Peralatan non computer misalnya kalkulator, duplicator, time clock, dsb. 7. Control

Control yang diperlukan selama proses akuntansi berlangsung. Sedangkan unsur-unsur sistem computer adalah sebagai berikut:

1. Perangkat keras (hardware)

Hardware sangat memadai dalam mengolah data perusahaan. Adapun hardware yang ada didalam fasilitas computer dikelompokkan menjadi lima komponen, yaitu:

a. Central processing unit (CPU) b. Input device

c. Input Equipment

d. Combination communication equipment e. Kombinasi input output

2. Perangkat Lunak (software)

Program computer ini sering digunakan untuk memerintah computer melaksankan langkah-langkah yang tercantum dalam program itu, sedangkan program adalah sekumpulan instruksi yang disusun dalam suatu logika perhitungankomputer yang hanya bekerja sesuai dengan instruksi ataupun perintah yang dimasukkan dalam computer.


(47)

Tenaga kerja yang bertugas mengoperasikan computer sepeti penolahan data secara komputerisasi, mereka diberi pelatihan serta memiliki buku panduan dan prosedur dalam mengoperasikan computer untuk mengolah semua data yang diberikan.

E. Tipe Pengambilan Keputusan

Tipe-tipe dalam setiap tingkatan manajemen perusahhaan menggambarkan perencanaan dan pengendalian yang baik yang menyangkut operasional sehari-hari maupun hubungannya dengan sumber daya manusia dalam perusahaan untuk mencapai efisiensi.Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang diambil untuk menghindari dampak negative yang mungkin timbul dari masalah.

Keputusan manajemen bisa diklasifikasikan ke dalam beberapa dimensi atau kerangka. Menurut buku yang ditulis oleh Widjajanto (2001;125) berikut ini adalah beberapa dimensi yang dapat dijadikan klasifikasi keputusan manajemen.

1. Klasifikasi menurut aktivitas manajerial:

• keputusan perencanaan strategis, misalnya masalah peluncuran produk baru.

• keputusan perencanaan masalah taktis, misalnya masah produksi • keputusan pengendalian manajemen, misalnya evaluasi kinerja

manajer sebagai bahan kenaikan jabatan.

• keputusan pengendalian operasional, misalnya menetapkan jumlah barang yang perlu dipesan.


(48)

2. Keputusan menurut struktur persoalann yang dihadapi:

• keputusan yang terprogram, misalnya persetujuan permohonan kredit pelanggan.

• keputusan yang semi otomatis, misalnya menetapkan harga produk. • keputusann tidak terprogram, misalnya memprakarsai promosi

produk atau keputusan membuka cabang baru di daerah lain. 3. Keputusan menurut sumber daya perusahaan:

• keputusan mengenai tenaga kerja, misalnya keputusan untuk merekrut karyawan baru.

• keputtusan mengenai bahan baku, misalnya keputusan untuk meningkatkan kualitas bahan.

• keputusan mengenai fasilitas, misalnya keputusan untuk membeli mesin atau peralatan baru.

• keputusan mengenai pendanaan, misalnya keputusan untuk menggunakan jasa asuransi kredit untuk mengganti garransi bank. • keputusan mengenai data, misalnya keputusan untuk menghitung

data mengenai tingkat fertilitas dan mortalitas guna menentukan kebijakan distribusi obat dan sarana keluarga berencana.

4. Keputusan menurut sifat persoalan

• keputusan yang berulang, misalnya keputusann untuk menetapkananggaran.

• keputsan insidentil, misalnya keputusan untuk melakukan merger dengan perusahaan lain.


(49)

• keputusan jangka pendek, misalnya keputusan untuk meminta penangguhan pembayaran ciclan utang.

• keputusan jangka panjang, misalnya keputusan untuk membuka usaha baru.

• keputusan yang kompleks, misalnya keputusan untuk mencari lokasi usaha.

• keputusan yang sederhana, misalnya keputusan untuk memberhentikan karyawan yang jelas-jelas melakukan kesalahan yang fatrral.

5. Keputusan menurut fungsi operasiaonal

• keputusan akuntansi, misalnya memilih metode penyusutan.

• keputusan logistic dan produksi, misalnya keputusan menetapkan jenis dan jumlah produk yang akan diproduksi.

• Keputusan pemasaran, misalnya keputusan untuk memasukkan iklan suatu produk ke televisi.

• keputusan personalia, misalnya keputusan untuk menyelenggarakan program pelatihan karyawan

• keputusan keuangan, misalnya keputusan untuk melakukan hedging guna merendam risiko kerugian akibat fluktuasi nilai mata uang asing.


(50)

klasifikasi keputusan juga dapat dilakukan berdasarkan tingkat struktur dari situasi persoalan yang ada. Persoalan yang dihadapi oleh manajemen bisa diklasifikasikan ke dalam :

1. Persoalan yang terstruktur, dan 2. Persoalan yang tidak terstruktur.

Suatu persoalan dikatakan terstruktur apabila persoalan itu didasarkan pada logika yang jelas, sehingga pengambil keputusan bisa melihat dengan jelas keterkaitan antara satu faktor kunci dengan faktor kunci lainnya yang tercakup dalam persoalan tersebut itu. Dengan adanya kejelasan itu, penyelesaian dari persoalan tersebut dapat dapat deprogram dan staf pelaksana dapat menyelesaikan persoalan itu tanpa banyak kesulitan. Keputusan-keputusan yang dihasilkan dari persoalan yang tersktuktur Ini disebut keputusan yang terstruktur (stuructured decision) atau keputusan yang terprogram (programmed decision).

Di sisi lain, terdapat persoalan yang tidak terstruktur, yaitu persoalan yang sulit didefinisikan dan hubunggan-hubungan satu faktor kunci dengan faktor kunci lainnya sulit dipahami. Untuk menyelesaikan persoalan jenis ini, diperlukan pertimbangan-pertimbangan yang bersifat kebijaksanaan atau dengan pendekatan coba-coba. Keputusan-keputusan untuk menyelesaikan persoalan jenis ini tidak dapat diprogram, karena strukturnya tidak jelas atau bahkan tidak ada. Keputusan-keputusan tersebut dinamakan keputusan tidak terstruktur (unstructured decision), atau keputusan yang tidak terprogram (non programmed decision).


(51)

Jadi, tipe-tipe keputusan yang diambil berbeda-beda. Semakin tinggi tingkat manajemen akan semakin tidak terprogram keputusan yang diambilnya sesuai dengan situasi dan kebutuhan pada saat itu, sebaliknya pada manajemen tingkat bawah keputusan yang diambil cenderung terprogram karena semua keputusan biasanya bersifat rutin. Sementara itu pada manajemen tingkat atas karena keputusan yang diambil menyangkut kelangsungan perusahaan, maka pihak manajemen diharapkan menganalisa kepastian, resiko, dan kepastian yang berkaitan dengan alternatif yang tersedia.

F. Sistem Informasi Akuntansi sebagai Alat Bantu Manajemen pada Rumah Sakit Martha Friska

Sistem informasi akuntansi merupakan rangkaian kegiatan untuk melaksanakan proses pengolahan data akuntansi secara efisiensi sehingga menghasilkan informasi keuangan yang berguna dalam pengambilan keputusan. Bagian akuntansi yang mengumpulkan data-data akuntansi mengenai dan mengolah data-data yang masuk dan output untuk dijadikan informasi yang kemudian akan diberikan kepada pihak internal maupun eksternal untuk pengawasan pelaksanaan anggaran. Informasi itu dapat berupa laporan rincian biaya ataupun laporan realisasi anggaran dan dengan laporan-laporan inilah pihak instansi dapat mengambil keputusan untuk mengendalikan biaya/anggaran.

Untuk menyusun anggaran informasi akuntansi memegang peranan penting, agar pelaksanaan kegiatan dapat terarah dan tidak menyimpang dari


(52)

standar yang telah ditetapkan maka diperlukan perencanaan yang matang dan pengendalian yang efektif. Agar dapat berperan secara efektif dalam kegiatan pengambilan keputusan maka informasi akuntansi harus dikelola denngan baik, cepat,akurat dan terpadu.

Dalam sistem pengolahan informasi pada dasarnya tidak sekedar melakukan pengolahan transaksi yang ada pada sebuah instansi/perusahaan, tetapi juga harus memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen.


(53)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dalam bab terakhir ini, penulis mencoba membuat beberapa kesimpulan dan saran dari pembahasan bab-bab sebelumnya sebagaimana peranan Sistem Informasi Akuntansi sebagai alat bantu manajemen pada Rumah Sakit Martha Friska. Maka penulis dapat menyimpulkan:

1. Peranan sistem informasi akuntansi pada Rumah Sakit Martha Friska berperan sangat efektif dalam membantu proses manajemen dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai, alokasi biaya, keputusan kenaikan jabatan, keputusan untuk pensiun, evaluasi keja serta keputusan lainnya karena akuntansi dapat memberikan informasi-informasi yang akurat dan lengkap .

2. Dengan adanya Sistem Informasi kegiatan yang dilaksanakan telah diorganisir dengan baik, guna menghasilkan informasi yang berguna dan akurat/benar, baik secara manual atau secara komputerisasi. Dengan demikian, informasi akuntansi tersebut mempunyai peranan penting bagi manajemen, karena menyediakan berbagai data untuk pembuatan keputusan beserta tindakan lanjutan.

B. Saran

Berikut ini penulis akan memberikan saran yang dapat dijadikan sebagai alat ukur di masa yang akan datang. Adapun saran-saran yang penulis


(54)

anggap perlu antara lain :

1. Untuk menunjang kelancaran sistem informasi yang sudah ada baik akuntansi maupun manajemen, sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan sumber daya manusia serta peralatan sistem informasi akuntansi yang ada serta pelatihan dibidang teknologi.

2. Sebaiknya pemakaian sistem informasi yang dipakai dapat seterusnya digunakan dengan baik sebab sistem informasi akuntansi merupakan bagian terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan manajemen.


(55)

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, GeorgeH,and S.Hopwood,2000,SistemInformasiAkuntansi,EdisiKeenam, BukuSatu, TerjemahanJusuf, A.A, Tambunan, R.M, SalembaEmpat, Jakarta. Daft, James A,2001, SistemInformasiAkuntansi, EdisiPertama,

SalembaEmpat; Jakarta.

Hall, James A,2007 , SistemInformasiAkuntansi,EdisiKetiga, TerjemahanAmir Abadi Yusuf, SalembaEmpat, Jakarta.

Horngren, dan Harrison 2007, Akuntansi, EdisiKetujuh, BukuSatu, SalembaEmpat, Jakarta

Kieso, Donald E, Jerry J, Weygandt, Terry D. Warfield 2002, Akuntansi Intermediate, Edisikesepuluh, BukuSatu, Erlangga, Jakarta

Mulyadi, 2001, SistemAkuntansi, EdisiKetiga, CetakanKetiga, SalembaEmpat,Jakarta.

Robbins, Stephen P & Coulter, Mary, 2010, Manajemen, EdisiKesepuluh, Erlangga; Jakarta.

Simamora, Henry, 2000, Akuntansi,BasisPengambilKeputusanBisnis, SalembaEmpat; Jakarta.

Warren, Reeve, dan Fess, 2005, PengantarAkuntansi,Edisi Ke-21, BukuSatu,SalembaEmpat, Jakarta


(56)

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN

DewanKomisaris PT.KUSS

DirekturUtama

Internal Auditor KomiteMedik

Komite Pencegahan Infeksi DirekturMedis& Keperawatan Direktur Adm&Keuangan Direktur P. Medis Komite EtikaRumahSakit

TIM PM - KPRS

Kabid Pel. Perawatan Kabid Pel. Medis Kabid Diklat

Sekretariat Kabag

Rekam Medik Kepala Administ rasi Kabag Marketing Kabag Receptio nist Kabag Kasir&Lo gistik Kabag Accounti ng Kabid SDM & HUMAS Kasie SDM KasieHu masHuku m Kabag Adm BPJS Kabag AdmUm um Kabag Adm HD Kabag Marketi ng PB Kabag Marketi ng PA KasieR.I nap Kasie R. Jalan Pelaksana Receptio nist RJ/RI Asisten Kasir Pelaksana Kasir Pelaksana Logistik Pelaksana Accounting Kabag Adm Honor Urusan Assembli ng Urusan Coding/ indeks Urusan Filling Ekspedisi Status Operator Kasie RawatIn ap Kasie RawatKh usus Kasie RawatJal an Supir Ambulan ce Instalasi RekamM edik Instalasi GawatD arurat Instalasi KamarBe dah Instalasi Pel. Intensif


(1)

Jadi, tipe-tipe keputusan yang diambil berbeda-beda. Semakin tinggi tingkat manajemen akan semakin tidak terprogram keputusan yang diambilnya sesuai dengan situasi dan kebutuhan pada saat itu, sebaliknya pada manajemen tingkat bawah keputusan yang diambil cenderung terprogram karena semua keputusan biasanya bersifat rutin. Sementara itu pada manajemen tingkat atas karena keputusan yang diambil menyangkut kelangsungan perusahaan, maka pihak manajemen diharapkan menganalisa kepastian, resiko, dan kepastian yang berkaitan dengan alternatif yang tersedia.

F. Sistem Informasi Akuntansi sebagai Alat Bantu Manajemen pada Rumah Sakit Martha Friska

Sistem informasi akuntansi merupakan rangkaian kegiatan untuk melaksanakan proses pengolahan data akuntansi secara efisiensi sehingga menghasilkan informasi keuangan yang berguna dalam pengambilan keputusan. Bagian akuntansi yang mengumpulkan data-data akuntansi mengenai dan mengolah data-data yang masuk dan output untuk dijadikan informasi yang kemudian akan diberikan kepada pihak internal maupun eksternal untuk pengawasan pelaksanaan anggaran. Informasi itu dapat berupa laporan rincian biaya ataupun laporan realisasi anggaran dan dengan laporan-laporan inilah pihak instansi dapat mengambil keputusan untuk mengendalikan biaya/anggaran.


(2)

standar yang telah ditetapkan maka diperlukan perencanaan yang matang dan pengendalian yang efektif. Agar dapat berperan secara efektif dalam kegiatan pengambilan keputusan maka informasi akuntansi harus dikelola denngan baik, cepat,akurat dan terpadu.

Dalam sistem pengolahan informasi pada dasarnya tidak sekedar melakukan pengolahan transaksi yang ada pada sebuah instansi/perusahaan, tetapi juga harus memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen.


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dalam bab terakhir ini, penulis mencoba membuat beberapa kesimpulan dan saran dari pembahasan bab-bab sebelumnya sebagaimana peranan Sistem Informasi Akuntansi sebagai alat bantu manajemen pada Rumah Sakit Martha Friska. Maka penulis dapat menyimpulkan:

1. Peranan sistem informasi akuntansi pada Rumah Sakit Martha Friska berperan sangat efektif dalam membantu proses manajemen dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai, alokasi biaya, keputusan kenaikan jabatan, keputusan untuk pensiun, evaluasi keja serta keputusan lainnya karena akuntansi dapat memberikan informasi-informasi yang akurat dan lengkap .

2. Dengan adanya Sistem Informasi kegiatan yang dilaksanakan telah diorganisir dengan baik, guna menghasilkan informasi yang berguna dan akurat/benar, baik secara manual atau secara komputerisasi. Dengan demikian, informasi akuntansi tersebut mempunyai peranan penting bagi manajemen, karena menyediakan berbagai data untuk pembuatan keputusan beserta tindakan lanjutan.

B. Saran


(4)

anggap perlu antara lain :

1. Untuk menunjang kelancaran sistem informasi yang sudah ada baik akuntansi maupun manajemen, sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan sumber daya manusia serta peralatan sistem informasi akuntansi yang ada serta pelatihan dibidang teknologi.

2. Sebaiknya pemakaian sistem informasi yang dipakai dapat seterusnya digunakan dengan baik sebab sistem informasi akuntansi merupakan bagian terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan manajemen.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, GeorgeH,and S.Hopwood,2000,SistemInformasiAkuntansi,EdisiKeenam, BukuSatu, TerjemahanJusuf, A.A, Tambunan, R.M, SalembaEmpat, Jakarta. Daft, James A,2001, SistemInformasiAkuntansi, EdisiPertama,

SalembaEmpat; Jakarta.

Hall, James A,2007 , SistemInformasiAkuntansi,EdisiKetiga, TerjemahanAmir Abadi Yusuf, SalembaEmpat, Jakarta.

Horngren, dan Harrison 2007, Akuntansi, EdisiKetujuh, BukuSatu, SalembaEmpat, Jakarta

Kieso, Donald E, Jerry J, Weygandt, Terry D. Warfield 2002, Akuntansi Intermediate, Edisikesepuluh, BukuSatu, Erlangga, Jakarta

Mulyadi, 2001, SistemAkuntansi, EdisiKetiga, CetakanKetiga, SalembaEmpat,Jakarta.

Robbins, Stephen P & Coulter, Mary, 2010, Manajemen, EdisiKesepuluh, Erlangga; Jakarta.

Simamora, Henry, 2000, Akuntansi,BasisPengambilKeputusanBisnis, SalembaEmpat; Jakarta.

Warren, Reeve, dan Fess, 2005, PengantarAkuntansi,Edisi Ke-21, BukuSatu,SalembaEmpat, Jakarta


(6)

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN

DewanKomisaris PT.KUSS

DirekturUtama

Internal Auditor KomiteMedik

Komite Pencegahan Infeksi DirekturMedis& Keperawatan Direktur Adm&Keuangan Direktur P. Medis Komite EtikaRumahSakit

TIM PM - KPRS

Kabid Pel. Perawatan Kabid Pel. Medis Kabid Diklat

Sekretariat Kabag

Rekam Medik Kepala Administ rasi Kabag Marketing Kabag Receptio nist Kabag Kasir&Lo gistik Kabag Accounti ng Kabid SDM & HUMAS Kasie SDM KasieHu masHuku m Kabag Adm BPJS Kabag AdmUm um Kabag Adm HD Kabag Marketi ng PB Kabag Marketi ng PA KasieR.I nap Kasie R. Jalan Pelaksana Receptio nist RJ/RI Asisten Kasir Pelaksana Kasir Pelaksana Logistik Pelaksana Accounting Kabag Adm Honor Urusan Assembli ng Urusan Coding/ indeks Urusan Filling Ekspedisi Status Operator Kasie RawatIn ap Kasie RawatKh usus Kasie RawatJal an Supir Ambulan ce Instalasi RekamM edik Instalasi GawatD arurat Instalasi KamarBe dah Instalasi Pel. Intensif