Prosedur Penelitian Penentuan Keterkaitan Konsumsi Substrat dengan Produk atau

2. Biomassa

Pengukuran biomassa dilakukan dengan menentukan bobot berdasarkan bobot kering pada awal dan akhir fermentasi. Prosedur pengukuran biomassa dapat dilihat pada Lampiran 3. 3. Kadar Etanol Pengukuran kadar etanol dilakukan dengan menggunakan Gas Chromatografi. Prosedur pengukuran kadar etanol dapat dilihat pada Lampiran 3. 4. Total asam dan pH Total asam diukur untuk menentukan jumlah total asam yang terbentuk selama fermentasi. Pengukuran dilakukan pada awal dan akhir fermentasi. Pengukuran total asam ditentukan dengan cara titrasi dan dinyatakan dalam persen asam laktat Rinaldy, 1987. Prosedur pengukuran total asam disajikan pada Lampiran 3. Pengukuran pH dilakukan untuk mengetahui perubahan pH selama fermentasi, pengukuran dilakukan dengan menggunakan pH meter.

c. Penentuan Keterkaitan Konsumsi Substrat dengan Produk atau

Biomassa Pada tahap ini dilakukan penentuan keterkaitan konsumsi substrat baik terhadap pembentukan produk maupun biomassa pada masing- masing substrat, yaitu dengan menentukan yield baik terhadap produk Yps dan yield biomassa Yxs selain itu juga dilakukan penentuan efisiensi pemanfaatan substrat dss.

2. Prosedur Penelitian

Metode fermentasi didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Rinaldy 1987. Penyegaran kultur dilakukan dengan menumbuhkannya pada media padat PDA Potatoe Dextrose Agar. Khamir Saccharomyces cerevisiae diinokulasikan secara aseptis dengan jarum ose, tabung reaksi ditutup dengan kapas dan dimasukkan dalam inkubator selama 2 hari pada 30°C sebelum diinokulasikan pada media cair PDB Potatoe Dextrose Broth . Sebelum fermentasi dilakukan, terlebih dahulu dilakukan penyiapan inokulum starter dengan media cair PDB Potatoe Dextrose Broth. Sebanyak 10 ml media cair disterilisasi terlebih dahulu, kemudian ± 3 jarum ose hasil biakan khamir diinokulasikan secara aseptis dan ditumbuhkan secara aerobik selama 24 jam menggunakan inkubator goyang pada 30°C atau suhu kamar. Substrat fermentasi yaitu sirup glukosa sebanyak 100 ml dimasukkan dalam fermentor labu Erlenmeyar 300 ml, kemudian ditambahkan pupuk NPK dan ZA masing-masing sebanyak 0,04 g dan 0,15 g, pH cairan substrat diatur 4,8 menggunakan CaOH 2 kemudian dipasteurisasi pada suhu 85°C selama 5 menit setelah itu didinginkan hingga 30°C. Starter sebanyak 10 persen volume substrat ditambahkan. Fermentasi berlangsung pada kondisi anaerob. Labu ditutup dengan sumbat dan leher angsa yang dihubungkan dengan saluran pada gelas ukur dalam air untuk mengukur laju gas CO 2 yang dihasilkan dari proses fermentasi. Proses fermentasi dilakukan pada inkubator goyang pada suhu ruang. Hasil fermentasi kemudian dianalisa dengan terlebih dahulu dipasteurisasi pada suhu 65°C untuk menginaktifkan mikroorganisme. Diagram alir proses fermentasi etanol disajikan pada Gambar 10. Gambar 10. Diagram alir proses fermentasi etanol Penambahan nutrienpupuk 0,04 g NPK dan 0,15 g ZA Pada 100 ml sirup Pengaturan pH = 4,8 Pasteurisasi 85 °C, 5 menit Inokulasi dengan starter 10 volume substrat Fermentasi kondisi anaerobik, suhu kamar Pasteurisasi 65 °C, 5 menit Analisa produk Kultur khamir pada PDA, inkubasi 48 jam, aerobik, suhu kamar Inokulasi pada PDB, 24 jam, aerobik, suhu kamar Substrat 10 Starter Saccharomyces cerevisiae

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. KARAKTERISTIK SUBSTRAT

1. Karakteristik Tongkol Jagung

Karakterisasi bahan baku analisis proksimat tongkol jagung meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak dan kadar serat kasar serta analisis kandungan dan komposisi serat seperti lignin, hemiselulosa dan selulosa. Hasil analisis proksimat tongkol jagung sebagai bahan baku utama penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil analisis proksimat tongkol jagung manis Komponen b.b

b.k

Air 7,04 - Abu 1,67 1,80 Lemak 4,68 5,03 Protein 1,82 1,96 Serat kasar 40,65 43,73 Karbohidrat by difference: 44,14 47,48 Keterangan : b.b = presentase berdasarkan berat basah b.k = presentase berdasarkan berat basah Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa hasil analisis komposisi kimia tongkol jagung berbeda dengan hasil analisis kimia yang dilakukan oleh Widyani 2002 yang menyatakan bahwa kadar air tongkol jagung 6,43 persen, kadar abu 1,86 persen dan kadar serat 25,43 persen. Perbedaan komposisi kimia tongkol jagung ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti perbedaan varietas, tempat tumbuh, kelembaban dan cuaca saat pemanenan.

2. Karakteristik Bahan Hasil Delignifikasi

Kandungan selulosa, hemiselulosa dan lignin dalam tongkol jagung sebelum maupun setelah proses delignifikasi pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.