Karakterisasi Substrat METODE PENELITIAN

B. METODE PENELITIAN

1. Tahapan Penelitian

Gambar 8. Tahapan penelitian

a. Karakterisasi Substrat

Pada tahap ini dilakukan persiapan bahan yang meliputi pembuatan tepung tongkol jagung, karakterisasi bahan baku, karakterisasi bahan hasil delignifikasi, karakterisasi bahan hasil pemisahan fraksi selulosa, dan karakterisasi hidrolisat, selain itu juga dilakukan perhitungan neraca massa untuk mengetahui jumlah fraksi selulosa yang dapat diperoleh dari tongkol jagung. 1 Karakterisasi Tongkol Jagung Pada tahap ini dilakukan pengecilan ukuran tongkol jagung dengan ukuran 40 mesh. Selain itu juga dilakukan analisis proksimat yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar serat kasar, kadar protein, kadar lignin, kadar selulosa dan kadar hemiselulosa. Prosedur analisis proksimat bahan baku dapat dilihat pada Lampiran 1. Karakterisasi Substrat Penentuan keterkaitan jenis substrat terhadap parameter pembentukan CO 2, biomassa, kadar etanol, total asam dan pH Penentuan keterkaitan konsumsi substrat dengan produk atau biomassa Yxs, Yps, dss Mulai Selesai 2 Karakterisasi Bahan Hasil Delignifikasi Pada tahap ini dilakukan delignifikasi dengan NaOCl 1 persen selama 5 jam pada 28 °C Anggraini, 2003. Pada tahap ini juga dilakukan analisis bahan hasil delignifikasi yang meliputi kandungan lignin, hemiselulosa dan selulosa. Pengukuran kandungan lignin dilakukan dengan metode AOAC, 1984 sedangkan hemiselulosa dan selulosa dianalisa dengan metode Van Soest Apriyantono et al., 1989. Prosedur analisa disajikan pada Lampiran 1. 3 Karakterisasi Bahan Hasil Pemisahan Fraksi Selulosa Pada tahap ini dilakukan pemisahan antara selulosa dan hemiselulosa dengan perendaman dalam NaOH 15 persen selama 24 jam pada 28 °C. Analisis bahan hasil pemisahan fraksi selulosa meliputi kandungan hemiselulosa dan selulosa. Pengukuran kandungan hemiselulosa dan selulosa dilakukan dengan metode Van Soest Apriyantono et al., 1989. Prosedur analisa disajikan pada Lampiran 1. 4 Karakterisasi Hidrolisat Pada tahap ini dilakukan hidrolisis terhadap fraksi selulosa secara asam dan enzimatis. Metode hidrolisis asam yang digunakan adalah modifikasi metode hidrolisis asam oleh Anonim 1986 sedangkan hidrolisis enzimatis dilakukan dengan menumbuhkan mikroba penghasil selulase Trichoderma viride secara langsung pada media selulosa yaitu dengan memodifikasi media Andreoti Ariestaningtyas, 1991. Prosedur hidrolisis dapat dilihat pada Lampiran 2. Pada tahap ini juga dilakukan pengukuran konsentrasi total gula dan gula pereduksi hasil hidrolisis. Selain itu dilakukan proses penyiapan substrat untuk fermentasi yaitu pembuatan sirup dengan konsentrasi kurang lebih 10 persen dengan cara pemekatan. Analisis total gula ditetapkan berdasarkan metode fenol sulfat Dubois et al., 1956 sedangkan gula pereduksi menggunakan metode DNS Miller, 1959. Prosedur penetapan total gula dan gula pereduksi disajikan dalam Lampiran 3.

b. Penentuan Keterkaitan Jenis Substrat Terhadap Parameter