II. TINJAUAN PUSTAKA
A. TANAMAN JAGUNG
Tanaman jagung Zea mays L. termasuk dalam famili rumput-rumputan Gramineae. Tanaman ini di Indonesia sudah dikenal sejak 400 tahun lalu,
yang pertama kali dibawa oleh bangsa Portugis dan Spanyol. Jagung merupakan tanaman penting kedua setelah padi yang sebagian besar ditanam
di pulau Jawa, terutama di Jawa Timur.
Gambar 1. Tanaman jagung Zea mays L Klasifikasi tanaman jagung Zea mays L
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae Kelas :
Monocotyledonae Bangsa :
Graminales Suku :
Graminaeae Marga :
Zea Jenis :
Zea mays L.
Deskripsi : Tanaman jagung Zea mays L merupakan tanaman berumpun, tegak,
tinggi ±1,5 m. Batang bulat masif, tidak bercabang, pangkal batang berakar, berwarna kuning atau jingga. Daun tunggal, berpelepah, bulat panjang, ujung
runcing, tepi rata, panjang 35-100 cm, lebar 3-12 cm, berwarna hijau. Bunga majemuk, berumah satu, bunga jantan dan betina berbentuk bulir, bunga
terletak di ujung batang dan di ketiak daun, benang sari ungu, bakal buah berbentuk bulat telur, berwarna putih. Buah berbentuk tongkol, panjang 8-20
cm, hijau kekuningan Anonim
b
, 2006. Jagung mempunyai potensi besar untuk dikembangkan menjadi beragam
macam produk. Produk turunan potensial yang bisa dihasilkan dari komoditas jagung disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Pohon industri jagung Anonim, 2005
Tanaman Jagung
Daun
Buah Jagung
Batang Pakan
Pulp Kertas
Bahan bakar Tongkol
Rambut Jagung
pipilan Kulit
kelobot
Pakan Pulp
Kompos Bahan bakar
Kompos Pakan
Kompos Industri rokok
Grit
Tepung
Pati
Lembaga Kulit ari
Pakan Kompos
Pakan Pangan
Bahan Baku Industri
Pakan Pangan
Bahan Baku Industri
Minyak Bahan Baku Industri
Pakan Kompos
Garrote et al., 2002, menyatakan bahwa limbah buah jagung yaitu tongkol jagung dapat dimanfaatkan juga sebagai bahan baku industri dengan
proses biomass refining berdasarkan separasi fraksi-fraksi kimianya. Menurut Irawadi 1990 tongkol jagung mengandung selulosa 40 persen
b.k, hemiselulosa 36 persen b.k, lignin 16 persen b.k dan zat-zat lainnya 8 persen b.k. Dengan komposisi kimia seperti ini maka tongkol jagung dapat
digunakan sebagai sumber energi, bahan pakan ternak dan sebagai sumber karbon bagi pertumbuhan mikroorganisme Tabel 1.
Selulosa adalah homopolisakarida dengan glukosa sebagai monomernya dan juga merupakan molekul organik yang terdapat pada tumbuhan,
sedangkan hemiselulosa merupakan heteropolimer kompleks yang memiliki kandungan utama xilosa dan juga sejumlah arabinosa, manosa, glukosa dan
galaktosa Burchardt dan Ingram, 1992. Fengel dan Wegener 1995 menyebutkan bahwa selain arabinosa, manosa dan glukosa, beberapa
hemiselulosa juga mengandung galaktosa dan senyawa tambahan yaitu asam uronat. Lignin merupakan bahan organik bukan karbohidrat yang berbentuk
amorf dan tersusun atas satuan-satuan fenol Chang et al., 1981. Salah satu mikroorganisme yang mampu memanfaatkan selulosa untuk
pertumbuhannya adalah kapang Trichoderma viride. Kapang ini menghasilkan enzim selulotik yang sangat efisien, terutama enzim yang mampu
mengkatalisis reaksi hidrolisis kristal selulosa Kosaric et al., 1983. Menurut Novianti 2004, tongkol jagung dari varietas yang berbeda mempunyai
kandungan komponen kimia yang berbeda-beda pula. Tabel 1. Karakteristik dan komposisi tongkol jagung
Kandungan Jumlah Nutrisi
Moisture 9,6
Protein, N x 6.25 2,5
Selulosa 41 Lemak,
eter, dll
0,5 Hemiselulosa 36
Serat kasar
32 Xilan 30
Abu 1,5
Lignin 6 Ekstrak
Nitrogen bebas
53,5 Pektin
3 Neutral detergent fiber
83 Pati
0,014 Total nutrien dapat dicerna
42 Sumber: Johnson 1991
B. SELULOSA