10 Pakis 32 Jambewangi
60,00 33 Daleman
kidul 53,15
34 Gondangsari 51,09
11 Mungkid 35 Senden
58,91 12 Bandongan
36 Sukodadi 62,92
37 Rejosari 56,35
13 Secang 38 Candisari
61,19 39 Karangkajen
60,42 40 Donomulyo
54,24 14 Ngablak
41 Seloprojo 66,19
42 Selomira 62,56
15 Borobudur 43 Bigaran
50,00 16 Mertoyudan
44 Pasuruhan 56,26
4.1. 5 Lokasi Sasaran dan Alokasi Bantuan Langsung Masyarakat BLM
Pelaksanaan Program
Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan P2KP di
Kabupaten Magelang meliputi seluruh desa kelurahan di 2 dua kecamatan urban, yaitu Kecamatan Mertoyudan dan Kecamatan Muntilan. Masing-masing
desa kelurahan mendapatkan alokasi dana BLM P2KP yang besarnya bervariasi sesuai dengan jumlah penduduk miskin di masing-masing desa dan kelurahan.
Dana tersebut digunakan untuk kegiatan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dana BLM P2KP untuk kedua kecamatan tersebut berjumlah Rp. 6.146.000.000,00
dengan perincian Kecamatan Mertoyudan Rp. 3.251.000.000,00 dan Kecamatan Muntilan Rp. 2.895.000.000,00.
4.1. 6 Letak Geografi Desa Mertoyudan
Desa Mertoyudan termasuk Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah 390, 975 km2. Topografinya
bergunung-gunung dengan ketinggian rata-rata 340 m diatas permukaan laut. Secara administrasi wilayah Desa Mertoyudan dibatasi oleh :
a. Sebelah Utara
: Desa Banyurojo dan Kota Magelang b.
Sebelah Selatan : Desa Sumberejo
c. Sebelah Barat
: Desa Banyurojo d.
Sebelah Timur : Kecamatan Candimulyo
Dari luas wilayah tersebut dimanfaatkan untuk pekarangan 157.295 ha untuk pekarangan, sawah 183.400 ha, lahan kering 181.575 ha, jalan dan irigasi
26 ha. Bangunan tempat tinggal rumah yang dindingnya terbuat dari batu 2.592 buah, dinding terdiri dari kayu papan 106 buah, dinding terbuat dari bambu 53
buah. Desa Mertoyudan terletak pada ketinggian 340 m dpl dengan suhu relatif sejuk dan sebagian besar merupakan wilayah pegunungan.
4.1.7 Wilayah Administrasi dan Kependudukan
Desa Mertoyudan terbagi menjadi 12 Pedusunan, 25 RW, 86 RT dengan rata-rata jumlah KK dalam setiap pedusunan 300 sampai dengan 550. Kedua
belas dusun tersebut adalah Mangunan, Banyakan, Mantenan, Prajenan, Mertoyudan, Soka, Dampit, Salakan, Kalimalang, Kedung Karang, Kedung
Dowo, dan Bandung Kalisari. Jumlah penduduk Desa Mertoyudan sebanyak 11. 170 jiwa terdiri dari
30.078 KK. Jumlah penduduk wanita 5.713 jiwa dan laki-laki 5.457 jiwa. Dari komposisi mata pencaharian terdiri dari petani pemilik 957 jiwa, buruh tani 936
jiwa, pedagang 96 jiwa, buruh 1592 jiwa, pegawai negeri 716 jiwa, dan sektor jas 192 jiwa. Dilihat dari tingkat pendidikannya, sebanyak 988 jiwa tidak tamat SD,
1088 tamat SD, 2.543 jiwa tamat SMP, 1.967 jiwa tamat SMA, dan lulus perguruan tinggi sebanyak 164 jiwa.
Dari data yang ada diketahui bahwa ada beberapa program penanggulangan kemiskinan selain Program Penanggulangan Kemiskinan
Perkotaan P2KP yang masuk ke Desa Mertoyudan baik yang sudah selesai maupun yang masih berjalan. Program-program tersebut adalah: 1 PDM-DKE
dengan sasaran masyarakat miskin dengan nilai program Rp. 42.000.000,00. Program tersebut dilaksanakan mulai tahun 2000 dan saat ini sudah selesai. 2
Program Raskin dengan sasaran masyarakat miskin dengan nilai program Rp. 3.800.000,00 bulan yang dilaksanakan mulai tahun 1999 dan selesai tahun 2005.
3 Program Block Grand dengan sasaran pembangunan fisik dan ekonomi dengan nilai program sebesar Rp. 28.000.000,00 yang mulai dilaksanakan tahun 2006 dan
masih berlangsung sampai sekarang.
4.1. 8 Lokasi Sasaran dan Alokasi Bantuan Langsung Masyarakat BLM
Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan P2KP di Desa Mertoyudan meliputi seluruh seluruh dusun yang berjumlah 12 buah..
Masing-masing dusun mendapatkan alokasi dana BLM P2KP yang besarnya bervariasi sesuai dengan jumlah penduduk miskin yang tergabung dalam
Kelompok Swadaya Masyarakat KSM di masing-masing dusun yang digunakan untuk kegiatan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Dana BLM P2KP untuk keduabelas dusun tersebut berjumlah Rp. 250.000.000,00 dengan perincian pencairan tahap I Rp. 50.000.000,00, tahap II
Rp. 125.000.000,00 dan tahap III Rp. 75.000.000,00. Dana sebesar itu dialokasikan untuk kegiatan ekonomi bergulir sebesar Rp. 106.700.000,00 melalui
KSM yang digunakan untuk kegiatan produktif seperti pembibitan ikan, bengkel, industri makanan ringan, sablon, warung dan lain sebagainya.
4.2 Jalannya Penelitian
Penelitian tentang Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan P2KP ini dilaksanakan mulai tanggal 7 Juni 2008 sampai dengan 7 Agustus
2008. Untuk mempermudah dan memperlancar jalannya penelitian serta pengumpulan data, peneliti mengadakan koordinasi dengan Kepala Desa, para
Kepala Dusun, Ketua Badan Keswadayaan Masyarakat BKM, dan Ketua-Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat KSM serta pihak-pihak terkait lainnya di
lokasi penelitian. Di lokasi penelitian, peneliti bertemu langsung dengan responden untuk
memberikan penjelasan berkenaan dengan maksud dan tujuan penelitian, serta cara mengisi instrumen penelitian. Dari 113 kuesioner yang disebar sesuai
dengan sampel penelitian sampai batas akhir waktu pengumpulan keseluruhannya dapat terkumpul kembali. Dengan demikian, jumlah responden
dalam penelitian ini adalah 113 masyarakat miskin anggota Kelompok Swadaya Masyarakat KSM yang mendapat dana bergulir Proyek Penanggulangan
Kemiskinan Perkotaan P2KP.
4.3 Hasil Penelitian