Pendekatan Mengajar Peranan Pendekatan dan Strategi Pengajaran

15 7 Active Learning belajar aktif, menunjukkan bahwa peserta belajar lebih giat jika mereka secara aktif terlibat dalam proses pembelajara. 8 Multiple-Sense Learning, mengatakan bahwa belajar akan jauh lebih efektif jika partisipan menggunakan lebih dari satu dari kelima inderanya. 9 Exercise latihan, mengindikasikan bahwa sesuatu yang diulang-ulang adalah yang paling diingat. Kesimpulannya bahwa prinsip-prinsip dari belajar berkaitan dengan pendidikan. Prinsip-prinsip ini perlu diperhatikan pada saat mulai proses pembelajaran, hal ini akan mudah tercapai tujuan dari pembelajaran dan pembelajaran menjadi pembelajaran yang efektif dan efisien.

2.2 Peranan Pendekatan dan Strategi Pengajaran

2.2.1 Pendekatan Mengajar

Efektivitas pengajaran sangat ditentukan oleh pendekatan pengajaran yang dipilih guru atas dasar pengetahuan guru terhadap sifat keterampilan atau tugas gerak yang akan dipelajari siswa. Berdasarkan sifat tugas gerak yang ada, pendekatan mengajar bias dibedakan menjadi dua pendekatan, yaitu pengajaran langsung dan pendekatan tak langsung. Para ahli sepakat bahwa pengajaran dengan pendekatan langsung akan lebih efektif jika tujuan pengajaran adalah agar siswa mempelajari materi yang khusus. Dalam hal ini, pengajaran langsung melibatkan : 1 lingkungan yang berorientasi pada tugas gerak tetapi tidak terlalu ketat, dengan berfokus pada tujuan akademis. 16 2 pemilihan tujuan pengajaran yang jelas, materi pelajaran, dan pengamatan kemajuan siswa secara aktif, harus benar-benar diperhatikan. 3 kegiatan pembelajaran yang terstruktur. 4 umpan balik yang berorientasi secara akademis. Dalam pendidikan jasmani, pengajaran langsung biasanya memandang bahwa guru melakukan kontrol yang penuh terhadap apa yang siswa pelajari dan bagaimana prosesnya berlangsung. Guru penjas yang menggunakan pengajaran langsung melakukan hal-hal berikut : 1 memecah keterampilan ke dalam bagian-bagian tertentu hingga batas dapat diatur dan berorientasi pada keberhasilan. 2 secara jelas menerangkan dan mendemonstrasikan apa yang harus dilakukan siswa. 3 merancang tugas yang terstruktur untuk siswa sehingga mudah dipelajari. 4 mewajibkan siswa untuk bertanggung jawab pada tugasnya melalui pengajaran aktif dan umpan balik khusus. 5 menilai keberhasilan siswa dan pengajarannya didasarkan pada apa yang dipelajari siswa. Di pihak lain, pendekatan pengajaran tak langsung mengalihkan tugas mengontrol pembelajaran pada siswa yang melakukan pembelajaran. Artinya, guru tidak lagi mengendalikan pembelajaran secara penuh, tetapi memberikan kesempatan pada siswa untuk bersama-sama melakukannya. Pengajaran tak langsung tidak mudah dijelaskan seperti pengajaran langsung; tetapi biasanya melibatkan satu atau beberapa gambaran berikut: 17 1 materi pelajaran disajikan lebih secara menyeluruh. 2 materi tidak dipecah menjadi bagian-bagian, karena dianggap bahwa satuan materi akan lebih bermakna bagi siswa. 3 tugas siswa dalam proses pembelajaran biasanya dikembangkan sehingga pemikiran, perasaan, atau keterampilan berinteraksi dari siswa dikembangkan ke dalam pengalaman belajar yang dirancang oleh guru. 4 sifat-sifat individual dari kemampuan, minat, dan kebutuhan siswa memperoleh pertimbangan tersendiri. Pengajaran langsung sangat cocok dipilih jika materi pelajaran mempunyai struktur yang hirarkis dan terutama berorientasi pada keterampilan dasar serta ketika efisiensi pembelajaran menjadi sesuatu yang harus dipentingkan. Ketika tujuan guru memerlukan pembelajaran yang lebih kompleks yang melibatkan domain pembelajaran lain afektif dan kognitif, pengajaran langsung mungkin bukan pilihan yang baik, kecuali dalam hal efisiensi. Guru yang efektif tidak membuat keputusan hanya untuk berpihak pada satu pendekatan didasarkan pada penilaian bahwa pendekatan yang satu lebih baik dari yang lain. Akan tetapi, guru yang efektif akan memilih satu pendekatan didasarkan pada tujuan pengajarannya. Ia akan memilih pengajaran langsung jika ia melihat bahwa penting sekali untuk siswa menguasai keterampilan dasar. Di luar itu, ia akan memilih pengajaran tak langsung jika tujuan pengajarannya lebih dari sekedar pengembangan domain psikomotor. Kesimpulannya, guru harus menguasai semua pendekatan dan strategi yang diperlukan.Di samping pertimbangan terhadap sifat keterampilan, guru pun 18 harus ingat bahwa pemilihan pendekatan pengajaran juga tergantung pada apakah guru sudah mengembangkan kemampuan siswa dalam hal mengarahkan diri sendiri. Meskipun banyak pendekatan dan strategi dapat dirancang untuk melibatkan siswa, guru pun harus yakin bahwa siswa mampu berfungsi secara lebih mandiri dari pengamatan guru. Guru yang belum mengembangkan kemampuan keterampilan ini pada siswanya dapat merasa terbatasi dalam menggunakan strategi pengajaran.

2.2.2 Pendekatan Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN 08 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

37 320 55

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLABASKET MENGGUNAKAN PERMAINAN PASS AND ROLL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DUKUHWARU 01 KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN 2012 2013

0 3 115

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SENAM KESEIMBANGAN DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN BEKAS REL KERETA TEBU PADA SISWA KELAS III SD NEGERI GROBOG KULON 02 DI KECAMATAN PANGKAH

0 24 135

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (PADA SISWA KELAS V SDN GUCI 02 KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009 2010)

0 3 52

PENDAHULUAN Peningkatan Minat Belajar Pkn Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Jigsaw Pada Siswa Kelas V SDN 02 Petung Kec. Jatiyoso Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 5

PENDAHULUAN Peningkatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Pkn Melalui Strategi Jigsaw Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Botok Kecamatan Kerjo Tahun Pelajaran 2012/ 2013.

0 1 6

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn Peningkatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Pkn Melalui Strategi Jigsaw Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Botok Kecamatan Kerjo Tahun Pelajaran 2012/ 2013.

0 1 14

PENDAHULUAN Peningkatan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Picture And Picture Pada Siswa Kelas II SDN 02 Jatiroyo Kecamatan Jatipuro Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 5

Minat Siswa Kelas III SD Negeri Dukuhjati Wetan 01 Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal dalam mengikuti pembelajaran keseimbangan gerak dalam penjasorkes melalui pendekatan lingkungan bekas rel kereta api Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 0 1

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SENAM KESEIMBANGAN DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN BEKAS REL KERETA TEBU PADA SISWA KELAS III SD NEGERI GROBOG KULON 02 DI KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL.

0 1 1