6
berjalan lurus, berjalan menyamping, berjalan jinjit baik dengan membawa beban maupun tanpa membawa beban dengan media pembelajaran pada rel bekas.
Beban yang akan diberikan berupa kardus yang telah diisi buku sebagai pemberat. Dengan demikian, pembelajaran menjadi lebih menarik, menyenangkan, dan tidak
membosankan bagi siswa kelas III. Dan diharapkan dapat hasil pembelajaran senam keseimbangan pada siswa kelas III ada peningkatan, sehingga
pembelajaran menjadi bermakna dan tujuan pembelajarannya pun mudah tercapai.
1.6 Pembatasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahan dan kerancuan dalam permasalahan penelitian, maka perlu batasan istilah. Pembatasan istilah dalam penelitian ini
meliputi :
1.6.1 Peningkatan Pembelajaran Senam Keseimbangan
Peningkatan pembelajaran senam keseimbangan dalam penelitian yang dimaksud adalah kenaikan hasil pembelajaran siswa pada saat melakukan senam
keseimbangan dengan memanfaatkan rel bekas. Kenaikan hasil belajar tersebut merupakan tujuan dari penelitian guna mengetahui keberhasilan proses
pembelajaran.
1.6.2 Pendekatan Pembelajaran dengan Memanfaatkan Rel Bekas
Pendekatan pembelajaran dengan memanfaatkan rel bekas yang dimaksud dalam penelitian adalah pembelajaran untuk dapat meningkatkan aktivitas gerak
siswa melalui penerapan model pembelajaran yang lebih menyenangkan dengan memanfaatkan rel bekas sebagai media pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran
2.1.1 Pengertian Belajar
Belajar menurut Darsono 2000: 84 merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan
dikerjakan. Berbeda menurut Roestiyah 2001 :112 belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar ialah
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi
dengan lingkungan. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali, baik sifat
maupun jenisnya. Karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Sama halnya menurut Morgan
dan kawan-kawan yang dikutip Agus Suprijono 2009: 3 menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil
latihan atau pengalaman. Pernyataan Morgan dan kawan-kawan ini senada dengan apa yang dikemukakan para ahli Soekamto dan Winataputra yang dikutip dari
Baharudin 2007 : 115 yang menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang dapat menyebabkan perubahan tingkah laku disebabkan adanya reaksi terhadap