9
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
Berbagai penelitian tentang jaminan kesehatan telah dilakukan oleh para ahli. Hal tersebut melahirkan hasil-hasil, teori dan konsep yang dimanfaatkan
dalam berbagai kajian. Penelitian yang dilakukan oleh Fahmudi 2010 mengkaji tentang peranan
jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat JPKM dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat menuturkan bahwa Program JPKM di Kabupaten
Purbalingga yang digalakkan mulai tahun 2001 merupakan konsep bagaimana terciptanya pelayanan pemeliharaan kesehatan yang bermutu dengan biaya yang
terkendali. Program JPKM juga merupakan suatu cara penyelenggaraan kesehatan yang terarah dan terencana dengan pengelolaan yang efektif, efisien, dan
didukung oleh pembiayaan pra-upaya yang meningkatkan derajat kesehatan segenap pesertanya.
Pelaksanaan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat JPKM di desa Selaganggeng telah melibatkan berbagai pihak terutama peserta program
JPKM yang dibagi menjadi 3 strata yaitu srtata1 Gakin, Strata II Keluarga Pasca-Gakin dan strata III Non miskinkaya;badan pengelola Bapel; dan
pemberi layanan kesehatan PPK I : PKD, PPK II: Puskesmas, dan PPK III: RSUD telah bersama-sama secara kekeluargaan mengendalikan mutu dan biaya
pemeliharaan kesehatan.
Program JPKM Poliklinik Kesehatan Desa PKD menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan dasar di pedesaan, sehingga sangat memudahkan dan
mendekatkan, serta meringankan biaya dalam mengakses pelayanan kesehatan. Lembaga Poliklinik Kesehatan Desa PKD, dengan dimotori oleh Bidan desa dan
bersama-sama dengan Perawat, Sanitarian, dan Ahli gizi, berperan dalam meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang faktor-faktor yang
menimbulkan gangguan kesehatan. Lembaga PKD bersama-sama dengan masyarakat membangun dan melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PHBS, PKD juga menyiapkan sumber pembiayaan pelayanan kesehatan melalui kepesertaan JPKM, disamping dukungan pembiayaan dari pemerintah. Sehingga
terwujud Desa Sehat Mandiri dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat desa Selaganggeng.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Riyanti 2007 mengkaji tentang jaminan sosial tenaga kerja yang diberikan kepada tenaga kerja borongan oleh CV
Mustoko di Desa Mustokoharjo Kecamatan Pati Kabupaten Pati menuturkan bahwa Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja
dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan
yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia.
Pemberian jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kesehatan kerja kepada tenaga kerja borongan oleh CV Mustoko di Desa Mustokoharjo Kecamatan Pati
Kabupaten Pati diberikan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Setiap kecelakaan
kerja yang dialami oleh tenaga kerja borongan segera diberikan pertolongan pertama sebelum membawa korban ke dokter atau rumah sakit. perusahaan
memberikan biaya penggantian sebesar lima puluh persen dari biaya pemeriksaan serta pengobatan seluruhnya.
Hambatan yang mempengaruhi pemberian jaminan kecelakan kerja dan kesehatan kerja kepada tenaga kerja borongan pada CV Mustoko antara lain
hambatan yang berasal dari pihak perusahaan ialah faktor modal, kurangnya kesadaran pihak CV Mustoko akan pentingnya jaminan sosial tenaga kerja bagi
tenaga kerja borongan, sementara itu hambatan yang berasal dari pihak tenaga kerja ialah rendahnya tingkat pendidikan, tidak memiliki serikat pekerja, dan
tenaga kerja borongan tidak diikutkan dalam program jaminan sosial tenaga kerja. Dampak diberikannya jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kesehatan
kerja bagi tenaga kerja borongan, secara positif adalah meningkatkan kesejahteraan hidup, dapat mempertinggi produktifitas kerja, menciptakan rasa
aman bagi tenaga kerja dalam menyelesaikan pekerjaan. Penelitian-penelitian diatas memiliki persamaan dan perbedaan dengan
penelitian yang dilakukan oleh penulis. Persamaannya yaitu sama-sama mengkaji tentang jaminan kesehatan untuk masyarakat dalam rangka meringankan biaya
pengobatan bagi masyarakat miskin. Perbedaannya terletak pada fokus penelitian dan jenis jaminan kesehatannya. Penelitian yang dilakukan oleh Fahmudi
menfokuskan pada peranan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat JPKM dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat, penelitian yang dilakukan
oleh Riyanti menfokuskan penelitiannya pada jaminan sosial yang diberikan
kepada tenaga kerja, sedangkan fokus yang dilakukan oleh penulis adalah manfaat program Jamkesmas bagi masyarakat.
B. Kerangka Konseptual dan Landasan Teori