kepada tenaga kerja, sedangkan fokus yang dilakukan oleh penulis adalah manfaat program Jamkesmas bagi masyarakat.
B. Kerangka Konseptual dan Landasan Teori
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan konsep Jamkesmas dan teori Aksi untuk membahas tentang pola pemanfaatan Jamkesmas pada
masyarakat Kelurahan Bugangan Kecamatan Semarang Timur:
1. Jamkesmas
Jaminan kesehatan masyarakat adalah program pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan
kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien yang
diselenggarakan oleh Puskesmas dan Rumah sakit beserta jaringannya Depkes, 2008. Jamkesmas diselenggarakan di seluruh Puskesmas dan Rumah Sakit yang
ada di Indonesia yang telah ditunjuk oleh Pemerintah. Puskesmas menjadi layanan kesehatan pertama bagi masyarakat dan Rumah Sakit menjadi layanan kesehatan
lanjutan. Jaminan Kesehatan Masyarakat Jamkesmas yang sebelumnya dikenal
dengan nama Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin Askeskin adalah suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan azas
usaha bersama dan kekeluargaan, yang berkesinambungan dan dengan mutu yang terjamin serta pembiayaan yang dilaksanakan secara pra upaya.
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Jamkesmas adalah pengganti program Asuransi Kesehatan untuk Masyarakat Miskin Askeskin. Jamkesmas
berlaku mulai tahun 2008. Askeskin tetap dilanjutkan tetapi namanya diganti menjadi Jamkesmas supaya tidak ada kesan bahwa itu program PT Askes.
Program Askeskin dan Jamkesmas sebenarnya tidak banyak berbeda. Perbedaannya terletak pada pengelolaan dana. Pada program Askeskin, dana
dikirim pemerintah ke rumah sakit melalui PT. Askes, sedangkan pada program Jamkesmas dana langsung ditransfer dari pemerintah ke rekening setiap Rumah
Sakit atau KabupatenKota. PT. Askes juga tetap menjadi mitra kerja sama, tetapi tugasnya lebih ringan. Dalam mekanisme yang baru, PT. Askes tidak lagi ditugasi
melakukan pengelolaan keuangan program dan hanya dibebani tugas mengelola kepesertaan, praverifikasi perserta dan pelayanan program Fadhilah Supari:2008
Tujuan Penyelenggaran
Jamkesmas secara
umum adalah
untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat
miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien dan tujuan khusus dari penyelenggaraan progam
Jamkesmas ada tiga macam. Pertama, meningkatnya cakupan masyarakat miskin dan tidak mampu yang mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas serta
jaringannya dan di Rumah sakit. Kedua, meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. Ketiga, terselenggaranya pengelolaan
keuangan yang transparan dan akuntabel. Sasaran Program Jamkesmas adalah masyarakat miskin dan tidak mampu
diseluruh Indonesia yang berjumlah 76,4 juta jiwa, tidak termasuk yang sudah mempunyai jaminan kesehatan lainnya Dinkes, 2008:3. Pasien peserta
Jamkesmas adalah masyarakat miskin dan masyarakat tidak mampu yang
membutuhkan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya, posyandu serta layanan rujukannya medis lanjutan Rumah sakit pemerintah dan swasta yang
ditunjuk, BP4 Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru, BKIM Balai Kesehatan Indera Mata, dengan membawa bukti kartu Jamkesmas sebagai pengobatan dan
perawatan serta pemeriksaan penunjang, kecuali masyarakat yang memiliki jaminan pemeriharaan atau asuransi kesehatan lainnya atau pasien yang
menggunakan biaya sendiri. Pasien miskin adalah keadaan dimana pasien tidak mampu membayar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan walaupun termurah
atau sederhana. Prosedur Menjadi Peserta Jamkesmas yaitu pasien pengguna kartu
Jamkesmas adalah keluarga miskin, yaitu keluarga pra sejahtera dan sejahtera 1, karena alasan ekonomi atau alasan lain yang ditetapkan oleh tim Kelurahan dan
disahkan oleh Lurah. Menurut pedoman pelaksanaan program JPS-BK kriteria yang digunakan oleh tim desa untuk menetapkan gakin keluarga miskin adalah
1 keluarga tidak bisa makan dua kali sehari 2 keluarga tidak mampu mengobatkan anakanggot yang sakit ke pelayanan kesehatan 3 kepala keluarga
terkena PHK missal 4 di dalam keluarga terdapat anak yang dropout sekolah karena alasan ekonomi. Setelah menentukan kriteria untuk mendapatkan
masyarakat miskin langkah selanjutnya adalah 1 masyarakat miskin dan tidak mampu di data oleh petugas lapangan dan ditetapkan oleh kepala daerah 2
berdasarkan data masyarakat miskin dan tidak mampu yang telah ditetapkan oleh kepala daerah diserahkan kepada PT. Askes untuk melegalkan peserta program
dengan cara membuat dan mendistribusikan kartu Jamkesmas.
Masalah dalam Program Jamkesmas diantaranya adalah 1 kesulitan dalam menjangkau orang miskin 2 kekurangakuratan pentargetan peserta Jamkesmas 3
masalah sosialisasi terhadap para pemegang kartu dan, 4 masalah kelebihan alokasi kartu yang dialami beberapa wilayah kabupatenkota Suharto 2009:78.
2. Teori Aksi