b. Total Debt to Total Asset Ratio Rasio total utang dengan total aktiva mengukur persentase besarnya dana
yang berasal dari utang. Yang dimaksud dengan utang adalah semua utang yang dimiliki oleh perusahaan baik yang berjangka pendek maupun yang
berjangka panjang. Kreditur lebih menyukai rasio utang yang rendah sebab tingkat keamanan dananya menjadi semakin baik. Untuk mengukur debt
ratio biasanya menggunakan rumus sebagai berikut:
2.6 Pengungkit Keuangan
Pengungkit biasanya digunakan untuk membantu mengangkat beban yang berat.
Dalam keuangan, pengungkit leverage juga memiliki maksud yang serupa. Lebih spesifik lagi, leverage bisa digunakan untuk meningkatkan tingkat
keuntungan yang diharapkan Hanafi, 2011. Selain itu, leverage juga memiliki makna bahwa dalam suatu bisnis, uang dipinjam untuk membiayai penambahan
aset. Pudjiastuti 2002 dalam Puspitasari dan Akbar 2013 memberikan pengertian leverage adalah penggunaan aktiva atas dana dimana untuk
penggunaan tersebut perusahaan harus menutupi biaya atau membayar beban tetap.
Pengungkit tidak selamanya buruk bagi perusahaan. Pengungkit sangat berguna untuk mendanai pertumbuhan dan perkembangan perusahaan melalui
pembelianpenambahan aset. Tetapi apabila suatu perusahaan terlalu banyak pinjaman, dikhawatirkan perusahaan tidak mampu untuk membayar
kewajibannya. Leverage terdiri dari 2 dua jenis, yaitu pengungkit operasional operating leverage dan pengungkit finansial financial leverage serta
kombinasi dari keduanya yang menghasilkan degree of combined leverage DCL.
1. Pengungkit Operasional
Pengungkit operasional bisa diartikan sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan biaya tetap operasional. Beban tetap operasional biasanya berasal
dari biaya depresiasi, biaya produksi dan pemasaran yang bersifat tetap misal gaji bulanan karyawan. Kebalikan dari biaya tetap operasional adalah beban biaya
variabel operasional. Contoh biaya variabel operasional adalah biaya kerja berdasarkan produk yang dihasilkan Hanafi, 2011
Perusahaan yang menggunakan biaya tetap dalam proporsi yang tinggi relatif terhadap biaya variabel diaktakan menggunakan pengungkit operasional yang
tinggi. Jika perusahaan memiliki tingkat pengungkit operasional degree of operating leverage
DOL yang tinggi, tingkat penjualan yang tinggi akan menghasilkan pendapatan yang tinggi. Namun sebaliknya, jika tingkat penjualan
turun , perusahan akan mengalami kerugian. Dengan demikian DOL seperti pisau dengan dua mata, bisa membawa manfaat, sebaliknya bisa merugikan Hanafi,
2011. Degree of operating leverage DOL adalah rasio yang mengukur seberapa besar modal pinjaman yang digunakan untuk menghasilkan tingkat penjualan
Langko, 2010 dalam Puspitasari dan Akbar 2013. J.B. Patel 2014 mengatakan bahwa pengungkit operasional diakibatkan oleh
adanya beban tetap operasional untuk memperbesar dampak perubahan penjualan pada laba. Pengungkit operasional tergantung pada proporsi beban tetap
operasional dalam total biaya operasional pada perusahaan. Biasanya, pengungkit operasional lebih besar untuk perusahaan dengan proporsi biaya tetap operasional
yang lebih tinggi. Secara rinci, untuk kenaikan persentase pada penjualan, pengungkit operasional akan lebih tinggi pula, dan memperbesar persentase
kenaikan laba. Biaya tetap yang lebih tinggi biasanya terkait dengan otomatis yang lebih tinggi,
modal insentif perusahaan dan industri. Bagaimanapun, perusahaan yang mempekerjakan pekerja dengan skill yang tinggi yang harus tetap bertahan dan
digaji walaupun terjadi resesi juga memiliki biaya tetap yang relatif tinggi, seperti perusahaan dengan biaya pengembangan produk yang tinggi, karena amortisasi
biaya pengembangan adalah bagian dari biaya tetap. Apabila persentase biaya ditetapkan, perusahaan akan memiliki degree of
operating leverage yang tinggi. Dalam terminologi bisnis, yang tinggi, faktor lain
konstan, menyatakan secara tidak langsung bahwa sebuah perubahan yang relatif kecil pada penjualan akan meyebabkan perubahan besar pada ROE Brigham dan
Houston, 2007. Jika perusahaan mempunyai pengungkit operasional yang tinggi, titik impasnya
BEP terletak pada tingkat penjualan yang relatif tinggi, dan dampak perubahan tingkat penjualan terhadap laba akan semakin besar. Makin tinggi faktor leverage
makin tinggi pula jumlah penjualan yang diperlukan untuk mencapai titik impas dan makin besar pula dampak perubahan volume penjualan terhadap laba Weston
dan Copeland, 1991. Bagaimanapun juga risiko bisnis meningkat jika pengungkit operasional meningkat pula dan wawasan kualitatif lebih baik daripada kuantitatif