peneliti menggunakan proksi Inventory Turnover INTO karena persediaan merupakan elemen utama yang jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan.
Komponen modal kerja lain yang frekuensi aktivitasnya dapat diukur selain persediaan yaitu piutang, piutang timbul ketika perusahaan menjual barang dan
jasa secara kredit. Semakin tinggi perputaran piutang dalam perusahaan menandakan semakin lancar aliran kas yang masuk dalam perusahaan yang
berasal dari penjualan kredit. Artinya pemenuhan kewajiban debitur juga tinggi, hal ini berdampak pada meningkatnya laba yang diterima pada perusahaan
tersebut. Oleh karena itu peneliti memilih perputaran piutang karena perputaran piutang dan perputaran persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang terus-
menerus mengalami perputaran. Pengelolaan perputaran persediaan dan perputaran piutang yang efektif dan efisien dalam perusahaan memegang peranan
penting dalam perusahaan sehingga modal yang dibutuhkan semakin kecil dan perusahaan bisa mendapatkan tingkat profitabilitas yang tinggi Naibaho dan Sri,
2013. Berdasarkan latar belakang dan pemaparan yang telah dijelaskan sebelumnya,
maka dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran sebagai berikut.
Gambar 2. Kerangka Pemikiran
1.6 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis berasal dari kata hipo yang berarti ragu dan tesis yang berarti benar. Jadi
hipotesis adalah kebenaran yang masih diragukan. Hipotesis termasuk salah satu proposisi disamping proposisi-proposisi lainnya. Oleh karena itu, hipotesis
merupakan hasil pemikiran rasional yang dilandasi oleh teori, dalil, hukum dan sebagainya yang sudah ada sebelumnya.
PROFITABILITAS Y
PENGUNGKIT OPERASIONAL
X1
LIKUIDITAS X3
PERPUTARAN PERSEDIAAN
X4
PERPUTARAN PIUTANG
X5 PENGUNGKIT
FINANSIAL X2
Hipotesis dapat juga berupa pernyataan yang menggambarkan atau memprediksi hubungan-hubungan tertentu di antara dua variabel atau lebih, yang kebenaran
hubungan tersebut tunduk pada peluang untuk menyimpang dari kebenaran Sanusi, 2014. Hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan cara menguji
ketepatan perkiraan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel dependen dan variabel independen, yakni sebagai berikut:
H1 : Pengungkit operasional berpengaruh positif terhadap profitabilitas ROA
pada perusahaan tambang batubara yang terdaftar di BEI Tahun 2010-2014. H2 :
Pengungkit finansial berpengaruh positif terhadap profitabilitas ROA pada perusahaan tambang batubara yang terdaftar terdaftar di BEI Tahun 2010-
2014. H3 :
Likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas ROA pada perusahaan tambang batubara yang terdaftar di BEI Tahun 2010-2014.
H4 : Perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas ROA
pada perusahaan tambang batubara yang terdaftar di BEI Tahun 2010-2014. H5:
Perputaran piutang berpengaruh positif terhadap profitabilitas ROA pada perusahaan tambang batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-
2014.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan
pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis
dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja
dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalma menghadapi perubahan lingkungan Fahmi, 2011.
2.2 Laporan Keuangan
Myer dalam Munawir 2004 mengatakan bahwa yang dimaksud laporan
keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi
keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi-laba. Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar
ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan laba yang ditahan.
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas
suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atu aktivitas perusahaan tersebut Munawir, 2004. Jadi laporan keuangan adalah
sederet daftar laporan mengenai keuangan perusahaan yang berasal dari proses pengolahan akuntansi yang berguna baik untuk perusahaan tersebut ataupun pihak
lain yang membutuhkan informasinya. Laporan keuangan menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang diperoleh
dalam satu periode. Dalam praktiknya dikenal beberapa macam laporan keuangan seperti Kasmir, 2014:
1. Neraca 2. Laporan laba rugi
3. Laporan perubahan modal 4. Laporan catatan atas laporan keuangan, dan
5. Laporan kas Adapun tujuan laporan keuangan bagi manajemen perusahaan itu sendiri
Munawir, 2004: a. Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan.
b. Untuk menentukan efisiensi tiap-tiap bagian, proses atau produksi serta untuk menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh perushaan
yang bersangkutan. c. Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah
diserahi wewenang dan tanggung jawab.