dukungan fakta penyajian. Data ini mencakup transkrip wawancara, catatan lapangan, foto, video disc, dokumen dan rekaman lainnya.
3. Dalam penelitian kualitatif proses lebih dipentingkan daripada hasil. Sesuai dengan latar yang bersifat alami, penelitian kualitatif lebih
memperhatikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan sehari-hari, prosedur- prosedur dan interaksi yang terjadi.
4. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara induktif, yaitu
membangun suatu teori dari abstraksi-abstraksi yang diperoleh dari data yang dikumpulkan.
5. Dalam penelitian kualitatif makna merupakan hal yang esensial.
Penelitian kualitatif dilakukan dengan cara menghimpun data dalam keadaan sewajarnya, menggunakan cara kerja yang sistematis, terarah dan dapat
dipertanggungjawabkan sehingga tidak kehilangan sifat ilmiahnya Nawawi dan Martini, 1994. Sehubungan dengan itu, peneliti melakukan serangkaian kegiatan
di lapangan mulai dari penjajagan ke lokasi penelitian, studi orientasi, dan dilanjutkan dengan studi secara terfokus.
B. Rancangan Penelitian
Rancangan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Kasusnya adalah menyarankan bahwa rancangan penelitian studi kasus
paling baik disajikan dalam bentuk cerobong. Bentuk cerobong ini merupakan langkah yang sistematis, berawal dari eksplorasi yang bersifat luas dan dalam,
kemudian berlanjut dengan kegiatan pengumpulan dan analisis data yang lebih menyempit dan terarah pada suatu topik tertentu. Bentuk cerobong dikatakan
sistematis karena pada mulanya peneliti menjajagi tempat dan orang yang dapat dijadikan sumber data atau subjek penelitian, mencari lokasi yang dipandang
sesuai dengan maksud pengkajian, dan selanjutnya mengembangkan jaringan yang lebih luas untuk menemukan sumber data.
Dipilihnya rancangan studi kasus dalam penelitian ini, karena metode ini mudah untuk dilaksanakan, sehingga bagi peneliti pemula sangat cocok, bila
dibanding dengan studi multi situs atau multi kasus Bogdan dan Biklen, 1982 yang dikutip oleh Madyo Ekosusilo, 2003.
Disamping itu rancangan studi kasus banyak memiliki kelebihan antara lain : 1 bersifat luwes, 2 menjangkau dimensi sesungguhnya dari topik yang
diselidiki, 3 bisa dilaksanakan secara praktis. Rancangan studi kasus dalam penelitian kualitatif banyak ragamnya,
namun demikian memiliki prosedur yang sama. Bogdan dan Biklen 1982 membedakannya menjadi enam berdasarkan objek studinya yaitu : 1 studi kasus
kesejarahan mengenai organisasi, yang memusatkan pada segi sejarah organisasi tertentu dalam kurun waktu tertentu; 2 studi kasus observasi, yang memusatkan
perhatiannya pada suatu tempat atau objek tertentu dengan teknik observasi peran serta participant observation; 3 studi kasus sejarah hidup, yakni melakukan
wawancara intensif untuk memperoleh rincian sejarah tentang sesuatu objek hidup manusia; 4 studi kasus masyarakat sekitar community study yang
memusatkan perhatian pada suatu lingkungan masyarakat tertentu; 5 studi kasus analisis situasi situational analysis, memusatkan perhatiannya pada suatu
kejadian tertentu yang dipelajari dari sudut pandangan semua pihak yang terlibat;
6 mikro etnografi, yakni studi kasus yang dilakukan pada unit organisasi atau kegiatan organisasi yang sangat kecil dan mempunyai keunikan yang spesifik.
Penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus observasi, karena penelitian ini diarahkan untuk mengungkapkan suatu peristiwa layanan
pengajaran dalam proses organisasional dan manajerial pendidikan dengan cara mengadakan pengamatan peran serta.
C. Kehadiran Peneliti di Lapangan