TUGAS MATA PELAJARAN SENI MUSIK Bottom o
TUGAS MATA
PELAJARAN
SENI MUSIK
OLEH:
NAMA:
SMP NEGERI 2 WONOGIRI
1
2015/2016
Pelajari dan Kenali Jenis Vocalmu
Teknik Vocal adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar,
sehingga suara
yang keluar terdengar jelas, indah, merdu,
dan nyaring.
Unsur-Unsur Teknik Vocal :
1. Artikulasi adalah
yang baik
cara pengucapan kata demi kata
dan jelas.
2. Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyakbanyaknya, kemudian disimpan,
dan dikeluarkan sedikit
demi sedikit sesuai dengan keperluan.
Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
- Pernafasan Dada : cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah
lelah.
- Pernafasan Perut : udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam
2
menyanyi, karena akan cepat lelah.
- Pernafasan Diafragma : adalah pernafasan
yang paling
cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara
yang
digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power
dan stabilitas vocal
yang baik.
3. Phrasering adalah aturan pemenggalan kalimat
baik
yang
dan benar sehingga mudah dimengerti
dan sesuai dengan kaidah-kaidah
yang berlaku
4. Sikap Badan adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi,
bisa sambil duduk, atau berdiri,
yang penting saluran
pernafasan jangan sampai terganggu.
5. Resonansi adalah usaha untuk memperindah suara dengan
mefungsikan rongga-rongga udara
bergetar disekitar mulut
yang turut bervibrasi/
dan tenggorokan.
6. Vibrato adalah usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan
cara member gelombang/ suara
yang bergetar
teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu.
7. Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan
merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa
merubah melodi pokoknya
3
8. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada
yang
harus dijangkau dengan tepat.
Syarat-syarat terbentuknya Intonasi
Pendengaran
yang baik :
yang baik
Kontrol pernafasan
Rasa musical.
Nada adalah bunyi
yang memiliki getaran
teratur tiap detiknya.
Sifat
Nada Ada 4 (empat) :
1. Pitch yaitu ketepatan jangkauan
2. Durasi yaitu lamanya sebuah
3. Intensitas
nada
nada.
nada harus dibunyikan
nada yaitu keras,lembutnya
yang harus dibunyikan.
4. Timbre yaitu warna suara
yang berbeda tiap-tiap
orang.
Ambitus Suara adalah luas wilayah
nada
yang mampu dijangkau oleh seseorang.
Seorang penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-nada
dari
yang
yang
paling rendah sampai
paling tinggi sesuai dengan kemampuannya.
4
Crescendo adalah suara pelan berangsur-angsur keras.
Descresendo adalah suara keras berangsur-angsur pelan.
Stacato adalah suara dalam bernyanyi
yang terpatah-
patah.
Suara Manusia Dibagi 3 (Tiga) :
- Suara Wanita Dewasa ;
Sopran (suara tinggi wanita)
Messo Sopran (suara sedang wanita)
Alto (suara rendah wanita)
- Suara Pria Dewasa :
Tenor (suara tinggi pria)
Bariton (suara sedang pria)
Bas (suara rendah pria)
- Suara Anak-anak :
Tinggi
Rendah.
Tangga
Nada Diatonis adalah rangkaian 7 (tujuh) buah
nada dalam satu oktaf
susunan tinggi
Tangga
nada
yang mempunyai
yang teratur.
Nada Diatonis Mayor adalah Tangga
5
Nada
(satu)
yang mempunyai jarak antar nadanya 1
dan ½ (setengah).
Ciri-ciri tangga
nada Diatonis Mayor :
1. Bersifat riang gembira
2. Bersemangat
3. Biasanya diawali
dan diakhiri dengan
nada
Do = C
4. Mempunyai pola interval : 1 , 1 ,. ½, 1 , 1 , 1, ½
Ciri-ciri Tangga
nada Diatonis Minor :
1. Kurang bersemangat.
2. Bersifat sedih
3. Biasanya diawali
dan diakhiri dengan
nada
La = A
4. Mempunyai pola interval : 1 , ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1 .
Catatan : Teori ini kurang sesuai dengan musik Dangdut
yang banyak berkembang di Indonesia.
Contoh Lagu
yang bertangga
nada Mayor :
Maju Tak Gentar, Indonesia Raya, Hari merdeka, Halo-halo Bandung,
Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, Mars Pelajar.
6
Contoh Lagu
yang bertangga
nada Minor :
Syukur, Tuhan, Gugur Bunga.
Tangga
Nada Kromatis adalah tangga
nada
yang mempunyai jarak antar nadanya hanya ½ . Contoh :
C – Cis – D – Dis- E – F – Fis – G – Gis – A – Ais – B
Tangga
Nada Enharmosis adalah rangkaian tangga
nada
yang mempunyai nama
letak
yang berbeda, tetapi mempunyai tinggi
nada
yang sama.
Contoh :
dan
Nada Ais-Bes, Cis-Des, Gis-As, Dis-Es, Fis-Ges.
Apresiasi yaitu Totalitas kegiatan
yang meliputi
penglihatan, pengamatan, penilaian,
dan penghargaan
terhadap suatu karya seni.
Birama adalah ketukan tetap
yang berulang-ulang pada
sebuah lagu. Contoh birama :
2/4 , 3/4 , 4/4 , 6/8
Paduan suara adalah Penyajian musik vocal
dri 15 orang atau lebih
suara menjadi satu kesatuan
dapat menampakan jiwa lagu
yang terdiri
yang memadukan berbagai warna
yang utuh
dan
yang dibawakan.
7
Jenis-Jenis Paduan Suara :
1. Paduan Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan
menggunakan satu suara.
2. Paduan Suara 2 suara sejenis yaitu paduan suara
yang menggunakan 2 suara manusia
yang sejenis, contoh :
Suara sejenis Wanita, Suara sejenis Pria, Suara sejenis anak-anak.
3. Paduan Suara 3 sejenis S - S - A yaitu paduan suara sejenis
dengan menggunakan suara Sopran 1, Sopran 2,
dan Alto.
4. Paduan Suara 3 suara Campuran S - A - B yaitu paduan suara
yang menggiunakan 3 suara campuran , contoh : Sopran,
Alto, Bass.
5. Paduan suara 3 sejenis T - T - B yaitu paduan suara 3 suara
sejenis pria dengan suara Tenor 1, Tenor 2, Bass.
6. Paduan Suara 4 suara Campuran yaitu paduan suara
yang mengguanakan suara campuran pria
dan
wanita, dengan suara S - A - T - B. Sopran, Alto, Tenor, Bass.
Dirigen / Conductor adalah orang
yang memimpin
Paduan Suara.
Syarat-syarat seorang Dirigen/ Conductor
yang
baik :
1. memiliki sifat kepemimpinan
2. memiliki ketahanan jasmani
yang tangguh
8
3. sebaiknya sehat jasmani
dan rohani
4. simpatik
5. menguasai
cara latihan
6. memiliki daya imajinasi
yang efektif
yang baik
7. memiliki pengetahuan, keterampilan,
dan kemampuan
bermain musik.
Tanda Dinamik adalah tanda untuk menyatakan keras, lembutnya
sebuah lagu
yang dinyanyikan.
Contoh-contoh Tanda Dinamik :
1. f : forte = keras
2. ff : fortissimo = sangat keras
3. fff : fortissimo assai = sekeras mungkin
4. mf : mezzo forte = setemgah keras
5. fp : forte piano = mulai dengan keras
dan diikuti lembut
6. p : piano = lembut
7. pp : pianissimo = sangat lembut
8. ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin
9. mp : mezzo piano = setengah lembut
Perubahan Tanda Dinamika :
- Diminuendo (dim) : melembut
- Perdendosi : melembut sampai hilang
9
- Smorzzande : sedikit
demi sedikit hilang
- Calando : mengurangi keras
- Poco a poco : sedikit
demi sedikit / lambat laun
- Cresscendo : berangsur-angsur keras
- Decrsescendo : berangsur-angsur lembut
Tanda Tempo adalah tanda
yang digunakan untuk
menunjukan cepat atau lambatnya sebuah lagu
yang harus
dinyanyikan.
A. Tanda Tempo Cepat :
1. Allegro : cepat
2. Allegratto : agak cepat
3. Allegrissimo : lebih cepat
4. Presto : cepat sekali
5. Presstissimo : secepat-cepatnya
6. Vivase : cepat
dan girang
B. Tanda Tempo Sedang :
1. Moderato : sedang
2. Allegro moderato : cepatnya sedang
3. Andante : perlahan-lahan
4. Andantino : kurang cepat
C. Tanda Tempo Lambat :
1. Largo : lambat
2. Largissimo : lebih lambat
10
3. Largeto : agak lambat
4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan
5. Grave : sangat lambat sedih
6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.
Permata / Corona adalah tanda untuk menambah hitungan menurut
selera.
Selamat berlatih vocal
Notasi musik
Notasi musik adalah sistem penulisan karya musik. Dalam notasi
musik, nada dilambangkan oleh not (walaupun kadang istilah nada
dan not saling dipertukarkan penggunaannya). Tulisan musik biasa
disebut partitur.
Notasi musik standar saat ini adalah notasi balok, yang didasarkan
pada paranada dengan lambang untuk tiap nada menunjukkan durasi
dan ketinggian nada tersebut. Tinggi nada digambarkan secara vertikal
sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Durasi nada
ditunjukkan dalam ketukan.
Terdapat pula bentuk notasi lain, misalnya notasi angka yang juga
digunakan di negara-negara Asia, termasuk Indonesia, India, dan
Tiongkok.
Notasi Gregorian awal notasi balok
Notasi Gregorian, ditemukan oleh Paus Agung Gregori pada tahun 590,
adalah awal penulisan musik dengan baok not. Namun Notasi
Gregorian belum ada panjang nada (dinyanyikan sesuai perasaan
penyanyi) dan masih dengan balok not yang 4 baris.
11
Gambar sebelah: Diambil dari Kyrie eleison (Orbis factor).
Not balok yang sekarang ini telah sempurna sekali untuk musik
dibandingkan Notasi Gregorian.
Unsur-unsur notasi balok
Interval not antarspasi (atau antargaris) adalah terts, sedangkan interval
antara garis dan spasi adalah sekunde.
Dalam notasi balok, sistem paranada bergaris lima digunakan sebagai
dasar. Bersama dengan keterangan mengenai tempo, ketukan,
dinamika, dan instrumentasi yang digunakan, not ditempatkan pada
paranada dan dibaca dari kiri ke kanan. Durasi nada dilambangkan
dengan nilai not yang berbeda-beda, sedangkan tinggi nada
dilambangkan dalam posisi not secara vertikal pada paranada. Interval
dua not yang dipisahkan satu garis paranada (yaitu berada pada dua
spasi yang bersebelahan) seperti digambarkan pada ilustrasi di
samping merupakan interval terts, sedangkan interval antara not pada
spasi dengan not pada garis adalah interval sekunde. Tanda kunci pada
awal paranada menunjukkan tinggi nada yang diwakili oleh garis dan
spasi pada paranada tersebut.
Pada gambar di samping, kunci-G digunakan, menandakan bahwa
garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹. Dengan demikian,
interval terts pada gambar di samping adalah pasangan nada a1–c2,
sedangkan interval sekunde merupakan pasangan nada a1–b1. Not-not
12
yang melambangkan tinggi nada di luar jangkauan kelima garis
paranada dapat digambarkan dengan menggunakan garis bantu yang
diletakkan di atas atau di bawah paranada.
Contoh penggunaan notasi balok
Penggunaan notasi balok dijelaskan dalam contoh yang diambil dari
bagian awal karya Johann Strauss, An der schönen blauen Donau yang
disederhanakan (
perdengarkan).
Bagian awal An der schönen blauen Donau yang disederhanakan.
1. Di sebelah kiri atas pada awal lagu biasanya ditempatkan petunjuk
tempo (yaitu kecepatan lagu), seringkali dalam bahasa Italia, yang di
sini menunjukkan "tempo waltz". Selain itu juga terdapat penanda
metronom dalam satuan BPM (beats per minute), di sini 142 ketukan
per menit.
2. Tanda birama menunjukkan ritme lagu. Angka di bagian atas tanda
birama menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka di
bawah menunjukkan nilai not per ketukan. Tanda birama 3/4 di sini
menunjukkan bahwa terdapat tiga ketukan dalam birama, satu ketukan
kuat diikuti dua ketukan lemah, dan masing-masing ketukan bernilai
not seperempat.
3. Garis birama merupakan pemisah antarbirama.
13
4. Pada bagian awal paranada terdapat kunci-G yang menandakan bahwa
garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹ (berfrekuensi sekitar
418 Hz).
5. Tanda mula utama yang di sini terdiri dari dua tanda mula kres pada
garis nada c dan f menunjukkan bahwa kedua nada tersebut dinaikkan
setengah nada dalam semua oktaf (dimainkan sebagai nada cis dan
fis) serta menunjukkan bahwa karya musik bersangkutan bertangga
nada D mayor atau B minor.
6. Not pertama adalah not seperempat dengan nada d1, dengan dinamika
(nyaring lembutnya suara) mf (bahasa Italia, mezzo forte: agak
nyaring). Dapat dilihat bahwa not tersebut langsung diikuti garis
birama walaupun tiga ketuk dalam birama tersebut belum selesai.
Dengan demikian, karya ini dimulai bukan dengan ketukan pertama
bertekanan, melainkan dengan ketukan ketiga lemah dalam suatu
birama pembuka (anacrusis).
7. Not kedua juga merupakan not seperempat dan bernada d 1 yang jatuh
pada ketukan pertama dalam birama berikutnya.
8. Tanda legato menghubungkan not d1 tersebut dengan not fis1 dan a1,
menandakan bahwa ketiga not tersebut harus dimainkan secara legato
(sambung-menyambung).
9. Pada birama berikutnya terdapat not setengah bernada a 1 berdurasi
dua ketukan.
10.Berikutnya terdapat not seperempat dengan dua kepala not pada
posisi nada fis2 dan a2, menandakan bahwa kedua nada tersebut harus
dimainkan bersamaan. Di atas not tersebut terdapat tanda staccato,
menandakan bahwa not tersebut harus dimainkan secara staccato
(terpisah nyata dari not sebelum dan sesudahnya).
14
11.Tanda diam seperempat menandakan bahwa tidak ada nada yang
dimainkan selama (dalam hal ini) satu ketukan.
12.Di bawah tiga birama terakhir terdapat tanda decrescendo,
menandakan bahwa pada ketiga birama tersebut terdapat perubahan
dinamika, yaitu dimainkan makin melembut (dapat juga ditulis
decresc. atau dim., diminuendo).
Unsur Musik Nusantara
a.
Irama dan ketukan
Irama adalah gelombang gaya dari lagu, yang kembali beraksen pada
perhitungan yang tetap. Irama merupakan salah satu unsur musik
yang sangat penting. Iram dalam musik terbentuk dari sekelompok
bunyi dan diam dengan bermacam-macam lama waktu atau panjang
pendek membentuk pola irama, bergerak menurut pulsa dalam ayunan
birama.
b.
Birama
Birama/Mantera/Metrum yaitu ayunan rangkaian gerak kelompok
beberapa pulsa dimana pada pulsa pertamanya terdapat aksen yang
lebih kuat dari yang lainnya, yang berlangsung secara berulang-ulang
dan teratur.
Ada dua jenis birama utama, yaitu birama perpaduan dan birama
pertigaan, yang dapat dirinci seperti berikut ini:
15
1)
Birama Perpaduan Bersahaja, yang termasuk jenis birama ini
adalah 2/4 dan 2/8.
2)
Birama Perpaduan Bertingkat, yang termasuk jenis birama ini
adalah 4/4, 8/4, 4/8, 8/8.
3)
Birama Pertigaan Bersahaja, yaitu birama ¾, 3/8.
4)
Birama Pertigaan Bertingkat, yaitu birama 6/4, 6/8, 9/4, 9/8.
c.
Melodi
Melodi adalah susunan rangkaian nada yang terdengar berurutan
serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan. Susunan nada
dalam melodi mempunyai keteraturan dan memiliki pola, dimana pola
tersebut mengacu pada pola irama dan pola birama.
d.
Tempo, dinamika dan ekspresi
1)
Tempo
Tempo adalah cepat lambatnya suatu lagu dinyanyikan. Istilah-istilah
tempo biasanya ditulis dalam bahasa Italia. Namun, demikian dapat
ditulis dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah atau bahasa asing yang
lainnya.
2)
Dinamika
Dinamika adalah perubahan keras-lembutnya bunyi dalam sebuah
lagu. Dalam penulisan dinamik pada sebuah lagu dinyatakan dengan
beberapa tanda dan istilah diantaranya.
3)
Ekspresi
Dalam musik ekspresi menyatakan suatu sifat atau jiwa lagu secara
spesifik. Sifat atau jiwa tersebut dinyatakan dalam suatu istilah yang
menggambarkan perasaan yang menjiwai lagu secara keseluruhan.
16
Alat Musik
Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi
untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu
yang memproduksi suara, dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh
musisi, dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun demikian, istilah
ini umumnya diperuntukkan bagi alat yang khusus ditujukan untuk
musik. Bidang ilmu yang mempelajari alat musik disebut organologi.
Alat musik berdasarkan sumber bunyinya:
Idiofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari
bahan dasarnya. Contoh: kolintang, drum, bongo, kabasa,
angklung
Aerofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari
hembusan udara pada rongga. Contoh: suling, terompet,
harmonika, trombone.
Kordofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari
dawai. Contoh: bass, gitar, biola, gitar, sitar, piano, kecapi
Membranofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dari
selaput atau membran. contoh : tifa, drum, kendang, tam-tam,
rebana
Elektrofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya
dibangkitkan oleh tenaga listrik (elektronik). Contoh : kibor, gitar
listrik, bass listrik
17
Alat musik berdasarkan cara memainkan:
Alat musik tiup menghasilkan suara sewaktu suatu kolom
udara didalamnya digetarkan. Tinggi rendah nada ditentukan
oleh frekuensi gelombang yang dihasilkan terkait dengan
panjang kolom udara dan bentuk instrumen, sedangkan timbre
dipengaruhi oleh bahan dasar, konstruksi instrumen dan cara
menghasilkannya. Contoh alat musik ini adalah terompet dan
suling.
Alat musik pukul menghasilkan suara sewaktu dipukul atau
ditabuh. Alat musik pukul dibagi menjadi dua yakni bernada dan
tidak bernada. Bentuk dan bahan bagian-bagian instrumen serta
bentuk rongga getar, jika ada, akan menentukan suara yang
dihasilkan instrumen. Contohnya adalah kolintang (bernada),
drum (tak bernada), dan bongo (tak bernada).
Alat musik petik menghasilkan suara ketika senar digetarkan
melalui dipetik. Tinggi rendah nada dihasilkan dari panjang
pendeknya dawai.
Alat musik gesek menghasilkan suara ketika dawai digesek.
Seperti alat musik petik, tinggi rendah nada tergantung panjang
dan pendek dawai.
Alat musik tekan tidak termasuk kategori mana pun. Namun
cara menekan rupanya menjadi bagian dari sistem menghasilkan
bunyi yang diinginkan. Alat musik tekan memiliki tiga jenis yaitu:
menekan untuk memukul, menekan untuk meniup, dan menekan
untuk mengaktifkan sistem elektronik. Jadi kalau boleh
dikategorikan, 'alat musik tekan' antara lain piano akustik
(chordofon pukul), organ akustik (aerofon) , acordion (aerofon)
18
dan alat-alat musik elektronik yang menggunakan papan kunci
(keyboard).
Alat musik elektronik menghasilkan suara tiruan dari alat
musik aslinya (akustik). Istilah synthesizer dipakai untuk alat
musik yang menggunakan papan kunci (keyboard). Sedangkan
alat musik elektrik digunakan untuk alat-alat musik yang
dilengkapi dengan komponen elektronik. Alat ini cara
memainkannya sama dengan alat musik akustik. Misalnya gitar
elektrik, drums elektrik, dan bass elektrik.
Nilai Not
Setiap not mempunyai nilai yg berbeda2. Lihat ilustrasi dibawah ini
19
untuk kejelasaannya.
20
Musik ansambel adalah bentuk permainan musik bersama dengan
beberapa alat musik dan beberapa orang dengan memainkan musik
sederhana.
Menurut fungsinya,alat musik ansambel dibagi menjadi 3,yaitu:
Alat Musik Melodis
Alat musik melodis berfungsi untuk memainkan susunan
nada(melodi).
Contoh: Tradisional=> Rebab dan Mandolin
Modern
=> Biola,Recorder,Terompet,Flute,dan
Saxophone.
Alat Musik Ritmis
Alat musik ritmis berfungsi untuk mengatur/menstabilkan irama.
(Alat musik tak bernada)
Contoh: Tradisional=> Rebana,Gendang,dan Ketipung.
Modern
=> Triangle dan Drum.
Alat Musik Harmonis
Alat musik harmonis berfungsi untuk mengiringi suatu lagu.
Contoh: Tradisional=> Sasando dan Sampek.
Modern
=> Organ,Gitar dan Piano.
o Bermain Gitar
Gitar merupakan alat musik Chordofone yaitu alat musik yang
sumber bunyinya dawai.Alat musik gitar akustik memiliki enam
dawai.
Dawai nada satu bernada e,dawai dua bernada b,dawai tiga bernada
g,dawai empat bernada d,dawai lima bernada a,dan dawai enam
bernada e.
Aspek Penilaian Musik
Penguasaan lagu adalah menyanyikan lagu dengan hafal dan lancar
sesuai dengan partiturnya.
Ekspresi adalah pengungkapan isi lagu dengan gerak,mimik
wajah,dan sikap badan yang baik.
21
Teknik bermain musik adalah menampilkan karya musik dengan alat
musik dengan langkah-langkah dan prosedur yang tepat.
Kekompakkan adalah penampilan dengan memperhatikan
kebersamaan.
Musik Indonesia
Angklung berasal dari Jawa Barat dan Banten.
Seruling Bambu digunakan di Sulawesi Selatan(Toraja),Sulawesi
Utara dan Nusa Tenggara Timur.
Sasando berasal dari Rotedau,Nusa Tenggara Timur.
Calung berasal dari Jawa Barat.
Kolintang berasal dari Minahasa,Sulawesi Utara,
Gambang Kromong berasal dari Jakarta yang biasanya digunakan
untuk pertunjukan lenong dan ondel-ondel.
Siter berasal dari Jawa Tengah.
Kecapi berasal dari Jawa Barat.
Bermain Musik Ansambel
Musik Ansambel : Bentuk permainan musik bersama dengan
beberapa orang dan beberapa alat musik dengan memainkan musik
musik sederhana
Musik Ansambel dibagi menjadi 3 kelompok menurut fungsi nya,
yaitu :
Kelompok alat musik Ritmis : berfungsi sebagai pemberi irama
Contoh alat musik ritmis ( tradisional ) :
Gendang
Ketipung
22
Gong
Bedug
Rebana
Contoh alat musik ritmis ( modern ) :
Drum
Triangel
Kelompok alat musik Melodis : berfungsi sebagai pembawa
melodi suatu lagu, sehingga dapat mangeluarkan rangkaian
nada
Contoh alat musik melodis ( Tradisional ) :
Saluang
Saron
Rebab
Mandolin
Contoh alat musik melodis ( modern) :
Rekorder
Terompet
Pareret pengasih asih
Biola
23
Xexofone
flute
Kelompok alat musik Harmonis : berfungsi sebagai pengiring
dan dapat mengeluarkan paduan nada sekaligus
Contoh alat musik harmonis ( tradisional ) :
Sampek
sasando
Contoh alat musik harmonis ( modern ) :
Gitar
Piano
Elektron
Organ
Memainkan salah satu alat musik melodis ( Rekorder )
Rekorder ialah alat musik yang bukan asli dari bangsa kita,
bila rekorder ditiup dengan keras dan tak beraturan maka
suara yang dihasilkan juga kurang bagus dan memekakan
telinga, oleh karena itu agar rekorder manghasilkan suara
yang bulat maka harus memperhatikan teknik yang benar.
Nada b,a, dan g adalah nada pertama yang akan dipelajari,
nada nada itu dimainkan secara berurutan, Ibu jari kiri
menutup lubang balakang . Jari 1,2,3 menutup dan membuka
24
tiga lubang nada pertama sebelah atas Ibu jari kanan
menopang rekorder. Jari jari tangan yang belum digunakan
berada kira kira ½ inci di atas lubang nada bawah
Rasakan jari jari menutup lubang nada. Bersikaplah dengan
santai dan jangan tegang
Memainkan salah satu alat musik Harmonis ( Gitar)
Gitar adalah salah satu alat musik Chordofone, yaitu alat musik yang
sumber
bunyinya dari dawai , Gitar adalah salah satu alat musik yang praktis
dan mudah di bawa kemana mana sehingga banyak orang yang gemar
bermain gitar. Alat musik gitar ada yang akustik dan ada juga yang
elektrik dengan menggunakan listrik, Gitar akustik memiliki 6 dawai,
Dawai satu bernada e, dawai dua bernada b, dawai tiga bernada g,
dawai empat bernada d, dawai lima bernada a, dawai enam bernada e.
Ketika bermain gitar kita sring mendengar istilah c, g, f, d, a, e dsb.
Serta kunci mayor, minor dsb. Sebenarnya itu bukan kunci tetapi akor,
Akor adalahPaduan beberapa nada yang terdengar merdu . Tanda
kunci dalam notasi gitar hanya dikenal 3 saja yaitu G, C, dan F
Warisan budaya Seni Pertunjukkan Musik
Indonesia memiliki warisan budaya yang sangat banyak itu berarti
tugas kita untuk melestarikan nya. Alat musik orchestra seperti :
Gamelan : Jawa
Telempong : Sumatra Barat
25
Kolintang : Minahasa
Gondang : Simalungun
Tifa : Papua
Sasando : Nusa Tenggara timur
Alat alat musik tersebut adalah alat musik yang tetap eksis
seiring berkembang nya zaman, dan kita harus melestarikannya
agar tida hilang atau bahkan di klaim negara lain
Selain alat musik lagu daerah juga harus dilestarikan, kita juga
harus mencintai lagu daerah seiring dengan berkembang nya
zaman generasi anak muda lebih memilih lagu lagu pop
dibanding lagu daerah atau lagu wajib nasional, berikut ini daftar
beberapa lagu daerah dan lagu wajib nasional agar kita lebih
mencintai lagu lagu daerah dan lagu wajib nasional
No
Lagu Daerah
Asal Daerah
01
Apuse
Papua
02
Buka Pintu
Maluku
03
Angin Mamiri
Sulawesi Selatan
04
Injit Injit Semut
Jambi
05
Kicir Kicir
DKI Jakarta
06
Soleram
Riau
07
Lir Ilir
Jawa Tengah
08
O Ina Ni Keke
Sulawesi Utara
.
26
09
Ampar Ampar Pisang
Kalimantan Selatan
10
Anak Kambing Saya
Nusa Tengara Timur
Lagu Wajib Nasional
N
Lagu Wajib Nasional
Komponis
01
Indonesia Raya
WR Supratman
02
Bendera Merah Putih
Ibu Sud
03
Hari Merdeka
H. Mutahar
04
Garuda Pancasila
Prohar Sudarnoto
05
Padamu Negeri
Kusbini
06
Halo Halo Bandung
Ismail Mz.
07
Dari
o.
Sabang
Sampai R. Suraryo
Merauke
08
Mengheningkan Cipta
T. Prawit
09
Syukur
H. Mutahar
10
Hymne Guru
Sartono
Vokal Grup
Vokal grup adalah bernyanyi dengan banyak suara
Terdiri dari 3-12 orang
27
Menyanyikan lagu lebih dari satu suara
Istilah istilah dalam bermusik
Akapela : bermusik tanpa alat musik pengiring
Nasyid : Bersenandung
Kanon : Kelompok penyanyi, dinyanyikan dengan melodi
saling kejar mengejar
Berlatih lagu kanon
Lagu ini sering dinyanyikan pada kepramukaan dan
dilakukan susul menyusul antara 2 kelompok
Latihan vokal Grup dan Paduan suara
Latihan lagu 2 suara
Dilakukan antara 2 kelompok, kelompok 1
menyanyikan
melodi
pertama
,
kelompok
kedua menyanyikan melodi lagu kedua
Latihan lagu 3 suara
Dinyanyikan oleh 3 kelompok dengan 3 suara
melodi 3 kelompok tsb. Dapat 2 kelompok
perempuan da 1 kelompok laki laki atau sebalik
nya
Daftar Lagu Nasional Indonesia
28
- Andika Bhayangkari (Amir Pasaribu)
- Api Kemerdekaan (Joko Lelono/Martono)
- Bagimu Negri (R. Kusbini)
- Bangun Pemudi Pemuda (Alfred Simanjuntak)
- Bendera Kita (Dirman Sasmokoadi)
- Bendera Merah Putih (Ibu Soed)
- Berkibarlah Bendera Negriku
- Berkibarlah Benderaku (Ibu Soed)
- Bhinneka Tunggal Ika (Binsar Sitompul/A Thalib)
- Bungaku (Corne - Dari Sabang Sampai Merauke (R Soerardjo)
- Desaku (Ibu Soed)
- Di Timur Matahari (Wage Rudolf Soepratman)
- Dirgahayu Indonesiaku (Husein Mutahar)
- Garuda Pancasila (Sudharnoto)
- Gugur Bunga (Ismail Marzuki)l Simanjuntak) H
- Halo-Halo Bandung (Ismail Marzuki)
- Hari Merdeka (Husein Mutahar)
- Hymne Almamater
- Hymne Guru (Sartono)
- Hymne Kemerdekaan (Ibu Soed/Wiratmo Sukito)
- Hymne Siswa (Husein Mutahar)
- Ibu Kita Kartini (Wage Rudolf Soepratman)
- Ibu Pertiwi (Lirik : Ismail Marzuki)
- Indonesia Bersatulah (Alfred Simanjuntak)
- Indonesia Jaya (Chaken M)
- Indonesia Pusaka (Ismail Marzuki)
- Indonesia Raya (Wage Rudolf Soepratman)
- Indonesia Subur (M Syafei)
- Indonesia Tetap Merdeka (Cornel Simanjuntak)
- Indonesia Tumpah Darahku (Ibu Soed)
- Karang Bunga dari Selatan
29
- Kebyar Kebyar (Gombloh)
- Ku Pinta Lagi (Cornel Simanjuntak)
- Maju Indonesia (Cornel Simanjuntak)
- Maju Tak Gentar (Cornel Simanjuntak)
- Mars Bambu Runcing (Kamsidi/Daldjono)
- Mars Harapan Bangsa (Kamsidi/Daldjono)
- Mars Pancasila (Sudharnoto)
- Melati di Tapal Batas (Ismail Marzuki)
- Mengheningkan Cipta (Truno Prawit)
- Merah Putih (Ibu Soed)
- Nusantara
- Nyiur Hijau (Maladi)
- Pada Pahlawan (Cornel Simanjuntak/Usmar Ismail)
- Padamu Negeri (Kusbini)
- Pahlawan Merdeka (Wage Rudolf Soepratman)
- Pahlawan Tanpa Tanda Jasa (Sartono)
- Pantang Mundur (Titiek Puspa)
- Rayuan Pulau Kelapa (Ismail Marzuki)
- Satu Nusa Satu Bangsa (Liberty Manik)
- Selamat Datang Pahlawan Muda (Ismail Marzuki)
- Serumpun Padi (Maladi)
- Syukur (Husein Mutahar)
- Tanah Air Indonesia (E.L Pohan)
- Tanah Airku (Ibu Soed)
- Tanah Airku (Iskak)
- Tanah Tumpah Darahku (Cornel Simanjuntak/Sanusi Pane)
- Teguh Kukuh Berlapis Baja (Cornel Simanjuntak/Usmar Ismail)
- Terima Kasih Kepada Pahlawanku (Husein Mutahar)
Daftar Nama Lagu Daerah Indonesia
30
- Ampar-Ampar Pisang –> provinsi Kalimantan Selatan
- Anak Kambing Saya –> provinsi NTT
- Angin Mamiri –> provinsi Sulawesi Selatan
- Anju Ahu –> provinsi Sumatra Utara
- Apuse –> provinsi Papua
- Ayam Den Lapeh –> provinsi Sumatra Barat
- Barek Solok –> provinsi Sumatra Barat
- Batanghari –> provinsi Jambi
- Bolelebo –> provinsi Nusa Tenggara Barat
- Bubuy Bulan –> provinsi Jawa Barat
- Bungong Jeumpa –> provinsi NAD
- Burung Tantina –> provinsi Maluku
- Butet –> provinsi Sumatra Utara
- Cik-Cik Periuk –> provinsi Kalimantan Barat
- Cing Cangkeling –> provinsi Jawa Barat
- Dago Inang Sarge –> provinsi Sumatra Utara
- Dayung Palinggam –> provinsi Sumatra Barat
- Dek Sangke –> provinsi Sumatra Selatan
- Desaku –> provinsi NTT
- Esa Mokan –> provinsi Sulawesi Utara
- Gambang Suling –> provinsi Jawa Tengah
- Gek Kepriye –> provinsi Jawa Tengah
- Goro-Gorone –> provinsi Maluku
- Gundul Pacul –> provinsi Jawa Tengah
- Haleleu Ala De Teang –> provinsi NTB
- Fluhatee –> provinsi Maluku
- llir-llir –> provinsi Jawa Tengah
- Indung-Indung –> provinsi Kalimantan Timur
- Injit-Injit Semut –> provinsi Jambi
- Jali-Jali –> provinsi DKI Jakarta
- Jamuran –> provinsi Jawa Tengah
31
- Kabile-bile –> provinsi Sumatra Selatan
- Kalayar –> provinsi Kalimatan Tengah
- Kambanglah Bungo –> provinsi Sumatra Barat
- Kampung nan Jauh Di Mato –> provinsi Sumatra Barat
- Ka Parak Tingga –> provinsi Sumatra Barat
- Keraban Sape –> provinsi Jawa Timur
- Keroncong Kemayoran –> provinsi DKI Jakarta
- Kicir-Kicir –> provinsi DKI Jakarta
- Kole-Kole –> provinsi Maluku
- Lalan Belek –> provinsi Bengkulu
- Lembah Alas –> provinsi NAD
- Lipang Lipangdang –> provinsi Lampung
- Lisoi –> provinsi Sumatra Utara
- Macep-cepetan –> provinsi Bali
- Madedek Magambiri –> provinsi Sumatra Utara
- Malam Baiko –> provinsi Sumatra Barat
- Mande-Mande –> provinsi Maluku
- Manuk Dadali –> provinsi Jawa Barat
- Ma Rencong –> provinsi Sulawesi Selatan
- Mejangeran –> provinsi Baii
- Meriam Tomong –> provinsi Sumatra Utara
- Meyong-Meyong –> provinsi Bali
- Moree –> provinsi NTB
- Na Sonang Dohita Nadua –> provinsi Sumatra Utara
- Ngusak Asik –> provinsi Bali
- Nuluya –> provinsi Kalimantan Tengah
- 0 Ina Ni Keke –> provinsi Sulawesi Utara
- Ole Sioh –> provinsi Maluku
- 0 Re Re –> provinsi NTB
- Orlen-Orlen –> provinsi NTB
- 0 Ulate –> provinsi Maluku
32
- Pai Mura Rame –> provinsi NTB
- Pakarena –> provinsi Sulawesi Selatan
- Palu Lempong Pupoi –> provinsi Kalimantan Tengah
- Panon Hideung –> provinsi Jawa Barat
- Paris Barantai –> provinsi Kalimantan Selatan
- Peia Tawa-Tawa –> provinsi Sulawesi Tenggara
- Pileuleuyan –> provinsi Jawa Barat
- Pinang Muda –> provinsi Jambi
- Pitik Tukung –> provinsi DI Yogyakarta
- Potong Bebek –> provinsi NTT
- Putri Ayu –> provinsi Bali
- Rambadia –> provinsi Sumatra Utara
- Rang Talu –> provinsi Sumatra Barat
- Rasa Sayang-Sayange –> provinsi Maluku
- Ratu Anom –> provinsi Bali
- Saputanga Bapuncu Ampat –> provinsi Kalimantan Selatan
- Sarinande –> provinsi Maluku
- Selendang Mayang –> provinsi Jambi
- Sengko-Sengko –> provinsi Sumatra Utara
- Sepakat Segenap –> provinsi DI Aceh
- Sinanggar Tulo –> provinsi Sumatera Utara
- Sing Sing So –> provinsi Sumatra Utara
- Sinom –> provinsi DI Yogyakarta
- Sipatokahan –> provinsi Sulawesi Utara
- Sitara Tillo –> provinsi Sulawesi Utara
- Soleram –> provinsi Riau
- Surilang –> provinsi DKI Jakarta
- Suwe Ora Jamu –> provinsi DI Yogyakarta
- Tahanusangkara –> provinsi Sulawesi Utara
- Tanduk Majeng –> provinsi Jawa Timur
- Tanase –> provinsi Maluku
33
- Tari Tanggai –> provinsi Sumatra Selatan
- Tebe O Nana –> provinsi NTB
- Tekate Dipanah –> provinsi DI Yogyakarta
- Tokecang –> provinsi Jawa Barat
- Tondok Kadindangku –> provinsi Sulawesi Tengah
- Tope Gugu –> provinsi SulawesiTengah
- Tumpi Wayu –> provinsi KalimantanTengah
- Tutu Koda –> provinsi NTB
- Yamko Rambe Yamko –> provinsi Papua
34
PELAJARAN
SENI MUSIK
OLEH:
NAMA:
SMP NEGERI 2 WONOGIRI
1
2015/2016
Pelajari dan Kenali Jenis Vocalmu
Teknik Vocal adalah cara memproduksi suara yang baik dan benar,
sehingga suara
yang keluar terdengar jelas, indah, merdu,
dan nyaring.
Unsur-Unsur Teknik Vocal :
1. Artikulasi adalah
yang baik
cara pengucapan kata demi kata
dan jelas.
2. Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyakbanyaknya, kemudian disimpan,
dan dikeluarkan sedikit
demi sedikit sesuai dengan keperluan.
Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
- Pernafasan Dada : cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah
lelah.
- Pernafasan Perut : udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam
2
menyanyi, karena akan cepat lelah.
- Pernafasan Diafragma : adalah pernafasan
yang paling
cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara
yang
digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power
dan stabilitas vocal
yang baik.
3. Phrasering adalah aturan pemenggalan kalimat
baik
yang
dan benar sehingga mudah dimengerti
dan sesuai dengan kaidah-kaidah
yang berlaku
4. Sikap Badan adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi,
bisa sambil duduk, atau berdiri,
yang penting saluran
pernafasan jangan sampai terganggu.
5. Resonansi adalah usaha untuk memperindah suara dengan
mefungsikan rongga-rongga udara
bergetar disekitar mulut
yang turut bervibrasi/
dan tenggorokan.
6. Vibrato adalah usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan
cara member gelombang/ suara
yang bergetar
teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu.
7. Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan
merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa
merubah melodi pokoknya
3
8. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada
yang
harus dijangkau dengan tepat.
Syarat-syarat terbentuknya Intonasi
Pendengaran
yang baik :
yang baik
Kontrol pernafasan
Rasa musical.
Nada adalah bunyi
yang memiliki getaran
teratur tiap detiknya.
Sifat
Nada Ada 4 (empat) :
1. Pitch yaitu ketepatan jangkauan
2. Durasi yaitu lamanya sebuah
3. Intensitas
nada
nada.
nada harus dibunyikan
nada yaitu keras,lembutnya
yang harus dibunyikan.
4. Timbre yaitu warna suara
yang berbeda tiap-tiap
orang.
Ambitus Suara adalah luas wilayah
nada
yang mampu dijangkau oleh seseorang.
Seorang penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-nada
dari
yang
yang
paling rendah sampai
paling tinggi sesuai dengan kemampuannya.
4
Crescendo adalah suara pelan berangsur-angsur keras.
Descresendo adalah suara keras berangsur-angsur pelan.
Stacato adalah suara dalam bernyanyi
yang terpatah-
patah.
Suara Manusia Dibagi 3 (Tiga) :
- Suara Wanita Dewasa ;
Sopran (suara tinggi wanita)
Messo Sopran (suara sedang wanita)
Alto (suara rendah wanita)
- Suara Pria Dewasa :
Tenor (suara tinggi pria)
Bariton (suara sedang pria)
Bas (suara rendah pria)
- Suara Anak-anak :
Tinggi
Rendah.
Tangga
Nada Diatonis adalah rangkaian 7 (tujuh) buah
nada dalam satu oktaf
susunan tinggi
Tangga
nada
yang mempunyai
yang teratur.
Nada Diatonis Mayor adalah Tangga
5
Nada
(satu)
yang mempunyai jarak antar nadanya 1
dan ½ (setengah).
Ciri-ciri tangga
nada Diatonis Mayor :
1. Bersifat riang gembira
2. Bersemangat
3. Biasanya diawali
dan diakhiri dengan
nada
Do = C
4. Mempunyai pola interval : 1 , 1 ,. ½, 1 , 1 , 1, ½
Ciri-ciri Tangga
nada Diatonis Minor :
1. Kurang bersemangat.
2. Bersifat sedih
3. Biasanya diawali
dan diakhiri dengan
nada
La = A
4. Mempunyai pola interval : 1 , ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1 .
Catatan : Teori ini kurang sesuai dengan musik Dangdut
yang banyak berkembang di Indonesia.
Contoh Lagu
yang bertangga
nada Mayor :
Maju Tak Gentar, Indonesia Raya, Hari merdeka, Halo-halo Bandung,
Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, Mars Pelajar.
6
Contoh Lagu
yang bertangga
nada Minor :
Syukur, Tuhan, Gugur Bunga.
Tangga
Nada Kromatis adalah tangga
nada
yang mempunyai jarak antar nadanya hanya ½ . Contoh :
C – Cis – D – Dis- E – F – Fis – G – Gis – A – Ais – B
Tangga
Nada Enharmosis adalah rangkaian tangga
nada
yang mempunyai nama
letak
yang berbeda, tetapi mempunyai tinggi
nada
yang sama.
Contoh :
dan
Nada Ais-Bes, Cis-Des, Gis-As, Dis-Es, Fis-Ges.
Apresiasi yaitu Totalitas kegiatan
yang meliputi
penglihatan, pengamatan, penilaian,
dan penghargaan
terhadap suatu karya seni.
Birama adalah ketukan tetap
yang berulang-ulang pada
sebuah lagu. Contoh birama :
2/4 , 3/4 , 4/4 , 6/8
Paduan suara adalah Penyajian musik vocal
dri 15 orang atau lebih
suara menjadi satu kesatuan
dapat menampakan jiwa lagu
yang terdiri
yang memadukan berbagai warna
yang utuh
dan
yang dibawakan.
7
Jenis-Jenis Paduan Suara :
1. Paduan Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan
menggunakan satu suara.
2. Paduan Suara 2 suara sejenis yaitu paduan suara
yang menggunakan 2 suara manusia
yang sejenis, contoh :
Suara sejenis Wanita, Suara sejenis Pria, Suara sejenis anak-anak.
3. Paduan Suara 3 sejenis S - S - A yaitu paduan suara sejenis
dengan menggunakan suara Sopran 1, Sopran 2,
dan Alto.
4. Paduan Suara 3 suara Campuran S - A - B yaitu paduan suara
yang menggiunakan 3 suara campuran , contoh : Sopran,
Alto, Bass.
5. Paduan suara 3 sejenis T - T - B yaitu paduan suara 3 suara
sejenis pria dengan suara Tenor 1, Tenor 2, Bass.
6. Paduan Suara 4 suara Campuran yaitu paduan suara
yang mengguanakan suara campuran pria
dan
wanita, dengan suara S - A - T - B. Sopran, Alto, Tenor, Bass.
Dirigen / Conductor adalah orang
yang memimpin
Paduan Suara.
Syarat-syarat seorang Dirigen/ Conductor
yang
baik :
1. memiliki sifat kepemimpinan
2. memiliki ketahanan jasmani
yang tangguh
8
3. sebaiknya sehat jasmani
dan rohani
4. simpatik
5. menguasai
cara latihan
6. memiliki daya imajinasi
yang efektif
yang baik
7. memiliki pengetahuan, keterampilan,
dan kemampuan
bermain musik.
Tanda Dinamik adalah tanda untuk menyatakan keras, lembutnya
sebuah lagu
yang dinyanyikan.
Contoh-contoh Tanda Dinamik :
1. f : forte = keras
2. ff : fortissimo = sangat keras
3. fff : fortissimo assai = sekeras mungkin
4. mf : mezzo forte = setemgah keras
5. fp : forte piano = mulai dengan keras
dan diikuti lembut
6. p : piano = lembut
7. pp : pianissimo = sangat lembut
8. ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin
9. mp : mezzo piano = setengah lembut
Perubahan Tanda Dinamika :
- Diminuendo (dim) : melembut
- Perdendosi : melembut sampai hilang
9
- Smorzzande : sedikit
demi sedikit hilang
- Calando : mengurangi keras
- Poco a poco : sedikit
demi sedikit / lambat laun
- Cresscendo : berangsur-angsur keras
- Decrsescendo : berangsur-angsur lembut
Tanda Tempo adalah tanda
yang digunakan untuk
menunjukan cepat atau lambatnya sebuah lagu
yang harus
dinyanyikan.
A. Tanda Tempo Cepat :
1. Allegro : cepat
2. Allegratto : agak cepat
3. Allegrissimo : lebih cepat
4. Presto : cepat sekali
5. Presstissimo : secepat-cepatnya
6. Vivase : cepat
dan girang
B. Tanda Tempo Sedang :
1. Moderato : sedang
2. Allegro moderato : cepatnya sedang
3. Andante : perlahan-lahan
4. Andantino : kurang cepat
C. Tanda Tempo Lambat :
1. Largo : lambat
2. Largissimo : lebih lambat
10
3. Largeto : agak lambat
4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan
5. Grave : sangat lambat sedih
6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.
Permata / Corona adalah tanda untuk menambah hitungan menurut
selera.
Selamat berlatih vocal
Notasi musik
Notasi musik adalah sistem penulisan karya musik. Dalam notasi
musik, nada dilambangkan oleh not (walaupun kadang istilah nada
dan not saling dipertukarkan penggunaannya). Tulisan musik biasa
disebut partitur.
Notasi musik standar saat ini adalah notasi balok, yang didasarkan
pada paranada dengan lambang untuk tiap nada menunjukkan durasi
dan ketinggian nada tersebut. Tinggi nada digambarkan secara vertikal
sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Durasi nada
ditunjukkan dalam ketukan.
Terdapat pula bentuk notasi lain, misalnya notasi angka yang juga
digunakan di negara-negara Asia, termasuk Indonesia, India, dan
Tiongkok.
Notasi Gregorian awal notasi balok
Notasi Gregorian, ditemukan oleh Paus Agung Gregori pada tahun 590,
adalah awal penulisan musik dengan baok not. Namun Notasi
Gregorian belum ada panjang nada (dinyanyikan sesuai perasaan
penyanyi) dan masih dengan balok not yang 4 baris.
11
Gambar sebelah: Diambil dari Kyrie eleison (Orbis factor).
Not balok yang sekarang ini telah sempurna sekali untuk musik
dibandingkan Notasi Gregorian.
Unsur-unsur notasi balok
Interval not antarspasi (atau antargaris) adalah terts, sedangkan interval
antara garis dan spasi adalah sekunde.
Dalam notasi balok, sistem paranada bergaris lima digunakan sebagai
dasar. Bersama dengan keterangan mengenai tempo, ketukan,
dinamika, dan instrumentasi yang digunakan, not ditempatkan pada
paranada dan dibaca dari kiri ke kanan. Durasi nada dilambangkan
dengan nilai not yang berbeda-beda, sedangkan tinggi nada
dilambangkan dalam posisi not secara vertikal pada paranada. Interval
dua not yang dipisahkan satu garis paranada (yaitu berada pada dua
spasi yang bersebelahan) seperti digambarkan pada ilustrasi di
samping merupakan interval terts, sedangkan interval antara not pada
spasi dengan not pada garis adalah interval sekunde. Tanda kunci pada
awal paranada menunjukkan tinggi nada yang diwakili oleh garis dan
spasi pada paranada tersebut.
Pada gambar di samping, kunci-G digunakan, menandakan bahwa
garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹. Dengan demikian,
interval terts pada gambar di samping adalah pasangan nada a1–c2,
sedangkan interval sekunde merupakan pasangan nada a1–b1. Not-not
12
yang melambangkan tinggi nada di luar jangkauan kelima garis
paranada dapat digambarkan dengan menggunakan garis bantu yang
diletakkan di atas atau di bawah paranada.
Contoh penggunaan notasi balok
Penggunaan notasi balok dijelaskan dalam contoh yang diambil dari
bagian awal karya Johann Strauss, An der schönen blauen Donau yang
disederhanakan (
perdengarkan).
Bagian awal An der schönen blauen Donau yang disederhanakan.
1. Di sebelah kiri atas pada awal lagu biasanya ditempatkan petunjuk
tempo (yaitu kecepatan lagu), seringkali dalam bahasa Italia, yang di
sini menunjukkan "tempo waltz". Selain itu juga terdapat penanda
metronom dalam satuan BPM (beats per minute), di sini 142 ketukan
per menit.
2. Tanda birama menunjukkan ritme lagu. Angka di bagian atas tanda
birama menunjukkan jumlah ketukan per birama, sedangkan angka di
bawah menunjukkan nilai not per ketukan. Tanda birama 3/4 di sini
menunjukkan bahwa terdapat tiga ketukan dalam birama, satu ketukan
kuat diikuti dua ketukan lemah, dan masing-masing ketukan bernilai
not seperempat.
3. Garis birama merupakan pemisah antarbirama.
13
4. Pada bagian awal paranada terdapat kunci-G yang menandakan bahwa
garis kedua dari bawah melambangkan nada g¹ (berfrekuensi sekitar
418 Hz).
5. Tanda mula utama yang di sini terdiri dari dua tanda mula kres pada
garis nada c dan f menunjukkan bahwa kedua nada tersebut dinaikkan
setengah nada dalam semua oktaf (dimainkan sebagai nada cis dan
fis) serta menunjukkan bahwa karya musik bersangkutan bertangga
nada D mayor atau B minor.
6. Not pertama adalah not seperempat dengan nada d1, dengan dinamika
(nyaring lembutnya suara) mf (bahasa Italia, mezzo forte: agak
nyaring). Dapat dilihat bahwa not tersebut langsung diikuti garis
birama walaupun tiga ketuk dalam birama tersebut belum selesai.
Dengan demikian, karya ini dimulai bukan dengan ketukan pertama
bertekanan, melainkan dengan ketukan ketiga lemah dalam suatu
birama pembuka (anacrusis).
7. Not kedua juga merupakan not seperempat dan bernada d 1 yang jatuh
pada ketukan pertama dalam birama berikutnya.
8. Tanda legato menghubungkan not d1 tersebut dengan not fis1 dan a1,
menandakan bahwa ketiga not tersebut harus dimainkan secara legato
(sambung-menyambung).
9. Pada birama berikutnya terdapat not setengah bernada a 1 berdurasi
dua ketukan.
10.Berikutnya terdapat not seperempat dengan dua kepala not pada
posisi nada fis2 dan a2, menandakan bahwa kedua nada tersebut harus
dimainkan bersamaan. Di atas not tersebut terdapat tanda staccato,
menandakan bahwa not tersebut harus dimainkan secara staccato
(terpisah nyata dari not sebelum dan sesudahnya).
14
11.Tanda diam seperempat menandakan bahwa tidak ada nada yang
dimainkan selama (dalam hal ini) satu ketukan.
12.Di bawah tiga birama terakhir terdapat tanda decrescendo,
menandakan bahwa pada ketiga birama tersebut terdapat perubahan
dinamika, yaitu dimainkan makin melembut (dapat juga ditulis
decresc. atau dim., diminuendo).
Unsur Musik Nusantara
a.
Irama dan ketukan
Irama adalah gelombang gaya dari lagu, yang kembali beraksen pada
perhitungan yang tetap. Irama merupakan salah satu unsur musik
yang sangat penting. Iram dalam musik terbentuk dari sekelompok
bunyi dan diam dengan bermacam-macam lama waktu atau panjang
pendek membentuk pola irama, bergerak menurut pulsa dalam ayunan
birama.
b.
Birama
Birama/Mantera/Metrum yaitu ayunan rangkaian gerak kelompok
beberapa pulsa dimana pada pulsa pertamanya terdapat aksen yang
lebih kuat dari yang lainnya, yang berlangsung secara berulang-ulang
dan teratur.
Ada dua jenis birama utama, yaitu birama perpaduan dan birama
pertigaan, yang dapat dirinci seperti berikut ini:
15
1)
Birama Perpaduan Bersahaja, yang termasuk jenis birama ini
adalah 2/4 dan 2/8.
2)
Birama Perpaduan Bertingkat, yang termasuk jenis birama ini
adalah 4/4, 8/4, 4/8, 8/8.
3)
Birama Pertigaan Bersahaja, yaitu birama ¾, 3/8.
4)
Birama Pertigaan Bertingkat, yaitu birama 6/4, 6/8, 9/4, 9/8.
c.
Melodi
Melodi adalah susunan rangkaian nada yang terdengar berurutan
serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan. Susunan nada
dalam melodi mempunyai keteraturan dan memiliki pola, dimana pola
tersebut mengacu pada pola irama dan pola birama.
d.
Tempo, dinamika dan ekspresi
1)
Tempo
Tempo adalah cepat lambatnya suatu lagu dinyanyikan. Istilah-istilah
tempo biasanya ditulis dalam bahasa Italia. Namun, demikian dapat
ditulis dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah atau bahasa asing yang
lainnya.
2)
Dinamika
Dinamika adalah perubahan keras-lembutnya bunyi dalam sebuah
lagu. Dalam penulisan dinamik pada sebuah lagu dinyatakan dengan
beberapa tanda dan istilah diantaranya.
3)
Ekspresi
Dalam musik ekspresi menyatakan suatu sifat atau jiwa lagu secara
spesifik. Sifat atau jiwa tersebut dinyatakan dalam suatu istilah yang
menggambarkan perasaan yang menjiwai lagu secara keseluruhan.
16
Alat Musik
Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi
untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu
yang memproduksi suara, dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh
musisi, dapat disebut sebagai alat musik. Walaupun demikian, istilah
ini umumnya diperuntukkan bagi alat yang khusus ditujukan untuk
musik. Bidang ilmu yang mempelajari alat musik disebut organologi.
Alat musik berdasarkan sumber bunyinya:
Idiofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari
bahan dasarnya. Contoh: kolintang, drum, bongo, kabasa,
angklung
Aerofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari
hembusan udara pada rongga. Contoh: suling, terompet,
harmonika, trombone.
Kordofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari
dawai. Contoh: bass, gitar, biola, gitar, sitar, piano, kecapi
Membranofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dari
selaput atau membran. contoh : tifa, drum, kendang, tam-tam,
rebana
Elektrofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya
dibangkitkan oleh tenaga listrik (elektronik). Contoh : kibor, gitar
listrik, bass listrik
17
Alat musik berdasarkan cara memainkan:
Alat musik tiup menghasilkan suara sewaktu suatu kolom
udara didalamnya digetarkan. Tinggi rendah nada ditentukan
oleh frekuensi gelombang yang dihasilkan terkait dengan
panjang kolom udara dan bentuk instrumen, sedangkan timbre
dipengaruhi oleh bahan dasar, konstruksi instrumen dan cara
menghasilkannya. Contoh alat musik ini adalah terompet dan
suling.
Alat musik pukul menghasilkan suara sewaktu dipukul atau
ditabuh. Alat musik pukul dibagi menjadi dua yakni bernada dan
tidak bernada. Bentuk dan bahan bagian-bagian instrumen serta
bentuk rongga getar, jika ada, akan menentukan suara yang
dihasilkan instrumen. Contohnya adalah kolintang (bernada),
drum (tak bernada), dan bongo (tak bernada).
Alat musik petik menghasilkan suara ketika senar digetarkan
melalui dipetik. Tinggi rendah nada dihasilkan dari panjang
pendeknya dawai.
Alat musik gesek menghasilkan suara ketika dawai digesek.
Seperti alat musik petik, tinggi rendah nada tergantung panjang
dan pendek dawai.
Alat musik tekan tidak termasuk kategori mana pun. Namun
cara menekan rupanya menjadi bagian dari sistem menghasilkan
bunyi yang diinginkan. Alat musik tekan memiliki tiga jenis yaitu:
menekan untuk memukul, menekan untuk meniup, dan menekan
untuk mengaktifkan sistem elektronik. Jadi kalau boleh
dikategorikan, 'alat musik tekan' antara lain piano akustik
(chordofon pukul), organ akustik (aerofon) , acordion (aerofon)
18
dan alat-alat musik elektronik yang menggunakan papan kunci
(keyboard).
Alat musik elektronik menghasilkan suara tiruan dari alat
musik aslinya (akustik). Istilah synthesizer dipakai untuk alat
musik yang menggunakan papan kunci (keyboard). Sedangkan
alat musik elektrik digunakan untuk alat-alat musik yang
dilengkapi dengan komponen elektronik. Alat ini cara
memainkannya sama dengan alat musik akustik. Misalnya gitar
elektrik, drums elektrik, dan bass elektrik.
Nilai Not
Setiap not mempunyai nilai yg berbeda2. Lihat ilustrasi dibawah ini
19
untuk kejelasaannya.
20
Musik ansambel adalah bentuk permainan musik bersama dengan
beberapa alat musik dan beberapa orang dengan memainkan musik
sederhana.
Menurut fungsinya,alat musik ansambel dibagi menjadi 3,yaitu:
Alat Musik Melodis
Alat musik melodis berfungsi untuk memainkan susunan
nada(melodi).
Contoh: Tradisional=> Rebab dan Mandolin
Modern
=> Biola,Recorder,Terompet,Flute,dan
Saxophone.
Alat Musik Ritmis
Alat musik ritmis berfungsi untuk mengatur/menstabilkan irama.
(Alat musik tak bernada)
Contoh: Tradisional=> Rebana,Gendang,dan Ketipung.
Modern
=> Triangle dan Drum.
Alat Musik Harmonis
Alat musik harmonis berfungsi untuk mengiringi suatu lagu.
Contoh: Tradisional=> Sasando dan Sampek.
Modern
=> Organ,Gitar dan Piano.
o Bermain Gitar
Gitar merupakan alat musik Chordofone yaitu alat musik yang
sumber bunyinya dawai.Alat musik gitar akustik memiliki enam
dawai.
Dawai nada satu bernada e,dawai dua bernada b,dawai tiga bernada
g,dawai empat bernada d,dawai lima bernada a,dan dawai enam
bernada e.
Aspek Penilaian Musik
Penguasaan lagu adalah menyanyikan lagu dengan hafal dan lancar
sesuai dengan partiturnya.
Ekspresi adalah pengungkapan isi lagu dengan gerak,mimik
wajah,dan sikap badan yang baik.
21
Teknik bermain musik adalah menampilkan karya musik dengan alat
musik dengan langkah-langkah dan prosedur yang tepat.
Kekompakkan adalah penampilan dengan memperhatikan
kebersamaan.
Musik Indonesia
Angklung berasal dari Jawa Barat dan Banten.
Seruling Bambu digunakan di Sulawesi Selatan(Toraja),Sulawesi
Utara dan Nusa Tenggara Timur.
Sasando berasal dari Rotedau,Nusa Tenggara Timur.
Calung berasal dari Jawa Barat.
Kolintang berasal dari Minahasa,Sulawesi Utara,
Gambang Kromong berasal dari Jakarta yang biasanya digunakan
untuk pertunjukan lenong dan ondel-ondel.
Siter berasal dari Jawa Tengah.
Kecapi berasal dari Jawa Barat.
Bermain Musik Ansambel
Musik Ansambel : Bentuk permainan musik bersama dengan
beberapa orang dan beberapa alat musik dengan memainkan musik
musik sederhana
Musik Ansambel dibagi menjadi 3 kelompok menurut fungsi nya,
yaitu :
Kelompok alat musik Ritmis : berfungsi sebagai pemberi irama
Contoh alat musik ritmis ( tradisional ) :
Gendang
Ketipung
22
Gong
Bedug
Rebana
Contoh alat musik ritmis ( modern ) :
Drum
Triangel
Kelompok alat musik Melodis : berfungsi sebagai pembawa
melodi suatu lagu, sehingga dapat mangeluarkan rangkaian
nada
Contoh alat musik melodis ( Tradisional ) :
Saluang
Saron
Rebab
Mandolin
Contoh alat musik melodis ( modern) :
Rekorder
Terompet
Pareret pengasih asih
Biola
23
Xexofone
flute
Kelompok alat musik Harmonis : berfungsi sebagai pengiring
dan dapat mengeluarkan paduan nada sekaligus
Contoh alat musik harmonis ( tradisional ) :
Sampek
sasando
Contoh alat musik harmonis ( modern ) :
Gitar
Piano
Elektron
Organ
Memainkan salah satu alat musik melodis ( Rekorder )
Rekorder ialah alat musik yang bukan asli dari bangsa kita,
bila rekorder ditiup dengan keras dan tak beraturan maka
suara yang dihasilkan juga kurang bagus dan memekakan
telinga, oleh karena itu agar rekorder manghasilkan suara
yang bulat maka harus memperhatikan teknik yang benar.
Nada b,a, dan g adalah nada pertama yang akan dipelajari,
nada nada itu dimainkan secara berurutan, Ibu jari kiri
menutup lubang balakang . Jari 1,2,3 menutup dan membuka
24
tiga lubang nada pertama sebelah atas Ibu jari kanan
menopang rekorder. Jari jari tangan yang belum digunakan
berada kira kira ½ inci di atas lubang nada bawah
Rasakan jari jari menutup lubang nada. Bersikaplah dengan
santai dan jangan tegang
Memainkan salah satu alat musik Harmonis ( Gitar)
Gitar adalah salah satu alat musik Chordofone, yaitu alat musik yang
sumber
bunyinya dari dawai , Gitar adalah salah satu alat musik yang praktis
dan mudah di bawa kemana mana sehingga banyak orang yang gemar
bermain gitar. Alat musik gitar ada yang akustik dan ada juga yang
elektrik dengan menggunakan listrik, Gitar akustik memiliki 6 dawai,
Dawai satu bernada e, dawai dua bernada b, dawai tiga bernada g,
dawai empat bernada d, dawai lima bernada a, dawai enam bernada e.
Ketika bermain gitar kita sring mendengar istilah c, g, f, d, a, e dsb.
Serta kunci mayor, minor dsb. Sebenarnya itu bukan kunci tetapi akor,
Akor adalahPaduan beberapa nada yang terdengar merdu . Tanda
kunci dalam notasi gitar hanya dikenal 3 saja yaitu G, C, dan F
Warisan budaya Seni Pertunjukkan Musik
Indonesia memiliki warisan budaya yang sangat banyak itu berarti
tugas kita untuk melestarikan nya. Alat musik orchestra seperti :
Gamelan : Jawa
Telempong : Sumatra Barat
25
Kolintang : Minahasa
Gondang : Simalungun
Tifa : Papua
Sasando : Nusa Tenggara timur
Alat alat musik tersebut adalah alat musik yang tetap eksis
seiring berkembang nya zaman, dan kita harus melestarikannya
agar tida hilang atau bahkan di klaim negara lain
Selain alat musik lagu daerah juga harus dilestarikan, kita juga
harus mencintai lagu daerah seiring dengan berkembang nya
zaman generasi anak muda lebih memilih lagu lagu pop
dibanding lagu daerah atau lagu wajib nasional, berikut ini daftar
beberapa lagu daerah dan lagu wajib nasional agar kita lebih
mencintai lagu lagu daerah dan lagu wajib nasional
No
Lagu Daerah
Asal Daerah
01
Apuse
Papua
02
Buka Pintu
Maluku
03
Angin Mamiri
Sulawesi Selatan
04
Injit Injit Semut
Jambi
05
Kicir Kicir
DKI Jakarta
06
Soleram
Riau
07
Lir Ilir
Jawa Tengah
08
O Ina Ni Keke
Sulawesi Utara
.
26
09
Ampar Ampar Pisang
Kalimantan Selatan
10
Anak Kambing Saya
Nusa Tengara Timur
Lagu Wajib Nasional
N
Lagu Wajib Nasional
Komponis
01
Indonesia Raya
WR Supratman
02
Bendera Merah Putih
Ibu Sud
03
Hari Merdeka
H. Mutahar
04
Garuda Pancasila
Prohar Sudarnoto
05
Padamu Negeri
Kusbini
06
Halo Halo Bandung
Ismail Mz.
07
Dari
o.
Sabang
Sampai R. Suraryo
Merauke
08
Mengheningkan Cipta
T. Prawit
09
Syukur
H. Mutahar
10
Hymne Guru
Sartono
Vokal Grup
Vokal grup adalah bernyanyi dengan banyak suara
Terdiri dari 3-12 orang
27
Menyanyikan lagu lebih dari satu suara
Istilah istilah dalam bermusik
Akapela : bermusik tanpa alat musik pengiring
Nasyid : Bersenandung
Kanon : Kelompok penyanyi, dinyanyikan dengan melodi
saling kejar mengejar
Berlatih lagu kanon
Lagu ini sering dinyanyikan pada kepramukaan dan
dilakukan susul menyusul antara 2 kelompok
Latihan vokal Grup dan Paduan suara
Latihan lagu 2 suara
Dilakukan antara 2 kelompok, kelompok 1
menyanyikan
melodi
pertama
,
kelompok
kedua menyanyikan melodi lagu kedua
Latihan lagu 3 suara
Dinyanyikan oleh 3 kelompok dengan 3 suara
melodi 3 kelompok tsb. Dapat 2 kelompok
perempuan da 1 kelompok laki laki atau sebalik
nya
Daftar Lagu Nasional Indonesia
28
- Andika Bhayangkari (Amir Pasaribu)
- Api Kemerdekaan (Joko Lelono/Martono)
- Bagimu Negri (R. Kusbini)
- Bangun Pemudi Pemuda (Alfred Simanjuntak)
- Bendera Kita (Dirman Sasmokoadi)
- Bendera Merah Putih (Ibu Soed)
- Berkibarlah Bendera Negriku
- Berkibarlah Benderaku (Ibu Soed)
- Bhinneka Tunggal Ika (Binsar Sitompul/A Thalib)
- Bungaku (Corne - Dari Sabang Sampai Merauke (R Soerardjo)
- Desaku (Ibu Soed)
- Di Timur Matahari (Wage Rudolf Soepratman)
- Dirgahayu Indonesiaku (Husein Mutahar)
- Garuda Pancasila (Sudharnoto)
- Gugur Bunga (Ismail Marzuki)l Simanjuntak) H
- Halo-Halo Bandung (Ismail Marzuki)
- Hari Merdeka (Husein Mutahar)
- Hymne Almamater
- Hymne Guru (Sartono)
- Hymne Kemerdekaan (Ibu Soed/Wiratmo Sukito)
- Hymne Siswa (Husein Mutahar)
- Ibu Kita Kartini (Wage Rudolf Soepratman)
- Ibu Pertiwi (Lirik : Ismail Marzuki)
- Indonesia Bersatulah (Alfred Simanjuntak)
- Indonesia Jaya (Chaken M)
- Indonesia Pusaka (Ismail Marzuki)
- Indonesia Raya (Wage Rudolf Soepratman)
- Indonesia Subur (M Syafei)
- Indonesia Tetap Merdeka (Cornel Simanjuntak)
- Indonesia Tumpah Darahku (Ibu Soed)
- Karang Bunga dari Selatan
29
- Kebyar Kebyar (Gombloh)
- Ku Pinta Lagi (Cornel Simanjuntak)
- Maju Indonesia (Cornel Simanjuntak)
- Maju Tak Gentar (Cornel Simanjuntak)
- Mars Bambu Runcing (Kamsidi/Daldjono)
- Mars Harapan Bangsa (Kamsidi/Daldjono)
- Mars Pancasila (Sudharnoto)
- Melati di Tapal Batas (Ismail Marzuki)
- Mengheningkan Cipta (Truno Prawit)
- Merah Putih (Ibu Soed)
- Nusantara
- Nyiur Hijau (Maladi)
- Pada Pahlawan (Cornel Simanjuntak/Usmar Ismail)
- Padamu Negeri (Kusbini)
- Pahlawan Merdeka (Wage Rudolf Soepratman)
- Pahlawan Tanpa Tanda Jasa (Sartono)
- Pantang Mundur (Titiek Puspa)
- Rayuan Pulau Kelapa (Ismail Marzuki)
- Satu Nusa Satu Bangsa (Liberty Manik)
- Selamat Datang Pahlawan Muda (Ismail Marzuki)
- Serumpun Padi (Maladi)
- Syukur (Husein Mutahar)
- Tanah Air Indonesia (E.L Pohan)
- Tanah Airku (Ibu Soed)
- Tanah Airku (Iskak)
- Tanah Tumpah Darahku (Cornel Simanjuntak/Sanusi Pane)
- Teguh Kukuh Berlapis Baja (Cornel Simanjuntak/Usmar Ismail)
- Terima Kasih Kepada Pahlawanku (Husein Mutahar)
Daftar Nama Lagu Daerah Indonesia
30
- Ampar-Ampar Pisang –> provinsi Kalimantan Selatan
- Anak Kambing Saya –> provinsi NTT
- Angin Mamiri –> provinsi Sulawesi Selatan
- Anju Ahu –> provinsi Sumatra Utara
- Apuse –> provinsi Papua
- Ayam Den Lapeh –> provinsi Sumatra Barat
- Barek Solok –> provinsi Sumatra Barat
- Batanghari –> provinsi Jambi
- Bolelebo –> provinsi Nusa Tenggara Barat
- Bubuy Bulan –> provinsi Jawa Barat
- Bungong Jeumpa –> provinsi NAD
- Burung Tantina –> provinsi Maluku
- Butet –> provinsi Sumatra Utara
- Cik-Cik Periuk –> provinsi Kalimantan Barat
- Cing Cangkeling –> provinsi Jawa Barat
- Dago Inang Sarge –> provinsi Sumatra Utara
- Dayung Palinggam –> provinsi Sumatra Barat
- Dek Sangke –> provinsi Sumatra Selatan
- Desaku –> provinsi NTT
- Esa Mokan –> provinsi Sulawesi Utara
- Gambang Suling –> provinsi Jawa Tengah
- Gek Kepriye –> provinsi Jawa Tengah
- Goro-Gorone –> provinsi Maluku
- Gundul Pacul –> provinsi Jawa Tengah
- Haleleu Ala De Teang –> provinsi NTB
- Fluhatee –> provinsi Maluku
- llir-llir –> provinsi Jawa Tengah
- Indung-Indung –> provinsi Kalimantan Timur
- Injit-Injit Semut –> provinsi Jambi
- Jali-Jali –> provinsi DKI Jakarta
- Jamuran –> provinsi Jawa Tengah
31
- Kabile-bile –> provinsi Sumatra Selatan
- Kalayar –> provinsi Kalimatan Tengah
- Kambanglah Bungo –> provinsi Sumatra Barat
- Kampung nan Jauh Di Mato –> provinsi Sumatra Barat
- Ka Parak Tingga –> provinsi Sumatra Barat
- Keraban Sape –> provinsi Jawa Timur
- Keroncong Kemayoran –> provinsi DKI Jakarta
- Kicir-Kicir –> provinsi DKI Jakarta
- Kole-Kole –> provinsi Maluku
- Lalan Belek –> provinsi Bengkulu
- Lembah Alas –> provinsi NAD
- Lipang Lipangdang –> provinsi Lampung
- Lisoi –> provinsi Sumatra Utara
- Macep-cepetan –> provinsi Bali
- Madedek Magambiri –> provinsi Sumatra Utara
- Malam Baiko –> provinsi Sumatra Barat
- Mande-Mande –> provinsi Maluku
- Manuk Dadali –> provinsi Jawa Barat
- Ma Rencong –> provinsi Sulawesi Selatan
- Mejangeran –> provinsi Baii
- Meriam Tomong –> provinsi Sumatra Utara
- Meyong-Meyong –> provinsi Bali
- Moree –> provinsi NTB
- Na Sonang Dohita Nadua –> provinsi Sumatra Utara
- Ngusak Asik –> provinsi Bali
- Nuluya –> provinsi Kalimantan Tengah
- 0 Ina Ni Keke –> provinsi Sulawesi Utara
- Ole Sioh –> provinsi Maluku
- 0 Re Re –> provinsi NTB
- Orlen-Orlen –> provinsi NTB
- 0 Ulate –> provinsi Maluku
32
- Pai Mura Rame –> provinsi NTB
- Pakarena –> provinsi Sulawesi Selatan
- Palu Lempong Pupoi –> provinsi Kalimantan Tengah
- Panon Hideung –> provinsi Jawa Barat
- Paris Barantai –> provinsi Kalimantan Selatan
- Peia Tawa-Tawa –> provinsi Sulawesi Tenggara
- Pileuleuyan –> provinsi Jawa Barat
- Pinang Muda –> provinsi Jambi
- Pitik Tukung –> provinsi DI Yogyakarta
- Potong Bebek –> provinsi NTT
- Putri Ayu –> provinsi Bali
- Rambadia –> provinsi Sumatra Utara
- Rang Talu –> provinsi Sumatra Barat
- Rasa Sayang-Sayange –> provinsi Maluku
- Ratu Anom –> provinsi Bali
- Saputanga Bapuncu Ampat –> provinsi Kalimantan Selatan
- Sarinande –> provinsi Maluku
- Selendang Mayang –> provinsi Jambi
- Sengko-Sengko –> provinsi Sumatra Utara
- Sepakat Segenap –> provinsi DI Aceh
- Sinanggar Tulo –> provinsi Sumatera Utara
- Sing Sing So –> provinsi Sumatra Utara
- Sinom –> provinsi DI Yogyakarta
- Sipatokahan –> provinsi Sulawesi Utara
- Sitara Tillo –> provinsi Sulawesi Utara
- Soleram –> provinsi Riau
- Surilang –> provinsi DKI Jakarta
- Suwe Ora Jamu –> provinsi DI Yogyakarta
- Tahanusangkara –> provinsi Sulawesi Utara
- Tanduk Majeng –> provinsi Jawa Timur
- Tanase –> provinsi Maluku
33
- Tari Tanggai –> provinsi Sumatra Selatan
- Tebe O Nana –> provinsi NTB
- Tekate Dipanah –> provinsi DI Yogyakarta
- Tokecang –> provinsi Jawa Barat
- Tondok Kadindangku –> provinsi Sulawesi Tengah
- Tope Gugu –> provinsi SulawesiTengah
- Tumpi Wayu –> provinsi KalimantanTengah
- Tutu Koda –> provinsi NTB
- Yamko Rambe Yamko –> provinsi Papua
34