6 mikro etnografi, yakni studi kasus yang dilakukan pada unit organisasi atau kegiatan organisasi yang sangat kecil dan mempunyai keunikan yang spesifik.
Penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus observasi, karena penelitian ini diarahkan untuk mengungkapkan suatu peristiwa layanan
pengajaran dalam proses organisasional dan manajerial pendidikan dengan cara mengadakan pengamatan peran serta.
C. Kehadiran Peneliti di Lapangan
Peneliti hadir di SMP Kanisius Muntilan pada hari Rabu, 12 Oktober 2005 pukul 09.00 WIB. Pertama kali diterima oleh KTU di ruang tamu kepala sekolah,
lalu tak lama kemudian dapat bertatap muka dengan kepala sekolah. Dengan menunjukkan surat ijin penelitian dari Program Pascasarjana Universitas Negeri
Semarang, peneliti menyampaikan maksud dan tujuan kehadiran peneliti. Saat itu juga kepala sekolah dengan hati yang terbuka memberikan ijin secara lesan
kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di SMP Kanisius. Kehadiran dan keterlibatan peneliti di lapangan harus diutamakan dalam
penelitian kualitatif, karena peneliti merupakan instrumen penelitian utama yang harus hadir di lapangan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam situasi
yang sesungguhnya Moleong, 1994. Peneliti kualitatif merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, penganalisis data, penafsir data dan sekaligus
menjadi pelapor dari hasil penelitian Moleong, 1994. Peneliti menggunakan waktu seluruhnya satu semester dari tanggal 10
Oktober 2005 sampai dengan 12 Januari 2006 untuk kegiatan observasi,
wawancara dan studi dokumentasi. Urutan kehadiran peneliti di lapangan dapat dinyatakan pada tabel 3.1 sebagai berikut.
Tabel 3.1 Urutan Kehadiran Peneliti di Lapangan
NO Hari Tanggal
kehadiran Kegiatan
Keterangan 1 Rabu,
12 Oktober 2005 Pertama kali peneliti hadir di SMP
Kanisius pukul 09.00 WIB Diterima
2 Rabu, 12 Oktober 2005
Wawancara dengan KTU pukul 09.10 WIB – 10.20 WIB
CL. 01 3 Rabu,
12 Oktober 2005 Observasi KB-M kelas VIII B pukul
12.00WIB-12.45 WIB CL.02
4 Jumat 21 Oktober 2005
Observasi kegiatan Ekstrakurikuler Paduan Suara pukul 11.00 WIB-12.00
WIB CL.03
5 Selasa 25 Oktober 2005
Observasi kegitan ekstrakurikuler ansabel musik dan musik kolintang pukul 13.30
WIB – 14.30 WIB Cl. 03
6 Rabu 21 Des. 2005
Wawancara dengan siswa kelas VIII pukul 10.10 WIB – 12.00 WIB
CL. 04 CL. 05
7 Rabu 21 Des. 2005
Wawancara dengan siswa kelas VII pukul 12.15 WIB – 13.20 WIB
CL. 06 CL. 07
8 Rabu 11 Januari 2006
Wawancara dengan guru mata pelajaran pendidikan seni musik pukul 08.45 WIB –
10.20 WIB CL. 08
9 Rabu 11 Januari 2006
Wawancara dengan wali kelas VIII pukul 10.45 WIB - 11.10 WIB.
CL. 09 10 Kamis
12 Januari 2006 Wawancara dengan kepala sekolah pukul
08.00 WIB – 09.00 WIB CL. 10
11 Kamis 12 Januari 2006
Wawancara dengan wali kelas VII pukul 09.45 WIB – 10.15 WIB
CL. 11
Peneliti sebagai instrumen penelitian harus mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi di lapangan. Hubungan baik antara peneliti dengan
subjek sebelum, selama dan sesudah penelitian merupakan kunci utama keberhasilan pengumpulan data. Hubungan yang baik dapat menjamin
kepercayaan dan saling pengertian. Tingkat kepercayaan yang tinggi akan membantu kelancaran proses penelitian, sehingga data yang diinginkan dapat
diperoleh dengan mudah dan lengkap. Peneliti harus menghindari kesan-kesan yang akan merugikan informan Whyte, dikutip oleh Koentjaraningrat, 1989.
Kehadiran dan keterlibatan peneliti harus diketahuisecara terbuka oleh subjek penelitian.
Sebagai instrumen penelitian, peneliti harus memandang masalah aktual di lapangan sebagai suatu kesatuan yang utuh dari kasus-kasus yang terjadi. Data
yang telah terkumpul pada saat tertentu perlu segera dianalisis agar dapat membantu peneliti dalam memahami dan menjelaskan kasus-kasus yang terjadi
untuk dibuat ikhtisarnya, sehingga dapat segera dipahami secara baik.
D. Data dan Sumber Data