Teknik Pengumpulan Data MANAJEMEN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN SENI MUSIK DI SMP KANISIUS MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG (STUDI KASUS)

tulisan, rekaman-rekaman, gambar-gambar atau foto-foto yang berhubungan dengan manajemen pembelajaran mata pelajaran pendidikan seni musik. Penetapan informan sebagai sumber data menggunakan teknik purposif. Penggunaan teknik purposif didasari oleh pemahaman bahwa peneliti cenderung memilih informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap dan mengetahui masalahnya secara mendalam Sutopo, 1988. Dengan teknik purposif, akhirnya ditetapkan sampel yang menjadi informan sebagai sumber data dalam penelitian ini seperti pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Subjek Penelitian Nama Informan Kode Jabatan YE. Widarto, B.Sc St. Daruno Agustian TS. Prasojo BM. Suwarni, S.Pd Y. Pinarti Rahayu, S.Pd Maria A. Mardiana Dita Ayu M. Putri Elisabet Ria Adelina Agata Fani Wijayanti Hugo Riyan Pradika Fransiska Romana P. Ratna Lusia Ari Wahyuningtyas Maria Imakulata V. Natalia Yosefa Novita Sari KS KTU GM WK.1 WK.2 S.1 S.2 S.3 S.4 S.5 S.6 S.7 S.8 S.9 Kepala SMP Kanisius Muntilan Kabupaten Magelang Kepala Tata Usaha SMP Kanisius Muntilan Kabupaten Magelang Guru Pendidikan Seni Musik VokalPaduan Suara dan Kulintang Wali Kelas Kelas VII Wali Kelas Kelas VIII Pembimbing ekstrakurikuler Ensambel Musik Siswa Kelas VII Siswa Kelas VII Siswa Kelas VII Siswa Kelas VII Siswa Kelas VII Siswa Kelas VIII Siswa Kelas VIII Siswa Kelas VIII Siswa Kelas VIII

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilaksanakan untuk memperoleh data atau lahan yang relevan, akurat dan terandalkan yang bertujuan menciptakan hasil-hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk itu diperlukan teknik, prosedur, alat-alat serta kegiatan yang dapat diandalkan Rachman, 1993. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan teknik :

1. Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis observasi non – partisipasi. Peneliti hanya mengamati langsung proses pembelajaran pendidikan seni musik di kelas VIII B pada hari Rabu, 12 Oktober 2005 pukul 12.00 – 12.45 WIB. Peneliti sekaligus mengamati kondisi siswa dalam proses belajar-mengajar yang sedang berlangsung saat pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan sesudah pembelajaran. Di samping itu juga mengamati cara guru dalam mengelola kelas, penggunaan metode dan alat peraga atau media pembelajaran. Observasi siswa juga dilaksanakan untuk mengamati respon siswa dalam proses kegiatan pembelajaran. Hari Jumat, 21 Oktober 2005 pukul 11.00 WIB – 12.00 WIB peneliti mengadakan pengamatan langsung kegiatan ekstrakurikuler paduan suara dan Selasa, 25 Oktober 2005 pukul 13.30 WIB – 14.30 WIB peneliti mengamati musik kolintang dan musik ansambel, serta prasarana dan sarana di SMP Kanisius Muntilan Kabupaten Magelang. Peneliti juga mengamati alat praktik yang menunjang proses belajar-mengajar mata pelajaran pendidikan seni musik, bangunan fisik penting untuk mengetahui kadar akustiknya. Peneliti mengadakan pencatatan secara sistematis serta menggunakan kamera dan foto untuk mendokumentasikan kegiatan dalam proses pembelajaran untuk membantu kesahihan data yang telah diperoleh.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai Moleong, 1994. Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk memperoleh gambaran konstruksi yang terjadi tentang pengakuan, keseriusan dan sebagainya. Tahap-tahap pelaksanaan dengan teknik wawancara meliputi : 1 menentukan siapa yang diwawancarai, 2 mempersiapkan wawancara, 3 melakukan wawancara dan memelihara agar wawancara produktif, dan 4 menghentikan wawancara guna memperoleh rangkuman hasil wawancara. Pada tahap pertama peneliti menentukan siapa saja orang-orang yang diwawancarai. Dalam hal ini orang-orang yang diwawancarai terdiri atas informan kunci dan informan terpilih. Informan kunci adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam kegiatan belajar-mengajar, yaitu guru mata pelajaran pendidikan seni musik, kepala sekolah sebagai penanggung jawab, dan siswa-siswa SMP Kanisius Muntilan.. Sedangkan informan terpilih adalah orang-orang yang tidak terlibat langsung, tetapi mempunyai pengetahuan yang luas mengenai kegiatan yang diteliti, yaitu Kepala Tata Usaha dan wali kelas VII dan VIII. Tahap kedua, mempersiapkan wawancara. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan daftar pertanyaan sementara yang memuat hal-hal pokok yang ingin diungkap lewat wawancara berdasarkan fokus penelitian. Tahap ketiga, melakukan wawancara dan memelihara agar wawancara produktif. Pada tahap ini peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat grand tour. Pertanyaan bersifat umum dalam suasana santai, sambil memberikan informasi yang berharga, responden diberi kesempatan secara bebas untuk mengorganisasikan jalan pikirannya sendiri, selanjutnya pertanyaan- pertanyaan difokuskan pada hal-hal yang diungkap sesuai fokus penelitian dengan berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan yang telah dipersiapkan. Agar wawancara produktif, peneliti berusaha menjaga agar percakapan selalu diorientasikan pada penggalian informasi dengan cara memberi kesempatan seluas-luasnya kepada responden untuk menyampaikan informasi yang diperlukan. Tahap keempat, menghentikan wawancara setelah peneliti banyak mendapatkan informasi yang diperlukan dan responden sudah kelihatan capai. Pada akhir percakapan peneliti segera merangkum dan mengecek kembali kepada responden apakah yang akan dikatakan responden sudah benar atau belum atau barangkali responden ingin memantapkan atau menambah informasi yang diberikan sebelumnya. Dalam melakukan percakapan, pada hari Rabu, 12 Oktober 2005 pukul 09.10 WIB peneliti mendatangi Bp. Daruno salah seorang staf TU yang cukup senior sebagai informan yang dipandang mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang luas tentang permasalahan yang diteliti. Pada hari Rabu, 21 Desember 2005 pukul 10.10 WIB peneliti mengadakan percakapan dengan informan kedua yaitu perwakilan siswa dari kelas VII dan kelas VIII. Percakapan tersebut untuk mendapatkan informasi yang diperlukan berdasarkan fokus penelitian. Untuk lebih menambah data yang sesuai dengan fokus penelitian maka peneliti mengadakan percakapan dengan Bp. Prasojo sebagai guru mata pelajaran pendidikan seni musik pada hari Rabu, 11 Januari 2006 pukul 08.45 WIB yang diperkuat oleh Ibu Pinarti wali kelas VII dan Ibu Suwarni wali kelas VII. Pada hari Kamis, 12 Januari 2006 pukul 08.00 WIB untuk percakapan berikutnya peneliti mohon Bp. Widarto sebagai kepala sekolah memberikan informasi yang sesuai dengan fokus penelitian. Kegiatan ini berkembang dari seorang informan kepada informan lainnya, sehingga data yang diperoleh semakin banyak dan rinci. Apabila data yang dibutuhkan dianggap cukup, dalam arti telah terdapat kesamaan atau kemiripan antara informan satu dengan informan lainnya, maka kegiatan ini diakhiri. Wawancara dilakukan dengan menggunakan perekam data berupa lembar catatan lapangan, tape recorder dan video camera yang selanjutnya dituangkan dalam transkrip wawancara. Khusus untuk perekam suara hanya digunakan apabila informanresponden mengijinkan. Pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka dan mendalam. Pertanyaan bersifat terbuka dalam arti pertanyaan diajukan berdasarkan keadaan saat itu dan berkembang dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya dari informan, tidak didasarkan pada urutan item yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Sedangkan pertanyaan bersifat mendalam dalam arti pertanyaan yang diajukan untuk melacak latar belakang fakta-fakta yang diungkapkan, berupa keyakinan, pandangan hidupnya, dan sebagainya.

3. Studi Dokumentasi.

Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Data yang diperoleh dari dokumentasi terdiri atas berbagai tulisan dan rekaman. Peneliti mengambil gambar kegiatan belajar-mengajar baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler antara lain: menyanyipaduan suara, bermain musik bandensambel dan kulintang, lembar penilaian, nilai raport cawu 1 , buku sumber dan lain-lainnya yang bersifat dapat memberikan informasi untuk mendukung perolehan data sekunder dari sumber non manusia. Data kegiatan itu terekam dalam camera berupa foto-foto dan terekam dalam video tape.

F. Analisis Data