2.3 Kerangka Berpikir
2.3.1 Penggunaan Media Ulead dalam Proses Pembelajaran Menyimak
Dongeng
Pembelajaran menyimak dongeng masih menggunakan cara konvensional dengan bercerita secara lisan di depan kelas. Cara ini sering digunakan oleh guru,
sehingga pembelajaran cenderung monoton dan kurang variatif. Maka, media ulead
akan digunakan dalam penelitian ini. Media
ulead merupakan sofware yang digunakan untuk memotong dan
mengedit gambar atau video baik dari amatir hingga profesional. Di dalam program ulead ini terdapat fitur-fitur yang dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas pekerja, dengan kata lain media ini dapat divariasikan sesuai dengan keinginan pembuat agar lebih menarik. Media ulead akan digunakan guru dalam
pembelajaran menyimak dongeng dengan bantuan LCD. Guru hanya mengawasi dan mengamati siswa ketika menyimak dongeng dengan media ulead.
Dari penggunaan media tersebut, diharapkan ada perbedaan kemampuan menyimak dongeng pada siswa kelas VII sehingga dapat mengetahui keefektifan
kedua media tersebut dalam pembelajaran menyimak dongeng.
2.3.2 Penggunaan Media Wayang Dongeng dalam Proses Pembelajaran Menyimak Dongeng
Media wayang dongeng adalah sebuah media yang digunakan untuk pembelajaran menyimak dongeng. Media ini terbuat dari kertas karton atau kardus
yang dibentuk menyerupai tokoh dalam isi cerita dan di bawahnya diberi tangkai.
Media wayang dongeng akan digunakan oleh guru dalam pembelajaran menyimak dongeng dengan cara digerak-gerakkan. Guru bercerita dengan menggunakan
wayang dongeng sebagai media atau alat peraga. Media ini bisa divariasikan dengan cara memberi warna pada kertas karton
agar lebih menarik. Pemberian warna juga disesuaikan dengan karakter tokoh dalam dongeng, agar tokoh benar-benar mirip dan siswa bisa mendapatkan
gambaran lebih jelas bagaimana wajah, struktur tubuh tokoh yang dimaksud dalam cerita dongeng. Guru juga bisa lebih bereksplorasi dalam bercerita dengan
begitu siswa akan lebih tertarik dan isi cerita dalam dongeng akan dipahami oleh siswa . Selain itu, siswa akan lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran
karena guru sangat komunikatif dalam penyampaian isi cerita. Media ini dinilai sangat komunikatif, karena dalam pembelajaran terdapat
interaksi antara guru dan siswa. Guru berperan sebagai dalang dalam pewayangan dan siswa berperan sebagai penonton atau pendengar.
2.4 Hipotesis Penelitian