pembicaraan, cerita-cerita lucu, dagelan, petunjukan sandiwara, dan sebagainya, 4 menyimak apresiatif. Penyimak memahami, menghayati, mengapresiasi materi
simakan, misalnya menyimak pembacaan puisi, cerita pendek, roman, menyimak pertunjukkan sandiwara, 5 menyimak untuk mengomunikasikan ide dan
perasaan. Penyimak memahami, merasakan gagasan, ide, perasaan, pembicara, dan pendengar, 6 menyimak deskriminatif. Meyimak untuk membedakan suara
atau bunyi, dan 7 menyimak pemecahan masalah secara kreatif dan analisis yang disampaikan oleh pembicara.
Berdasarkan ragam-ragam
menyimak yang telah dipaparkan di atas,
keterampilan menyimak dongeng yang dilakukan dalam penelitian ini termasuk dalam ragam menyimak antarpribadi, menyimak bertaraf tinggi, menyimak
apresiatif, menyimak intensif, menyimak untuk belajar, dan menyimak untuk menilai.
2.2.4.2 Tujuan Menyimak
Semi dalam Duiqchoey 2009, mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran menyimak pada semua jenjang pendidikan pada dasarnya dibedakan
menjadi dua yaitu: 1 presepsi, yaitu ciri kognitif dari proses mendengarkan yang didasarkan pemahaman tentang kaidah-kaidah kebahasaan, 2 resepsi, yaitu
pemahaman pesan atau penafsiran pesan yang dikehendaki oleh pembicara. Menurut Sutari dkk 1997:22-26 dalam proses menyimak ada dua aspek
tujuan yang perlu diperhatikan: 1 adanya pemahaman dan tanggapan menyimak
terhadap pesan pembicara, 2 pemahaman dan tanggapan menyimak terhadap peran sesuai kehendak pembicara.
Berdasarkan dua aspek tujuan di atas, tujuan menyimak dapat diperinci lebih jauh sebagai berikut: 1 mendapatkan fakta. Menyimak untuk mendapatkan
fakta dan informasi pada umumnya lebih banyak digunakan oleh masyarakat. Untuk mendapatkan fakta dalam menyimak, banyak cara yang bisa dilakukan oleh
masyarakat yaitu, melalui membaca koran, majalah, buku, menonton televisi, mendengarkan radio maupun mengikuti ceramah, 2 menganalisis fakta, yaitu
proses menaksir fakta-fakta atau informasi sampai pada tingkat unsur-unsurnya, menaksir sebab yang terkandung dalam fakta-fakta itu, 3 mengevaluasi fakta.
Dalam mengevaluasi fakta, penyimak harus mempertimbangkan apakah fakta yang diterima sudah cukup dinilai akurat dan relevan dengan pengetahuan dan
pengalamannya, berarti fakta itu dapat diterima, 4 mendapatkan inspirasi guna memperoleh motivasi, semangat, untuk memecahkan masalah yang sedang
dihadapinya, 5 mendapatkan hiburan. Untuk mendapatkan hiburan biasanya kita menyimak radio, televisi, layar lebar dengan tujuan memperoleh kesenangan
batin, 6 memperbaiki kemampuan berbicara. Misalnya, seseorang yang belajar bahasa asing, mereka akan menyimak seraya memperbaiki kemampuan
berbicaranya. Senada dengan pendapat di atas, Fulisyanto 2009 menjelaskan beberapa
tujuan menyimak, yaitu untuk mendapatkan fakta, menganalisis fakta, mengevaluasi fakta, mendapat inspirasi, menghibur diri, dan meningkatkan
kemampuan berbicara. Pendapat Fusliyanto ini hampir sama dengan pendapat
Sutari, yaitu terletak pada tujuan menyimak untuk mendapatkan fakta, menganalisis fakta, mendapatkan inspirasi, dan hiburan.
Berdasarkan tujuan-tujuan
menyimak tersebut, dapat disimpulkan bahwa
menyimak dongeng dalam pembelajaran ini bertujuan untuk mengevaluasi agar dapat menilai, mengapresiasi materi simakan, dan memperoleh hiburan melalui
cerita dongeng.
2.2.4.3 Manfaat Menyimak