BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah menganalisis kausalitas dan kointegrasi antara Penanaman Modal Asing dan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara selama kurun
waktu 1986-2008.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan jenis data runtun waktu time series selama kurun waktu 1986-2008 yang diperoleh dari berbagai
sumber seperti Kantor Bank Indonesia Medan KBI Medan, Badan Pusat Statistik BPS, Badan Investasi dan Promosi BAINPROM dan sumber bacaan lainnya seperti buku-buku,
jurnal-jurnal, dan website-website yang berkaitan dengan penelitian ini. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah Penanaman Modal Asing dan Pertumbuhan Ekonomi.
3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan Library Research, yakni dengan menggunakan bahan-bahan
kepustakaan berupa buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan judul penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah melakukan pencatatan langsung berupa
data runtun waktu time series dari tahun 1986-2008.
3.4 Pengolahan Data
Dalam melakukan pengolahan data, digunakan bantuan software utama pengolah data statistic yaitu Eviews 5. Disamping itu juga digunakan software aplikasi Microsoft Excel
2007 sebagai software pembantu dalam mengelolah data dan mengkonversi data dalam bentuk baku kedalam bentuk yang lebih representative untuk digunakan pada software utama
di atas.
3.5 Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam studi ini adalah Cointegration Test dan Granger Causaility Test. Analisis Cointegration Test Johansen Test bertujuan untuk
melihat hubungan Penanaman Modal Asing dan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara dalam keseimbangan jangka panjang. Sedangkan Granger Causaility Test adalah untuk
melihat hubungan timbal balik causal antara Penanaman Modal Asing dan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara.
Dalam kaitannya dengan metode tersebut, maka pengujian terhadap perilaku data runtun waktu time series dan integrasinya dapat dipandang sebagai uji prasyarat bagi
digunakannya metode tersebut, maka terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
3.5.1 Uji Akar Unit Unit Root Test
Uji akar unit dari Dickey Fuller maupun Phillips-Perron adalah untuk melihat stasionaritas data time series yang diteliti dengan program Eviews 5. Adapun formula dari uji
Augmented Dickey Fuller ADF dapat dinyatakan sebagai berikut:
DY
t =
α +
γY
t-1 + i
DY
t-1+1
+ ε
t
…………………………………1
Uji dilakukan dengan hipotesis null γ=0 untuk ADF. Stasioner tidaknya data didasarkan pada nilai statistik ADF yang diperoleh dari nilai t hitung koefisien γ dengan nilai
kritis statistik dari Mackinnon. Jika nilai absolut statistik ADF lebih besar dari nilai kritis Mackinnon, maka data stasioner dan jika sebaliknya maka data tidak stasioner.
3.5.2 Uji Kointegrasi Cointegration Test
Uji kointegrasi bertujuan untuk mengetahui hubungan keseimbangan jangka panjang antara penanaman modal asing dan pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan Johansen
test. Untuk menentukan jumlah dari arah kointegrasi tersebut, maka Johansen menyarankan untuk melakukan dua uji statistik.
Uji statistik pertama adalah uji trace Trace test, λtrace yaitu menguji hipotesis nol
null hypothesis yang mensyaratkan bahwa jumlah dari arah kointegrasi adalah kurang dari atau sama dengan p dan uji ini dapat dilakukan sebagai berikut:
λ
trace
r = -T 1-
λi ………………………………………...2
Dimana λ adalah nilai eigenvectors terkecil p-r. null hypothesis yang disepakati adalah jumlah dari arah kointegrasi sama dengan banyaknya r. Dengan kata lain, jmlah vektor
kointegrasi lebih kecil atau sama dengan ≤ r.
Untuk uji statistik yang kedua adalah uji maksimum eigenvalue λ yang dilakukan
dengan formula sebagai berikut:
λ
max
r,r+1 = -T in 1- λ
r+1
…………………………………………...3
Uji ini berdasarkan pada uji null hypothesis bahwa terdapat r dari vektor kointegrasi yang berlawanan r+1 dengan vektor kointegrasi. Untuk melihat hubungan kointegrasi tersebut,
maka dapat dilihat dari besarnya nilai Trace statistic dan Max-Eigen statistic dibandingkan dengan nilai critical value pada tingkat kepercayaan 5 persen. Jika nilai trace statistic lebih
besar dari nilai critical value pada tingkat kepercayaan 5 persen, maka terdapat hubungan kointegrasi antara kedua variable. Hidayat, 2007
3.5.3 Uji Granger Causality
Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan untuk melihat hubungan kausalitas antara Penanaman Modal Asing dan pertumbuhan ekonomi sehinngga dapat diketahui variabel
tersebut secara statistik saling mempengaruhi hubungan dua arah, memiliki hubungan searah atau sama sekali tidak ada hubungan tidak saling mempengaruhi. Berikut ini metode
Granger Causality Test seperti berikut ini:
PDRB
t
=
i
PMA
t-i
+
j
PDRB
t-j
+ µ
1t
………………………….4 PMA
t
=
i
PMA
t-i
+
j
PDRB
t-j
+ µ
2t
……………………………...5
Dimana µ
1t
dan µ
2t
adalah error terms yang diasumsikan tidak mengandung korelasi serial dan m=n=r=s.
Berdasarkan hasil regresi dari kedua bentuk model regresi linear di atas akan menghasilkan empat kemungkinan mengenai nilai koefisien-koefisien regresi dari persamaan
12 dan 13 adalah sebagai berikut:
1 Jika
ji
≠ 0 dan +
j
= 0, maka terdapat kausalitas satu arah dari PDRB ke PMA.
2 Jika
ji
= 0 dan +
j
≠ 0, maka terdapat kausalitas satu arah dari PMA ke PDRB.
3 Jika
ji
= 0 dan +
j
= 0, maka PMA dan PDRB tidak saling berhubungan. 4
Jika
ji
≠ 0 dan +
j
≠ 0, maka terdapat kausalitas dua arah antara PMA dan PDRB.
Untuk memperkuat indikasi keberadaan berbagai bentuk kausalitas seperti yang disebutkan di atas, maka dilakukan F-test untuk masing-masing model regresi.
3.6 Definisi Operasional
1. Penanaman Modal Asing adalah jumlah investasi yang dilakukan oleh pihak asing di
Sumatera Utara dalam satuan Milyar Rupiah.. 2.
Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kemampuan dalam memproduksi barang- barang dan jasa-jasa oleh penduduk di Sumatera Utara setiap tahunnya yang diproxy
dengan PDRB atas dasar harga berlaku dalam satuan Milyar Rupiah.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Wilayah Sumatera Utara 4.1.1. Kondisi Geografis
Provinsi Sumatera Utara berada di bagian barat Indonesia, terletak pada garis 1
o
- 4
o
LU dan 98 - 100
BT. Luas wilayah Provinsi Sumatera Utara mencapai 71.160,68 km
2
atau 3,72 dari luas wilayah Republik Indonesia. Letak provinsi ini sangat strategis karena
berada pada jalur perdagangan internasional dan berdekatan dengan Malaysia dan Singapura serta diapit oleh tiga provinsi dengan batas-batas sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dan Riau
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka
Berdasarkan letak dan kondisi alamnya, Sumatera Utara dibagi atas tiga kelompok wilayah, yaitu:
a. Pantai Barat Tapanuli Selatan, tapanuli tengah, Sibolga dan Nias b. Dataran Tinggi Tapanuli Utara, Simalungun, Pematang Siantar, Karo dan Dairi
c. Pantai Timur Medan, Binjai, Langkat, Tebing Tinggi, Asahan, Tanjung Balai Dan Labuhan Batu.