Perkembangan PDRB di Sumatera Utara Perkembangan PDRB Berdasarkan Lapangan Usaha

Gambar 4.1. Laju Pertumbuhan PDRB Sumatera Utara dan PDB Nasional Tahun 2004-2008 Persen Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada tahun 2008 lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara tumbuh sebesar 6.39 persen sedangkan nasional tumbuh sebesar 6.06 persen

4.2.2 Perkembangan PDRB di Sumatera Utara

Tingkat pertumbuhan ekonomi suatu wilayahdaerah dapat diukur dengan menggunakan besaran nilai Produk Domestik Bruto PDRB yang merupakan jumlah dari nilai tambah seluruh sektor ekonomi. Dengan melihat angka PDRB dapat diketahui angka pertumbuhan ekonomi dan struktur perekonomian suatu wilayahdaerah. Nilai PDRB disajikan dalam dua versi, yaitu PDRB menurut lapangan uasaha dan PDRB menurut penggunaan seluruh nilai tambah yang dihasilkan. 1 2 3 4 5 6 7 8 2004 2005 2006 2007 2008 Sumatera Utara Nasional Tahun Selain disajikan dalam dua versi tersebut, PDRB juga disajikan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku inilah akan dilihat pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara. Pertumbuhan yang positif menunjukan adanya peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila negative menunjukan adanya penurunan. Perkembangan PDRB di Sumatera Utara yang diproxy atas dasar harga berlaku terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari jumlah PDRB di Sumatera Utara selama kurun waktu penelitian. Pada tahun 1986, perkembangan PDRB di Sumatera Utara adalah sebesar Rp5,18 triliun. Pada tahun 1980an dan 1990an, PDRB di Sumatera Utara terus mengalami peningkatan. Begitu juga pada tahun 2000an, PDRB ini terus meningkat dan terlihat pada tahun 2008 mencapai Rp213,93 triliun. Perkembangan PDRB tersebut dapat dilihat dari gambar berikut ini: Gambar 4.2 PDRB Berdasarkan Atas Dasar Harga Berlaku Sumatera Utara Tahun 1986-2008 Milyar Rupiah 50000 100000 150000 200000 250000 1 9 8 6 1 9 8 7 1 9 8 8 1 9 8 9 1 9 9 1 9 9 1 1 9 9 2 1 9 9 3 1 9 9 4 1 9 9 5 1 9 9 6 1 9 9 7 1 9 9 8 1 9 9 9 2 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 PDRB ADHB PDRB ADHB Secara nominal PDRB Sumatera Utara telah menunjukkan peningkatan yang menggembirakan, namun secara riil dapat kita lihat bahwa pertumbuhannya relatif lambat. Namun demikian masih menunjukkan arah atau trend yang meningkat.

4.2.3 Perkembangan PDRB Berdasarkan Lapangan Usaha

Perkembangan PDRB berdasarkan lapangan usaha atas dasar harga berlaku di Sumatera Utara terdiri dari sembilan sektor yaitu: sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan, dan jasa, serta sektor jasa-jasa. Selama kurun waktu 2004- 2008, tiga sektor yang merupakan penyumbang terbesar terhadap PDRB di Sumatera Utara adalah sektor industri pengolahan, sektor pertanian, dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Pada tahun 2004, sektor industri pengolahan merupakan penyumbang PDRB terbesar yaitu sebesar Rp29,95 triliun atau memiliki share sebesar 25,27. Selanjutnya diikuti oleh sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang masing- masing sebesar Rp28,89 triliun dan Rp21,86 triliun atau memiliki share sebesar 24,49, 18,48, dan 7,83. Sedangkan sektor-sektor yang memliki sumbangan yang kecil terhadap PDRB adalah berasal dari sektor listrik, gas, dan air bersih serta sektor pertambangan dan penggalian yaitu masing-masing sebesar Rp1,49 triliun dan Rp 1,38 triliun atau memiliki share masing-masing 1,29 dan 1,18. Hingga pada tahun 2008, tiga sektor penyumbang terbesar terhadap PDRB adalah sektor industri pengolahan yaitu sebesar Rp51,64 triliun atau memiliki share sebesar 25,74, sektor pertanian yaitu sebesar Rp48,87 triliun atau memiliki share 22,18, serta sektor perdagangan, hotel, dan restoran yaitu sebesar Rp41,28 triliun atau memiliki share . Sedangkan dua sektor penyumbang terkecil terhadap PDRB masih dipegang oleh sektor listrik, gas, dan air bersih serta sektor pertambangan dan penggalian yaitu masing-masing sebesar Rp2,07 triliun dan Rp2,98 triliun atau memiliki share masing-masing 1,16 dan 1,27. Hal tersebut dapat dilihat dari gambar berikut ini: Gambar 4.3 Perkembangan PDRB Berdasarkan Lapangan Usaha Tahun 2004-2008 milyar Rupiah Secara keseluruhan perekonomian Sumatera Utara pada tahun 2008 melambat sebesar 6,39 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. PDRB perkapita Sumatera Utara tahun 2008 sebesar Rp 16.402.890 meningkat dari Rp 14.166.626 pada tahun 2007. Sementara itu, berdasarkan harga konstan 2000, PDRB perkapita tahun 2008 juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2007 yaitu sebesar Rp 7.775.393 pada tahun 2007 menjadi Rp 8.140.606 pada tahun 2008. 10000 20000 30000 40000 50000 60000 2004 2005 2006 2007 2008 P D R B B er d as ar k an L ap an gan U sah a M il yar R u p iah Tahun Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Minum Bangunan Perdagangan, Hot el, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Perse waan, dan jasa Jasa-Jasa

4.3 Perkembangan Investasi PMA di Sumatera Utara