34
2.4. Kerangka Pemikiran Teoritis
Tingkat kesehatan bank diatur dengan ketentuan Capital Adequacy Ratio CAR yang besarnya minimal 8 sampai akhir 1996, kemudian 9 mulai tahun
1997 serta dua tahun kemudian sejak 1997 harus mencapai 12. Ketentuan CAR ini merupakan wujud dari prudential principle. Meningkatkan CAR dari 8
menjadi 9 bahkan 12 pada tahun 2000 adalah tugas berat bagi sebagian besar bank.
Tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu sumber utama indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan
bank yang bersangkutan. Berdasarkan laporan itu, akan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank Etty
dan Aryati, 2000, oleh karena itu penelitian ini meneliti pengaruh rasio-rasio keuangan bank terhadap Capital Adequacy Ratio CAR. Rasio-rasio tersebut
adalah: ROA, ROE, BOPO, NIM, LDR dan GWM. ROA yang dicapai oleh bank menunjukkan kinerja bank semakin baik,
karena operasional bank yang digunakan dari total asset mampu menghasilkan keuntungan yang optimal sehingga kesehatan bank yang tercermin melalui CAR
semakin meningkat. ROE merupakan salah satu ukuran profitabilitas yang menunjukkan tingkat pencapaian laba bersih setelah pajak terhadap modal
sendiri yang digunakan oleh bank. Semakin tinggi ROE yang dicapai oleh bank menunjukkan kinerja bank semakin baik. sehingga CAR semakin meningkat.
Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya. Dengan kata lain BOPO berhubungan negatif dengan CAR.
35 Semakin tinggi NIM menimjukkan semakin efektif bank dalam
penempatan aktiva produktif dalam bentuk kredit. Semakin tinggi LDR menunjukkan semakin riskan kondisi likuiditas bank, sebaliknya semakin rendah
LDR menunjukkan kurangnya efektivitas bank dalam menyalurkan kredit. Semakin tinggi LDR maka CAR semakin inenurun kondisi likuiditas terancam,
maka LDR berpengaruh negatif terhadap CAR. Sementara semakin tinggi GWM semakin besar likuiditas bank dijamin oleh BI, sehingga jika terjadi kesulitan
likuiditas bank tersebut dapat meminjam secara langsung kepada BI. Dengan meningkatnya GWM, maka kondisi likuiditas semakin baik dan hal ini berdampak
pada meningkatnya CAR. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka kerangka pemikiran yang diajukan pada penelitian ini adalah :
Gambar 1.1. Pengaruh Rasio-rasio Keuangan Terhadap CAR
Sumber : dikembangkan dalam penelitian
36 Variabel independen terdiri dari ROA XI, ROE X2, BOPO X3, NIM
X4, LDR X5 dan GWM X6, serta variable dependennya CAR Y
2.5. Hipotesis