Hipotesis Definisi Operasional Variabel

36 Variabel independen terdiri dari ROA XI, ROE X2, BOPO X3, NIM X4, LDR X5 dan GWM X6, serta variable dependennya CAR Y

2.5. Hipotesis

Berdasar kerangka pemikiran teoritis yang digambarkan pada gambar 2.1 tersebut, dapat diajukan 7 tujuh hipotesis sebagai berikut: H1 : ROA berpengaruh signifikan positif terhadap CAR. H2 : ROE berpengaruh signifikan positif terhadap CAR. H3 : BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap CAR. H4 : NIM berpengaruh signifikan positif terhadap CAR. H5 : LDR berpengaruh signifikan negatif terhadap CAR. H6 : GWM berpengaruh signifikan positif terhadap CAR. H7 : ROA, ROE, BOPO, NIM, LDR dan GWM secara bersama-sama berpengaruh signifikan-positif terhadap CAR

2.6. Definisi Operasional Variabel

I. Variabel Independen a. Return on Assets ROA ROA adalah rasio menilai seberapa tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki. ROA dihitung dengan menggunakan rumus : Robert Ang, 1997 ROA = aktiva Total EBIT . Pengukuran : Bank Indonesia, 2004 37 EBIT disetahunkan akumulasi laba per posisi Desember Total aktiva merupakan penjumlahan total aktiva posisi Januari sampai dengan Desember dibagi 12 rata-rata total aktiva. b. Return on Equity ROE ROE yaitu rasio antara laba setelah pajak atau earning after tax EAT terhadap total modal sendiri equity yang berasal dari setoran modal pemilik, laba tak dibagi dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh perusahaan. ROE dapat diformulasikan sebagai berikut : Robert Ang, 1997. ROE = equity total EAT . Pengukuran : Bank Indonesia, 2004 EAT disetahunkan akumulasi laba per posisi Desember Total Equity merupakan penjumlahan total equity posisi Januari sampai dengan Desember dibagi 12 rata-rata total equity. c. Biaya Operasi dan Pendapatan Operasi BOPO Rasio antara biaya operasi terhadap pendapatan operasi. Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha pokoknya seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran dan biaya operasi lainnya. Pendapatan operasi merupakan pendapatan utama bank yaitu pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan pendapatan operasi lainnya. Secara matematis BOPO dapat dirumuskan sebagai berikut: Muljono, 1995: 38 BOPO = Operasi Pendpt Operasi Biaya Pcngukuran : Bank Indonesia. 2004 d. Loan to Deposit Ratio LDR LDR merupakan rasio keuangan yang mampu memprediksi kebangkrutan bank nasional di Indonesia yang diproksi melalui CAR. LDR merupakan ukuran likuiditas yang mengukur besarnya dana yang ditempatkan dalam bentuk kredit yang berasal dari dana yang dikumpulkan oleh bank terutama dana masyarakat. Secara matematis LDR dapat dirumuskan sebagai berikut: Muljono, 1995: LDR = ke3 pihak dana Total Diberikan Yang Kredit Pengukuran : Bank Indonesia. 2004 Kredit yang diberikan merupakan penjumlahan total kredit posisi Januari sampai dengan Desember dibagi 12 rata-rata total kredit tidak termasuk kredit kepada bank lain. Total dana terhimpun merupakan penjumlahan total dana posisi Januari sampai dengan Desember dibagi 12 rata-rata total dana giro, tabungan dan deposito tidak termasuk antar bank. 39 f. Giro Wajib Minimum GWM Rasio antara giro Bl yang merupakan uang tunai yang harus disetorkan oleh bank kepada Bank Indonesia terhadap total dana. Besarnya GWM dapat dihitung dengan rum us sebagai berikut: Muljono, 1995 GWM = dana total BI Giro . . Pengukuran : Bank Indonesia, 2004 Giro BI merupakan penjumlahan giro pada Bl posisi Januari sampai dengan Desember dibagi 12 rata-rata giro pada BI. Total dana terhimpun merupakan penjumlahan total dana posisi Januari sampai dengan Desember dibagi 12 rata-rata total dana giro, tabungan dan deposito tidak termasuk antar bank. 2. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah capital adequacy ratio CAR. Pada penelitian ini CAR dihitung menggunakan rasio antara jumlah modal terhadap aktiva tertimbang menurut resiko ATMR, Besarnya CAR dalam dirumuskan sebagai berikut: Manullang, 2002 CAR = ATMR .Sendiri Modal Pengukuran : Bank Indonesia, 2004 Modal sendiri merupakan penjumlahan total equity posisi Januari sampai dengan Desember dibagi 12 rata-rata total equity. ATMR merupakan penjumlahan ATMR neraca dan administratif posisi Januari sampai dengan Desember dibagi 12 rata-rata ATMR. 40 Secara garis besar definisi operasional variabel digambarkan pada tabel 2.1 sebagai berikut: Tabel 2.1 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional No Variabel Definisi Pengukuran Skala Pengukur 1 ROA Rasio antara earning before tax EBT terhadap aktiva total aktiva Total EBT . Rasio 2 ROE Rasio antara earning after tax EAT terhadap total equity equity total EAT . Rasio 3 BOPO Rasio antara Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi Operasi Pendpt si BiayaOpera . Rasio 4 NIM. Rasio antara pendapatan bunga bersih terhadap outstanding credit credit Outstding bersih Bg Pendpt . . . Rasio 5 LDR Rasio antara kredit yang diberikan terhadap total dana dana total kredit . Rasio 6 GWM Rasio antara giro BI terhadap total dana 3 . pihakke dana total giroBI Rasio 7 CAR Rasio antara modal sendiri terhadap aktiva tertimbang menurut resiko ATMR sendiri mdl . Rasio Sumber: Dikembangkan untuk research paper ini 41

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan Bank Umum di Indonesia tahun 2001 sampai dengan tahun 2004 yang diperoleh dari Direktori Perbankan Indonesia Laporan Tahunan Bank Indonesia tahun 2004 dan 2005.

3.2. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank umum di Indonesia scbanyak 80 perusahaan perbankan yang terdiri dalam ketogori bank umum persero 4 perusahaan, bank umum swasta nasional devisa 36 perusahaan dan bank umum swasta nasional non devisa 40 perusahaan. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria: I bank umum yang menyajikan laporan keuangan periode 31 Desember 2001 sampai dengan 31 Desember 2004 dan disampaikan ke Bank Indonesia; 2 bank umum yang memperoleh laba selama 2001-2004, dimana Metode Kuadrat Terkecil OLS semua nilai variabel harus positif. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 62 perusahaan bank. Adapun 62 perusahaan bank yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut: