MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BAB 2 PENERAPAN PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA
2.1. Tingkatan Penerapan PBK
Penerapan PBK mengacu pada struktur organisasi KL. Hubungan antara struktur organisasi dan kinerja yang akan dicapai merupakan kerangka PBK sebagaimana Diagram
2.1. Diagram 2.1 Kerangka PBK
Berdasarkan Diagram 2.1, penerapan PBK dapat dilihat dalam dalam 2 dua tingkatan, yaitu penerapan PBK Tingkat Nasional dan Penerapan PBK Tingkat KL.
Penerapan PBK pada tingkat Nasional dilaksanakan melalui langkah sebagai berikut: 1. Pemerintah menentukan tujuan dalam bentuk Prioritas dan Fokus Prioritas
pembangunan nasional beserta target kinerjanya untuk waktu 1 satu tahun yang akan datang dalam dokumen RKP. Hasil yang diharapkan berupa national outcome yang
mengarah kepada gambaran sebagaimana amanat Undang-Undang Dasar;
2. Berdasarkan tujuan tersebut Pemerintah merumuskan Kegiatan Prioritas danatau Kegiatan dalam kerangka tugas-fungsi yang diemban suatu KL, IKK, dan output jenis,
volume, dan satuan ukur. Selanjutnya Pemerintah akan menghitung perkiraan kebutuhan anggarannya yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan negara;
3. Tujuan Pemerintah tersebut akan dilaksanakan oleh masing-masing KL beserta perangkat organisasi di bawah koordinasinya dalam bentuk program dan kegiatan sesuai
tugas-fungsinya. Sedangkan penerapan PBK pada tingkat KL dilakukan melalui langkah sebagai
berikut: 1. Sesuai dengan Renstra KL, Unit Eselon IA merumuskan Program, IKU Program dan
hasil;
- 17 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
2. Selanjutnya Program dijabarkan dalam Kegiatan, IKK, dan output pada Unit pengeluaran spending unit
pada tingkat Satker atau Eselon II dilingkungan Unit Eselon IA sesuai dengan tugas dan fungsinya;
3. Kegiatan-kegiatan tersebut, disesuaikan pada kategori FungsiSub Fungsi yang didukung, Prioritas NasionalBidang atau Non Prioritas;
4. Hasil rumusan Program, IKU Program, hasil, Kegiatan, IKK, dan output dituangkan dalam dokumen Renja-KL, RKA-KL dan DIPA.
2.2. Struktur Anggaran dalam PBK