- 119 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
b. Tipe 2, Pencapaian Output disusun dari komponen yang merupakan tahapan-tahapan dalam pencapaian output.
9. Penyusunan kebutuhan pendanaan untuk masing-masing Output baik dalam kerangka jenis alokasi anggaran Angka Dasar danatau Inisiatif Baru, disusun dalam komponen-
komponen sesuai klasifikasi jenis belanja dan sumber dana. 10. Informasi mengenai alokasi anggaran jenis Inisiatif Baru yang telah disetujui
Kementerian Perencanaan dan Kementerian Keuangan sebagaimana dinyatakan dalam Proposal Inisiatif Baru beserta RAB-nya untuk tahun yang direncanakan.
11. Penghitungan kebutuhan dana Output pada suatu Komponen jenis alokasi anggaran Inisiatif Baru berdasarkan pada:
a. Standar Biaya
1
; danatau b. Kepatutan dan kewajaran harga apabila tidak diatur dalam Standar Biaya yang
diperkuat dengan SPTJM.
6.2 Persiapan Penyusunan RKA-KL
KL menyusun anggaran dalam dokumen RKA-KL. Penyusunan RKA-KL dilakukan setelah Pagu Anggaran KL ditetapkan. Hal ini memerlukan persiapan agar
dihasilkan informasi mengenai sasaran kinerja dan kebutuhan biaya sebagaimana perencanaan yang ditetapkan sebelumnya. Persiapan dimaksud berkaitan dengan penyiapan
data-data perencanaan kinerja pada berbagai tingkatan organisasi KL dan penghitungan kebutuhan biaya dalam rangka pencapaian sasaran kinerja secara realistis dan dapat
dipertanggungjawabkan. Data-data perencanaan kinerja dan rincian penghitungan kebutuhan biaya tersebut juga sebagai data pendukung yang digunakan dalam penyusunan
RKA-KL.
Persiapan penyusunan RKA-KL dibagi dalam beberapa tingkatan: KL, Unit Eselon I, dan Satker. Pembagian tingkatan tersebut didasarkan atas pembagian tugas dan peran
dalam perencanaan penganggaran. Langkah persiapan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. KL dan Unit Eselon I mempersiapkan datadokumen yang menjadi dasar pencantuman sasaran kinerja dan kebutuhan anggaran masing-masing program berupa:
a. Surat Edaran Menteri Keuangan tentang Pagu Indikatif tahun berkenaan; b. Dokumen RKP tahun berkenaan;
c. Hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan tahun berjalan.
2. KL melakukan: a. Sinkronisasi kebijakan KL dengan prioritas nasional danatau prioritas bidang;
b. Koordinasi dengan Unit Eselon I dalam hal penetapan sasaran kinerja dan kebutuhan anggaran berdasarkan arahankebijakan Presiden dan dokumen perencanaan RKP
danatau Renja KL yang telah ditetapkan sebelumnya. 3. Unit Eselon I:
a. Meneliti dan memastikan pagu anggaran per progam berdasarkan Pagu Anggaran KL;
1
Standar Biaya yang digunakan mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan tentang Standar Biaya tahun berkenaan.
- 120 -
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
b. Penetapan sasaran kinerja untuk masing-masing Satker: 1 Volume output kegiatan dalam kerangka Angka Dasar; dan
2 Volume output kegiatan dalam kerangka Inisiatif Baru. c. Penetapan alokasi anggaran masing-masing Satker:
1 Alokasi anggaran dalam kerangka Angka Dasar; dan 2 Alokasi anggaran dalam kerangka Inisiatif Baru.
d. Menyiapkan Proposal Inisiatif Baru dan RAB yang telah disetujui Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan untuk tahun yang direncanakan.
4. Satker melakukan: a. Penyiapan dokumen yang menjadi dasar pencantuman sasaran kinerja kegiatan dan
alokasi anggarannya pada tingkat output kegiatan dalam KK-RKA KL: 1 Informasi mengenai sasaran kinerja sampai dengan tingkat output dan alokasi
anggaran untuk masing-masing kegiatan termasuk sumber dana sesuai kebijakan Unit Eselon I. Informasi kinerja tersebut terbagi dalam alokasi anggaran
jenis Angka Dasar danatau Inisiatif Baru;
2 Peraturan perundangan mengenai struktur organisasi KL dan tugas-fungsinya; 3 Dokumen Renja KL dan RKP tahun berkenaan;
4 Petunjuk penyusunan RKA-KL; 5 Standar Biaya tahun berkenaan.
b. Penelitian dan memastikan alokasi anggaran Satker dalam kerangka Angka Dasar danatau Inisiatif Baru mengacu proposal anggaran dan RAB yang telah disetujui.
6.3 Mekanisme Penyusunan RKA-KL Berdasarkan Pagu Anggaran KL