Proses Penganggaran RKA-KL Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93 PMK.02 2011 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara Lembaga,

- 10 - MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA bentuk uang, barang, atau jasa. Termasuk dalam belanja hibah adalah pinjaman danatau hibah luar negeri yang diterushibahkan ke daerah 8. Belanja lain-lain Pengeluaran negara untuk pembayaran atas kewajiban pemerintah yang tidak masuk dalam katagori belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, belanja pembayaran utang, belanja subsidi, belanja hibah, dan belanja bantuan sosial serta bersifat mendesak dan tidak dapat diprediksi sebelumnya.

1.3 Proses Penganggaran RKA-KL

Proses penganggaran RKA-KL dibagi dalam beberapa tahapan sebagai berikut: Januari 1. Presiden menetapkan arah kebijakan dan prioritas anggaran. 2. KL mengevaluasi baseline. 3. KL dapat menyusun rencana inisiatif baru. 4. Kementerian Perencanaan Pembangunan NasionalBappenas dan Kementerian Keuangan mengevaluasi baseline dan mengkaji usulan inisiatif baru. Februari - Juli 5. Kementerian Keuangan menyusun perkiraan kapasitas fiskal Kementerian Keuangan menyusun perkiraan kapasitas fiskal untuk penyusunan Pagu Indikatif tahun anggaran yang direncanakan, termasuk penyesuaian indikasi pagu anggaran jangka menengah paling lambat pertengahan bulan Februari. 6. Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan NasionalKepala Bappenas menyusun Pagu Indikatif. Penyusunan Pagu Indikatif tersebut memperhatikan kapasitas fiskal dan pemenuhan prioritas pembangunan nasional. Pagu Indikatif dimaksud dirinci menurut unit organisasi, program, kegiatan, dan indikasi pendanaan untuk mendukung Arah Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Presiden. Pagu Indikatif yang sudah ditetapkan beserta prioritas pembangunan nasional yang dituangkan dalam rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah RKP disampaikan kepada KL dengan surat yang ditandatangani Menteri Keuangan bersama Menteri Perencanaan pada bulan Maret. 7. MenteriPimpinan Lembaga menyusun Rencana Kerja KL Renja-KL Penyusunan Renja-KL ini berpedoman pada surat mengena Pagu Indikatif. Renja-KL dimaksud disusun dengan pendekatan berbasis Kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah, dan penganggaran terpadu yang memuat: a. kebijakan; b. program; dan c. kegiatan. - 11 - MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 8. Trilateral Meeting Proses penyusunan Renja-KL dilakukan pertemuan 3 tiga pihak antara KementerianLembaga, Kementerian Perencanaan, dan Kementerian Keuangan. 9. KL menyampaikan Renja-KL kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan NasionalBappenas dan Kementerian Keuangan. MenteriPimpinan Lembaga menyampaikan Renja-KL kepada Kementerian Perencanaan dan Kementerian Keuangan untuk bahan penyempurnaan rancangan awal RKP dan penyusunan rincian pagu menurut unit organisasi, fungsi, program, dan kegiatan sebagai bagian dari bahan pembicaraan pendahuluan Rancangan APBN. 10. Menteri Keuangan menetapkan Pagu Anggaran KL Menteri Keuangan dalam rangka penyusunan RKA-KL, menetapkan Pagu Anggaran KL dengan berpedoman kapasitas fiskal, besaran Pagu Indikatif, Renja-KL, dan memperhatikan hasil evaluasi Kinerja KementerianLembaga. Pagu Anggaran KL sebagaimana dimaksud menggambarkan Arah Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Presiden yang dirinci paling sedikit menurut unit organisasi dan program. Pagu Anggaran KL disampaikan kepada setiap KementerianLembaga paling lambat akhir bulan Juni. 11. MenteriPimpinan Lembaga menyusun RKA-KL MenteriPimpinan Lembaga menyusun RKA-KL berdasarkan: a. Pagu Anggaran KL; b. Renja-KL; c. RKP hasil kesepakatan Pemerintah dan DPR dalam pembicaraan pendahuluan Rancangan APBN; dan d. Standar biaya. Penyusunan RKA-KL dimaksud termasuk menampung usulan Inisiatif Baru. RKA-KL merupakan bahan penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang APBN setelah terlebih dahulu ditelaah dalam forum penelaahan antara KementerianLembaga dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan. 12. KL melakukan pembahasan RKA-KL dengan DPR Dalam hal KL melakukan pembahasan RKA-KL dengan DPR dalam rangka pembicaraan pendahuluan Rancangan APBN, pembahasan tersebut difokuskan pada konsultasi atas usulan Inisiatif Baru. 13. Penyesuaian atas usulan inisiatif baru Dalam hal pembahasan RKA-KL dengan DPR dilakukan, dapat dilakukan penyesuaian atas usulan inisiatif baru sepanjang: a. Sesuai RKP b. Pencapaian sasaran kinerja KL c. Tidak melampaui Pagu Anggaran KL - 12 - MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 14. Penelaahan RKA-KL Penelaahan RKA-KL tersebut diselesaikan paling lambat akhir bulan Juli. Penelaahan RKA-KL dilakukan secara terintegrasi, yang meliputi: a. Kelayakan anggaran terhadap sasaran kinerja; b. Konsistensi sasaran kinerja KL dengan RKP. Menkeu mengoordinasikan penelaahan RKA-KL dalam rangka penetapan Pagu RKA- KL yang bersifat final. Agustus – Desember 15. Penggunaan RKA-KL dalam RAPBN Kementerian Keuangan menghimpun RKA-KL hasil penelaahan untuk digunakan sebagai: a. bahan penyusunan Nota Keuangan, Rancangan APBN, dan Rancangan Undang- Undang tentang APBN; dan b. dokumen pendukung pembahasan Rancangan APBN. Nota Keuangan, Rancangan APBN, dan Rancangan Undang-Undang tentang APBN dibahas dalam Sidang Kabinet untuk kemudian hasilnya disampaikan oleh Pemerintah kepada DPR pada bulan Agustus. 16. Pembahasan anggaran dengan DPR Pemerintah menyelesaikan pembahasan Rancangan APBN dan Rancangan Undang- Undang tentang APBN dengan DPR paling lambat akhir bulan Oktober. Dalam hal pembahasan Rancangan APBN dan Rancangan Undang-Undang tentang APBN menghasilkan optimalisasi pagu anggaran, optimalisasi pagu anggaran tersebut digunakan oleh Pemerintah sesuai dengan Arah Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Presiden. 17. Penyesuaian RKA-KL Hasil pembahasan Rancangan APBN dan Rancangan Undang-Undang tentang APBN dituangkan dalam berita acara hasil kesepakatan pembahasan Rancangan APBN dan Rancangan Undang-Undang tentang APBN dan bersifat final yang disampaikan oleh Menteri Keuangan kepada KementerianLembaga untuk dilakukan penyesuaian RKA- KL. 18. Penetapan alokasi anggaran KementerianLembaga Alokasi anggaran KementerianLembaga dirinci menurut: a. kebutuhan Pemerintah Pusat; dan b. transfer kepada daerah. Presiden menetapkan alokasi anggaran KementerianLembaga dan Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara paling lambat tanggal 30 November. - 13 - MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 19. Penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran Menteri Keuangan mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh MenteriPimpinan Lembaga menggunakan RKA- KL yang telah disepakati dalam pembahasan dengan DPR paling lambat tanggal 31 Desember.

1.4 RDP-Bendahara Umum Negara dan Proses Penganggarannya