Penimbang di Tingkat Dasar Lower Level

Panduan Teknis Survei Harga Produsen Tahun 2016 53 Klasifikasi komoditas Indeks Harga Produsen berdasarkan pengkodean KBLI Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2009 yang bersumber dari International Standard Industrial Classification of All Economic Activities ISIC revisi 4 dan KBKI Klasifikasi Baku Komoditas Indonesia 2012 yang bersumber dari Central Product Classification CPC revisi 2.

2.2.5. Metode Penarikan Sampel Responden

Salah satu komponen yang penting untuk menghitung IHP adalah data harga produsen Producer Price. Oleh karena itu, untuk mendapatkan data harga yang relevan, teknik pengambilan sampel sangat mutlak diperhatikan. Data yang akurat dapat diperoleh dengan melakukan suatu penetapan sampel responden melalui mekanisme penarikan sampel yang sesuai dengan kondisi di lapangan dan konsep IHP itu sendiri. Alokasi sampel responden untuk setiap provinsi dilakukan oleh BPS dan BPS Provinsi berdasarkan direktori perusahaan produsen sampel Survei Industri Besar Sedang, Survei Harga Produsen Pertanian, Survei Pertambangan dan Energi, Survei Hotel dan dari sumber lain di luar BPS. Metode penarikan sampel di masing-masing kelompok komoditas memiliki perlakuan yang berbeda walaupun perbedaannya tidak terlalu jauh. Hal ini disebabkan antara lain oleh karakteristik masing-masing responden pada 4 sektor di bawah berbeda-beda sehingga memerlukan perlakuan tersendiri.

A. Sektor Pertanian

Di sektor pertanian, responden adalah rumah tangga petani dan perusahaan pertanian. Untuk rumah tangga petani, Subdirektorat Statistik Harga Produsen tidak melakukan pencacahansurvei secara langsung, hanya menggunakan data sekunder dari Subdirektorat Statistik Harga Pedesaan. Sedangkan untuk perusahaan pertanian, sampel dipilih secara cut off sampling yang bersumber dari direktori perusahaan pertanian hasil Sensus Pertanian ST 2013. Panduan Teknis Survei Harga Produsen Tahun 2016 54

B. Sektor Pertambangan dan Penggalian

Setelah penyusunan direktori produsen hasil barang-barang tambang dan galian yang dikelompokkan berdasarkan pengkodean KBLI terbaru, maka dilakukan penarikan sampel. Target pemenuhan data HP yang tercakup dalam paket komoditas menjadi acuan dalam membuat suatu stratifikasi sampel yang didasarkan variasi produk pertambangan dan penggalian. Penarikan sampel dari daftar establishment yang sudah distratifikasikan sesuai dengan kode KBLI golongan pokok 10 dan 14 dengan menggunakan metode purposive, dengan pendekatan cut off sampling. Metode ini dipergunakan karena penyebaran establishment di sektor ini tidak merata dan jumlahnya relatif sedikit. Di samping itu, diharapkan agar dapat memenuhi data harga komoditas yang diklasifikasikan dalam paket komoditas. Namun demikian penarikan sampel tetap mempertimbangkan batasan establishment atau perusahaan yang representative atau menguasai pangsa pasar pertambangan dan penggalian. Sampel responden kelompok pertambangan diambil dari direktori Perusahaan Pertambangan Besar yang berasal dari survei Pertambangan dan Energi.

C. Sektor Industri

Sebelum dilakukan pengumpulan data HP di sektor industri, perlu dilakukan pemilihan establishment yang dijadikan sebagai perusahaan sampel IHP. Definisi establishment di sini adalah suatu entitas produksi yang berada dalam suatu lokasi tersendiri. Karena adanya variasi yang sangat beragam dan kompleks serta mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan data dalam paket komoditas yang telah disusun, maka diperlukan tahapan pemilihan perusahaan sampel yang lebih detail dan teliti. Adapun tahapan tersebut adalah sebagai berikut: Langkah Pertama Langkah awal dalam penarikan sampel dalam menyusun kerangka sampel sample frame adalah mengelompokan berdasarkan klasifkasi industri besar, sedang, kecil dan mikro. Kerangka sampel industri besar dan sedang IBS berdasarkan