Panduan Teknis Survei Harga Produsen Tahun 2016 54
B. Sektor Pertambangan dan Penggalian
Setelah penyusunan direktori produsen hasil barang-barang tambang dan galian yang dikelompokkan berdasarkan pengkodean KBLI terbaru, maka dilakukan penarikan
sampel. Target pemenuhan data HP yang tercakup dalam paket komoditas menjadi acuan dalam membuat suatu stratifikasi sampel yang didasarkan variasi produk
pertambangan dan penggalian. Penarikan sampel dari daftar establishment yang sudah distratifikasikan sesuai
dengan kode KBLI golongan pokok 10 dan 14 dengan menggunakan metode purposive, dengan pendekatan cut off sampling. Metode ini dipergunakan karena
penyebaran establishment di sektor ini tidak merata dan jumlahnya relatif sedikit. Di samping itu, diharapkan agar dapat memenuhi data harga komoditas yang
diklasifikasikan dalam paket komoditas. Namun demikian penarikan sampel tetap mempertimbangkan batasan establishment atau perusahaan yang representative atau
menguasai pangsa pasar pertambangan dan penggalian. Sampel responden kelompok pertambangan diambil dari direktori Perusahaan Pertambangan Besar yang berasal
dari survei Pertambangan dan Energi.
C. Sektor Industri
Sebelum dilakukan pengumpulan data HP di sektor industri, perlu dilakukan pemilihan establishment yang dijadikan sebagai perusahaan sampel IHP. Definisi
establishment di sini adalah suatu entitas produksi yang berada dalam suatu lokasi tersendiri. Karena adanya variasi yang sangat beragam dan kompleks serta
mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan data dalam paket komoditas yang telah disusun, maka diperlukan tahapan pemilihan perusahaan sampel yang lebih detail dan
teliti. Adapun tahapan tersebut adalah sebagai berikut: Langkah Pertama
Langkah awal dalam penarikan sampel dalam menyusun kerangka sampel sample frame adalah mengelompokan berdasarkan klasifkasi industri besar, sedang,
kecil dan mikro. Kerangka sampel industri besar dan sedang IBS berdasarkan
Panduan Teknis Survei Harga Produsen Tahun 2016 55
direktori Perusahaan Industri Besar dan Sedang yang berasal dari Survei Industri Besar dan Sedang. BPS melakukan penarikan sampel IBS dengan metode cut off
sampling, yaitu perusahaan yang menguasai pangsa pasar atau memiliki nilai output besar. Sampel responden sektor industri terutama atau sebagian besar berasal dari
sampel IBS. Sedangkan penentuan sampel perusahaan klasifikasi kecil dan mikro diserahkan ke BPS Provinsi dengan memperhatikan potensi industri di wilayahnya.
Langkah Kedua Menentukan wilayah atau provinsi untuk melakukan pengelompokan
establishment yang memiliki potensi industri. Dalam pengumpulan data HP, dilakukan pemilihan kabupatenkota yang memiliki potensi industri tersebut. Pemilihan
kabupatenkota dilakukan BPS Provinsi dengan menggunakan metode purposive, yaitu didasarkan pada adanya responden yang memproduksi komoditas yang sudah
ditetapkan dalam paket komoditas. Langkah Ketiga
Untuk kelompok industri mikro dan kecil dilakukan strata berdasarkan kelompok sektorsubsektorkomoditi. Rancangan ini mungkin berbeda di masing-masing
kelompok yang disesuaikan dengan potensi daerah yang menjadi daerah sasaran penarikan sampel. Di masing-masing provinsi dilakukan stratifikasi establishment untuk
mengambil perusahaan sampel. Untuk mempermudah pengelompokan establishment digunakan klasifikasi kode KBLI sektor industri sampai 5 digit. Jumlah establishment
yang tersebar akan dijadikan kerangka sampel sampai dasar penarikan sampel.
Apabila potensi industri atau jumlah establishment suatu daerah kurang memenuhi target sebagai sumber data harga produsen, maka dilakukan suatu special
treatment dengan menggunakan metode purposive didalam penarikan sampelnya, dimana pengambilan sampelnya bisa dari direktori IBS maupun industri mikrokecil.
D. Sektor Jasa
D.1. Jasa Listrik
Sampel perusahaan sektor jasa listrik terdiri dari dua yaitu jasa distribusi listrik