Panduan Teknis Survei Harga Produsen Tahun 2016 6
mempunyai share terhadap total output ≥ 0,001.
2 Komoditas tersebut harganya mudah dipantau.
3 Komoditas tersebut strategis.
Pemilihan kualitas barang dan jasa dilakukan oleh BPS Provinsi dengan kriteria: 1
Setiap jenis barang cukup diwakili dua atau tiga kualitas yang dominan; 2
Kualitas dari barang dan jasa yang dominan adalah yang memberikan share terbesar terhadap pendapatan perusahaan dan data harganya dapat dipantau
secara berkesinambungan dalam waktu yang relatif lama; 3
Apabila kualitas barang tersebut sudah tidak diproduksi lagi, kualitas harus diganti. Jika terjadi pergantian kualitas, ditanyakan juga data harga pada bulan
sebelumnya dari kualitas yang baru.
2.3. PENGUMPULAN DATA HARGA
Data harga dikumpulkan dengan melakukan survei harga produsen yang dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia. Periode survei dalam pengumpulan data
dilakukan pada tanggal 1-15 setiap bulan dan selanjutnya dikirim ke BPS. Pengumpulan data melibatkan petugas untuk mengunjungi peruusahaan sampel
secara individu, menekankan pentingnya IHP dan menerima informasi dasar seperti barang dan jasa yang terbesar diproduksi oleh perusahaan, transaksi penting antara
klien, kontak individu jika diperlukan informasi yang terjadi berulang-ulang, dan lain- lain. Jarak dan jumlah bisnis yang dikunjungi dan jenis harga barang dan jasa akan
sangat bervariasi antara kota dan daerah. Instrumen survei yang digunakan untuk mengumpulkan data dapat menggunakan kuesioner, email atau telepon.
Pengumpulan data harga adalah bagian penting dari seluruh proses kompilasi IHP. Tanpa prosedur pengumpulan data kualitas harga yang baik, sangat
sulit dan tidak mungkin untuk menghasilkan hasil yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Panduan Teknis Survei Harga Produsen Tahun 2016 7
Waktu dan Frekuensi Pengumpulan Data Harga
Penghitungan IHP memerlukan pengumpulan data harga dari perusahaan penjual produk. Frekuensi pengumpulan data secara bulanan, meskipun sejumlah
negara ada yang mengumpulkan data harga secara kuartalan. Jika pengumpulan data harga dilakukan pada suatu periode, ada 2 dua pilihan dasar dari periode
pengumpulan, yaitu waktu satu titik point-in time atau rata-rata periode period averages.
1. Data harga point-in time berhubungan dengan harga produk pada suatu tanggal
tertentu dalam suatu bulan seperti hari pertama, minggu pertama, hari perdagangan yang terdekat pada tanggal 15 setiap bulan, dan lain-lain. Pendekatan ini membuat
pengumpulan langsung pada satu tanggal, dan akan dipahami oleh perusahaan yang data harga disediakan sesuai dengan tanggal transaksi. Keuntungan utama
dari sistem point-in time ini adalah perbandingan dari bulan ke bulan akan menjadi konsisten. Salah satu kelemahan sistem ini adalah bahwa suatu transaksi mungkin
tidak terjadi pada tanggal atau waktu tertentu. Jika hal ini terjadi, maka responden diminta untuk menyediakan detail transaksi yang terjadi sedekat mungkin dengan
tanggalwaktu tersebut. Kelemahan lain adalah bahwa estimasi point-in time sangat rentan terhadap pengaruh jangka pendek misalnya musim yang ekstrim,
pemogokan buruh, dll sehingga dapat mempengaruhi harga pada hari pengumpulan data harga pada waktu tertentu.
2. Rata-rata periode adalah melakukan estimasi dari data harga sepanjang bulan atau
rata-rata harga untuk satu bulan. Harga suatu periode seharusnya dihitung ketika perubahan harga terjadi selama satu bulan. Contoh, jika harga produk adalah
Rp100 pada 10 hari pertama, kemudian harga meningkat menjadi Rp 150 selama 20 hari terakhir, maka rata-rata harganya 10X100+20X15030 = 133,33. Rata-
rata ini biasanya digunakan dan membutuhkan tanggal yang tepat dari perubahan harga yang diberikan responden. Pendekatan ini biasanya menghasilkan data
waktu series yang lebih luas smoother dan kurang rentan terhadap waktu terjadinya peningkatan harga.