Instrumen dalam penelitian ini yaitu peneliti sendiri human instrument
sebagai pelaksana penelitian. Peneliti sendiri yang menganalisa peribahasa-peribahasa Jerman dengan unsur figuratif anggota tubuh yang
terdapat pada buku peribahasa Jerman yang berjudul das kleine Sprichwörterbuch
kemudian memadankan dalam bahasa Indonesia.
H. Keabsahan Data 1. Validitas
Validitas data ini digunakan untuk mengukur seberapa baik teknik analisis data yang dipakai untuk menyajikan informasi yang terkandung dalam
data yang tersedia Sudaryanto, 1993: 44. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas semantik yaitu dengan mengupayakan validitas data
dalam membaca dan menerjemahkan peribahasa Jerman, baik makna serta kemudian menafsirkan fungsi serta unsur budaya yang terkandung dalam
sumber data.
2. Reliabilitas
Reliabilitas yang diupayakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah membaca dan meneliti sumber data secara berulang-ulang intrarater dengan
interrater sebagai penguji datanya, yaitu dengan mencocokkan hasil pengamatannya dengan pengamatan obsever lain, dalam hal ini dosen bahasa
G. Instrumen Penelitian
Jerman sebagai pembimbing. Peneliti mencocokkan hasil pengamatannya dengan pengamatan observer lain yang lebih kompeten dengan penelitian ini.
I. Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah cara-cara khas tertentu yang ditempuh peneliti untuk memahami problematik satuan lingual yang diangkat sebagai
objek penelitian Sudaryanto, 1993: 57. Metode analisis data digunakan untuk memahami problematik satuan kebahasaan yang diangkat sebagai objek
penelitian. Berdasarkan letak alat penentunya, terdapat dua jenis analisis data, yaitu metode agih dan metode padan Mahsun, 2005: 117.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini hanya metode padan yaitu padan translasional yang alat penentunya berada di luar,
terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan atau diteliti Sudaryanto, 1993: 13. Tujuan analisis data dengan metode padan ialah untuk
menentukan identitas objek penelitian. Identitas satuan lingual yang dijadikan objek penelitian itu ditentukan berdasarkan tingginya kadar kesepadanan,
kesesuaian, kecocokan, atau kesamaannya dengan alat penentu yang bersangkutan sekaligus menjadi standar.
Menurut Mastoyo 2005: 19 metode padan translasional adalah metode padan yang alat penentunya adalah bahasa lain. Bahasa lain yang
dimaksud adalah bahasa di luar bahasa yang diteliti, yaitu bahasa Indonesia. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi satuan lingual dalam bahasa
tertentu berdasakan satuan lingual dalam bahasa lain.