Bentuk peribahasa Indonesia Karakteristik Bahasa, Budaya, dan Bentuk Peribahasa Indonesia

masakan. Itu semua tubuh yang bekerja. Tubuh tersusun dari bagian-bagian yang dibutuhkan oleh tubuh itu sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari tentu seseorang tidak dapat terlepas dari anggota tubuh. Hampir semua aktifitas dilakukan menggunakan anggota tubuh. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian peribahasa khususnya peribahasa yang menggunakan nama-nama anggota tubuh. Hal ini dikarenkan semakin banyak sesuatu yang digunakan untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari, maka semakin besar kemungkinan pula muncul dalam peribahasa. Selain itu, karena jumlah peribahasa Jerman yang terlalu banyak maka peneliti membatasi penelitian ini pada penggunaan anggota tubuh.

E. Kerangka Pikir

Dari beberapa teori yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini dapat ditarik dua kerangka pikir, yaitu: 1. Ada persamaan dan perbedaan unsur figuratif penggunaan nama anggota tubuh dalam peribahasa Jerman dan padanannya dalam peribahasa Indonesia. Figuratif adalah suatu istilah atau ungkapan untuk menunjuk pada pemberian arti, diluar pengertian yang sebenarnya dari istilah atau ungkapan itu Mustansyr, 1987:134-135. Peribahasa Jerman dan peribahasa indonesia yang dipilih menjadi data penelitian kemudian di klasifikasikan menjadi beberapa kelompok sesuai dengan unsur figuratifnya, yaitu peribahasa Jerman yang mempunyai persamaan unsur figuratif dan maknanya dengan peribahasa Indonesia, peribahasa Jerman yang mempunyai persamaan makna dengan peribahasa Indonesia, tetapi dalam peribahasa Indonesia tidak terdapat unsur figuratif anggota tubuh, dan peribahasa Jerman yang mempunyai persamaan makna dengan peribahasa Indonesia, tetapi unsur figuratifnya berbeda. 2. Ada beberapa unsur budaya yang melatarbelakangi persamaan dan perbedaan antara peribahasa Jerman dan peribahasa Indonesia. Unsur budaya tersebut antara lain adat istiadat, kebiasaan makan dan minum, pola pikir, dan keadaan alam.

F. Penelitian yang relevan

Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu Hindriani Christianingsih, dengan judul Penggunaan Nama Hewan dalam Peribahasa Jerman dan Padanannya dalam Bahasa Indonesia 2009. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan unsur figuratif, bentuk, fungsi dan unsur budaya yang melatarbelakangi dalam pemilihan peribahasa Jerman dan peribahasa indonesia. Hasil dari penelitian tersebut adalah tidak semua peribahasa Jerman dengan unsur figuratif nama hewan mempunyai unsur figuratif yang sama dalam peribahasa Indonesia dan ada beberapa unsur budaya yang melatarbelakangi peribahasa Jerman dan peribahasa Indonesia yaitu flora dan fauna, adat istiadat, kebiasaan makan dan minum, pola pikir, dan keadaan alam. Skripsi ini dipilih sebagai penelitian yang relevan karena penelitian ini sama-sama meneliti peribahasa dan unsur budaya yang melatarbelakangi peribahasa tersebut. Adapun yang membedakan adalah penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu Hindriani Christianingsih memilih peribahasa dengan unsur figuratif