1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap organisasi baik organisasi swasta maupun sosial terkhusus instansi pemerintah mempunyai tugas terpenting dalam memberikan pelayanan yang baik
kepada masyarakat. Oleh karena itu setiap instansi pemerintah memiliki tugas pokok dan wewenang, yang dipengaruhi oleh prosedur dan kebijakan tertentu.
Tugas secara umum merupakan hal yang wajib dikerjakan, pekerjaan yang merupakan tanggung jawab, perintah untuk berbuat atau melakukan sesuatu untuk
mencapai suatu tujuan oleh seorang anggota organisasi atau pegawai dalam suatu instansi secara rutin sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya untuk
menyelesaikan program kerja yang dibuat berdasarkan tujuan, visi dan misi suatu organisasi.
Setiap pegawai sudah seharusnya melaksanakan kegiatan yang lebih rinci yang dilaksanakan secara jelas dan dalam setiap bagian atau unit. Tugas yang
diberikan kepada masing-masing pegawai harus dapat dipertanggung jawabkan. Rincian tugas-tugas tersebut digolongkan kedalam satuan praktis dan konkrit
sesuai dengan kemampuan dan tuntutan masyarakat. Manfaat yang dapat dilihat dari pegawai- pegawai yang melaksanakan tugasnya sesuai prosedur akan
memberikan kepuasan tersendiri dalam dirinya dan kepada organisasi. Adapun definisi tugas menurut para ahli, yaitu Sastrohadiwiryo
2002:127, mengemukakan bahwa“Tugaskewajiban merupakan satu bagian
Universitas Sumatera Utara
integral atau satu elemen dari suatu pekerjaan. Tugas merupakan suatu kewajiban khusus dalam suatu pekerjaan. Tugas juga merupakan suatu maksud
atau tujuan tertentu”. Berdasarkan definisi tugas di atas, dapat di simpulkan bahwa tugas adalah kesatuan pekerjaan atau kegiatan yang merupakan suatu
kewajiban dan rutin dilakukan oleh para pegawai dalam sebuah organisasi yang memberikan gambaran tentang ruang lingkup atau kompleksitas jabatan atau
organisasi demi mencapai tujuan tertentu. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara disingkat KPPN sebagai salah
satu unit organisasi pemerintahan pada Kementerian Keuangan mempunyai tanggung jawab yang sama dengan unit organisasi pemerintahan yang lain dalam
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik good governance. Untuk mewujudkan good governance di seluruh unit kerjanya, Kementerian Keuangan
menjalankan program Reformasi Birokrasi. Langkah awal perwujudan Reformasi Birokrasi untuk bidang pekerjaan perbendaharaan negara, pada tanggal 30 Juli
2007 Departemen Keuangan membentuk 18 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN Percontohan di 17 propinsi dan salah satu Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara Percontohan yang telah dibentuk adalah KPPN Medan II. Melalui konsep Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara percontohan inilah
tekad melaksanakan layanan cepat, tepat, transparan, dan tanpa biaya dicanangkan.
Hingga Awal tahun 2009 Departemen Keuangan telah membentuk 37 KPPN Percontohan dari 178 KPPN Konvensional.
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II memiliki tugas masing-masing dari setiap sub bagian. Tugas terpenting pada Kantor Pelayanan
Universitas Sumatera Utara
Perbendaharaan Negara Medan II ditujukan sebagai perangkat utama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara Medan II memiliki rincian tugas sesuai prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga pada akhirnya memberikan kepuasan kepada masyarakat. Kelalaian pegawai dalam
melaksanakan tugasnya dapat memberikan pandangan yang negatif pada organisasi tersebut sehingga mempengaruhi terhambatnya tujuan organisasi.
Organisasi merupakan kerangka hubungan yang berstruktur yang didalamnya berisi wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk
menjalankan fungsi tertentu. Wewenang pada dasarnya merupakan bentuk lain dari kekuasaan yang
sering kali dipergunakan dalam sebuah organisasi baik organisasi swasta, pemerintah ataupun sosial. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II
memiliki beberapa sub-sub bagian kerja dan setiap pegawainya memiliki kewenangan atau kekuasaan yang terlegitimasi. Namun posisi yang lebih tinggi
mempunyai kekuasaan yang sah atas bawahan yang berada pada posisi yang lebih rendah untuk mengambil tidakan agar tugas dapat dilakukan dengan baik dengan
penuh tanggung jawab. Sutarto dalam bukunya, dasar-dasar organisasi 2002:159 : “Wewenang
adalah hak seorang pejabat untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas serta tanggungjawabnya dapat dilaksanakan dengan baik”. Memberikan
wewenang kepada pegawai berarti memberikan para pegawai kekuasaan,
Universitas Sumatera Utara
kebebasan, dan kterampilan untuk mengambil keputusan-keputusan, serta bekerja dngan efektif.
Di samping melaksanakan tugas dan wewenang tersebut, kekuatan sumber daya manusia dibentuk oleh sifat dan karakter yang berbeda dari masing-masing
individu, yang dituangkan dalam bentuk penyatuan pandangan untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk memberi pandangan yang sama bagi sumber daya
manusia dalam organisasi, perlu dibentuk suatu aturan main dalam bentuk budaya organisasi yang merupakan pengikat dalam bertindak dan mencerminkan ciri khas
organisasi, sehingga anggota organisasi seperti orang berbasis menuju satu tujuan. Di dalam Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II, budaya
telah menjadi konsep penting dalam memahami masyarakat dan yang mengatur bagaimana pegawainya bersikap. Karena budaya organisasi mewakili persepsi
umum dan nilai yang dimiliki oleh setiap pegawai atau kelompok manusia untuk waktu yang panjang. Budaya dalam arti anthropologi dan sejarah adalah inti dari
kelompok atau masyarakat yang berbeda mengenai sara para anggota saling berinteraksi dengan orang luar serta bagaimana mereka menyelesaikan apa yang
dilakukannya. Robbins, 2003:523 menjelaskan bahwa “Budaya organisasi itu
merupakan suatu system nilai yang dipegang dan dilakukan oleh anggota organisasi, sehingga hal yang sedemikian tersebut bisa membedakan organisasi
tersebut dengan organisasi lainnya”. Budaya organisasi yang dianut dalam Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II menjadi pola dasar yang
diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk
Universitas Sumatera Utara
karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi lainnya. Namun itu tidak menjadi tolak ukur apakah
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II sudah memiliki budaya yang kuat, dengan pekerja yang sangat loyal kepada organisasi, tahu dengan jelas
tujuan organisasi serta memahami perilaku yang baik dan tidak baik dalam pandangan organisasi, atau budaya yang lemah, mudah terbentuk kelompok-
kelompok dengan kepentingan yang saling bertentangan. Loyalitas terhadap kelompok melebihi loyalitas kepada organisasi, kepentingan kelompok atau diri
sendiri tidak segan lebih diutamakan. Penerapan tugas, wewenang dan budaya organisasi pada setiap masing-
masing sub bagian di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II dipengaruhi oleh prosedur dan kebijakan tertentu yang bertujuan untuk
memberikan pelayanan berupa jasa kepada masyarakat. Namun tidak semua instansi pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melakukan tugas dan
wewenang serta mencerminkan budaya organisasi yang baik kepada masyarakat. Suatu penyimpangan akan terjadi jika setiap tugas dan wewenang serta budaya
organisasi tidak dilaksanakan dengan baik sehingga mengakibatkan ketidaklancaran prosedur kerja yang ditetapkan. Berdasarkan pengamatan dan
uraian penulis selama berada di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II, maka penulis tertarik untuk memilih judul “Tugas Dan Wewenang Masing-
Masing Bagian Serta Budaya Organisasi Yang Terdapat Di Dalam Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II”
Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan Masalah