pendidikan, belum adanya penyusutan arsip dan adanya pegawai yang kurang cakap. Upaya yang dilakukan diantaranya, menambah peralatan
yang diperlukan, petugas kearsipan mengikuti pelatihan tentang tata kearsipan, menyediakan tempat untuk menyimpan arsip dengan
menambah folder. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Wulan Wahyu Anjar Utami 2013 dengan
judul “Pengelolaan Arsip Inaktif di Kantor Arsip Daerah Kabupaten Sleman”. Penelitian ini diketahui secara umum pengelolaan arsip inaktif
belum terlaksana secara optimal, hambatan yang ditemui diantaranya kurangnya peralatan untuk penyimpanan kearsipan, petugas kearsipan
yang belum sesuai dengan latar belakang pendidikan, belum adanya penyusutan arsip dan adanya pegawai yang kurang cakap. Upaya yang
dilakukan diantaranya, menambah peralatan yang diperlukan, petugas kearsipan mengikuti pelatihan tentang tata kearsipan, menyediakan
tempat untuk menyimpan arsip dengan menambah folder.
C. Kerangka Pikir
Kantor sebagai tempat berlangsungnya kegiatan administrasi tidak terlepas dari kebutuhan informasi. Pada dasarnya semua kegiatan dalam
kantor atau organisasi membutuhkan informasi untuk mendukung proses kerja administrasi dan pelaksanaan fungsi manajemen.Salah satu sumber
informasi yang penting dalam organisasi adalah arsip. Tetapi beberapa lembaga pemerintah maupun swasta belum menyadari besarnya peran arsip
tersebut. Masih ada pihak yang menganggap arsip sebagai limbah dan
dianggap tidak penting, sehingga pengelolaan arsip inaktif sekarang ini belum mencapai hasil yang optimal, masih terjadi hambatan-hambatan dalam
pengelolaannya. Pengelolaan arsip inaktif yang baik harus didukung oleh sistem
penyimpanan arsip yang sesuai, fasilitas kearsipan yang memenuhi syarat, tenaga-tenaga dalam bidang kearsipan yang memadai, dan lingkungan kerja
yang baik untuk arsip. Pengelolaan arsip inaktif perlu untuk dilakukan, karena memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi, sebagai
bahan pertimbangan pengambilan keputusan secara tepat, sebagai bahan pertanggungjawaban, dan sebagai alat pengawasan dalam rangka
melaksanakan berbagai kegiatan tujuan lembaga secara optimal.
Skema kerangka pikir dapat digambarkan dalam bentuk diagram alur sebagai berikut :
Gambar 1. Alur Kerangka Pikir
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan arsip inaktif adalah:
1. Sistem penyimpanan arsip
2. Fasilitas kearsipan yang
memenuhi syarat 3.
Petugas kearsipan 4.
Lingkungan kerja kearsipan
Pengelolaan arsip inaktif meliputi: 1.
Penyimpanan 2.
Penemuan kembali 3.
Peminjaman 4.
Pemeliharaan 5.
Penyusutan
Peranan pengelolaan arsip inaktif dalam kegiatan organisasi, yaitu:
1. Bahan pertimbangan bahan
pengambilan keputusan 2.
Bahan pertanggungjawaban tentang pertanyaan, pelaksanaan
dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan
3. Alat pengawasan dalam rangka
melaksanakan berbagai kegiatan pengembangan manajemen.
Sumber daya manusia dalam pengelolaan
arsip arsiparis harus memiliki kompetensi
di bidang kearsipan.
Bertambahnya volume arsip, maka
memerlukan pengelolaan yang tepat
baik, dan
benar.
Sarana dan prasarana arsip inaktif harus
disesuaikan dengan jumlah arsip yang
tercipta.
D. Pertanyaan Penelitian