Berdasarkan pendapat - pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa jika arsip khususnya arsip inaktif dapat rusak karena faktor
eksternal dan faktor internal maka perlu diselamatkan dengan cara-cara yang benar. Pengamanan terhadap arsip perlu dilakukan dengan cermat
sehingga arsip inaktif tersebut terhindar dari kerusakan atau hilang.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Aris Prianto 2009 yang berjudul “Pengelolaan Arsip Dinamis di Kantor Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Banjarnegara”. Penelitian ini diketahui bahwa secara umum pengelolaan arsip dinamis belum terlaksana secara optimal, hambatan
yang ditemui diantaranya kurangnya peralatan untuk penyimpanan kearsipan, petugas kearsipan yang belum sesuai dengan latar belakang
pendidikan, belum adanya penyusutan arsip dan adanya pegawai yang kurang cakap. Upaya yang dilakukan diantaranya, menambah peralatan
yang diperlukan, petugas kearsipan mengikuti pelatihan tentang tata kearsipan, menyediakan tempat untuk menyimpan arsip dengan
menambah folder. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Susanti Retno Arianti 2011 dengan
judul “ Pengelolaan Arsip Dinamis di SMPN 4 Satu Atap Sawangan Kabupaten Magelang”. Penelitian ini diketahui bahwa secara umum
pengelolaan arsip dinamis belum terlaksana secara optimal, hambatan yang ditemui diantaranya kurangnya peralatan untuk penyimpanan
kearsipan, petugas kearsipan yang belum sesuai dengan latar belakang
pendidikan, belum adanya penyusutan arsip dan adanya pegawai yang kurang cakap. Upaya yang dilakukan diantaranya, menambah peralatan
yang diperlukan, petugas kearsipan mengikuti pelatihan tentang tata kearsipan, menyediakan tempat untuk menyimpan arsip dengan
menambah folder. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Wulan Wahyu Anjar Utami 2013 dengan
judul “Pengelolaan Arsip Inaktif di Kantor Arsip Daerah Kabupaten Sleman”. Penelitian ini diketahui secara umum pengelolaan arsip inaktif
belum terlaksana secara optimal, hambatan yang ditemui diantaranya kurangnya peralatan untuk penyimpanan kearsipan, petugas kearsipan
yang belum sesuai dengan latar belakang pendidikan, belum adanya penyusutan arsip dan adanya pegawai yang kurang cakap. Upaya yang
dilakukan diantaranya, menambah peralatan yang diperlukan, petugas kearsipan mengikuti pelatihan tentang tata kearsipan, menyediakan
tempat untuk menyimpan arsip dengan menambah folder.
C. Kerangka Pikir