Dr Dr P P

151 Sutomo bercita-cita memakmurkan rakyat Indonesia. Beliau bertekad memperkecil perbe- daan antara orang kaya dan miskin, serta antara kaum terpelajar dan rakyat biasa. Beliau merasa yakin bahwa dengan persamaan dan persau- daraan maka perjuangan akan berhasil. 4. 4. 4. 4.

4. Ahmad Dahlan Ahmad Dahlan

Ahmad Dahlan Ahmad Dahlan Ahmad Dahlan Ahmad Dahlan adalah tokoh pergerakan nasional yang lama belajar pengetahuan agama di Mekkah. Beliau mendirikan Muhammadiyah pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta. Tujuan Muhammadiyah adalah mengajarkan agama Islam sesuai dengan Al Quran dan Hadist. 5. 5. 5. 5.

5. W W

W W Wahid Hasyim ahid Hasyim ahid Hasyim ahid Hasyim ahid Hasyim Wahid Hasyim adalah putra Hasyim Ashari, pelopor dan pendiri NU Nahdatul Ulama. Tuju- an NU adalah memecahkan berbagai persoalan umat Islam baik dalam hal agama maupun kehidupan di masyarakat. Tahun 1938, Wahid Hasyim bergabung dengan NU. Empat tahun kemudian beliau diangkat sebagai ketua NU. Perkembangan NU sebagai organisasi politik dan keagamaan tidak terlepas dari peranannya. 6. 6. 6. 6.

6. Samanhudi Samanhudi

Samanhudi Samanhudi Samanhudi Samanhudi belajar agama Islam di Suraba- ya. Untuk memperjuangkan para pedagang In- donesia, beliau mendirikan Serikat Dagang Is- lam SDI di Solo tahun 1911. SDI bertujuan menghidupkan perekonomian para pedagang Indonesia dan membantu anggotanya yang mengalami kesulitan. Gambar 6.24 Dr. Sutomo, Pendiri Budi Utomo. Gambar 6.25 Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Gambar 6.26 Wahid Hasyim, salah satu tokoh Nahdatul Ulama. Sumber: Ensiklopedi Nasional Indonesia Sumber: Ensiklopedi Islam Carilah informasi tentang salah satu tokoh pergerakan nasional. Kamu bisa mencarinya di internet. Misalnya kamu bisa mengakses http: id.wikipedia.orgwikiDaftar_pahlawan_nasional_Indonesia. Setelah itu buatlah tulisan tentang riwayat hidupnya. Sumber: Ensiklopedi Nasional Indonesia 152 Pada kongres hari kedua, W.R. Supratman, seorang wartawan mem- bawakan lagu ciptaannya yang berjudul Indonesia Raya. W.R. Supratman membawakan lagu ciptaannya dengan gesekan biola. Peserta rapat ter- pukau mendengar lagu itu. Demikianlah untuk pertama kalinya lagu Indo- nesia Raya dinyanyikan di Gedung Sumpah Pemuda. Kongres Pemuda II menghasilkan keputusan yang sangat penting dalam sejarah kehidupan bangsa Indonesia, yaitu Sumpah Pemuda. Isi Sumpah Pemuda adalah: 1. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. 2. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Gambar 6.27 Sebagian peserta Kongres Pemuda II. Dalam Kongres ini dihasilkan Sumpah Pemuda berisi satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. E. E. E. E.

E. P P

P P Per er er er eranan Sumpah P anan Sumpah P anan Sumpah P anan Sumpah P anan Sumpah Pem em em em emuda 28 Oktober 1928 uda 28 Oktober 1928 uda 28 Oktober 1928 uda 28 Oktober 1928 uda 28 Oktober 1928 dalam Memper dalam Memper dalam Memper dalam Memper dalam Mempersa sa sa sa satuk tuk tuk tuk tukan Bangsa Indonesia an Bangsa Indonesia an Bangsa Indonesia an Bangsa Indonesia an Bangsa Indonesia Para pemuda yang tergabung dalam organisasi pemuda mendambakan adanya persatuan nasional di kalangan para pemuda. Mereka mengingin- kan agar organisasi-organisasi yang ada melebur menjadi satu perkumpul- an nasional. Pada tanggal 2 Mei 1926 diadakan rapat besar pemuda Indo- nesia yang dikenal dengan nama Kongres Pemuda I. Rapat besar itu dihadiri oleh wakil-wakil dari organisasi-organisasi pemuda, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Jong Islamiten, Jong Bataks Bond, dan lain-lain. Kongres Pemuda I dipimpin oleh Muhammad Tabrani. Tujuan Kongres Pemuda I ialah membentuk perkumpulan pemuda yang tunggal. Tujuannya adalah untuk: 1. Memajukan paham persatuan dan kebangsaan. 2. Mempererat hubungan antara semua perkumpulan kebangsaan. Menindaklanjuti kongres I, diadakan Kongres Pemuda II. Kongres pemuda II dilaksanakan pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928. Kongres pemuda II dihadiri sekitar 750 peserta utusan dari berbagai organisasi pemuda seperti Jong Ja- va, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Ambon, Jong Celebes, Pemuda Betawi, Sekar Rukun, dan lain-lain. Kongres di- penuhi gelora semangat persatuan nasional. Sumber: Sejarah Nasional Indonesia V