45
Setelah Cirebon menjadi keraja-an Islam, Sunan Gunung Jati
ber-usaha mempengaruhi Kerajaan Pajajaran yang belum menganut Is-
lam. Dari Cirebon Sunan Gunung Jati mengembangkan Islam ke
daerah-daerah lain seperti Maja- lengka, Kuningan, Kawali Galuh,
Sunda Kelapa, dan Banten. Beliau meletakkan dasar bagi pengem-
bangan dan perdaganan Islam di Banten. Ketika beliau kembali ke
Cirebon, Banten diserahkan kepada Putranya,
Sultan Maulana Hasanud- din
yang kemudian menurunkan raja-raja Banten. Sunan Gunung
Jati wafat pada tahun 1570. Beliau dimakamkan di Gunung Jati, Cire-
bon, Jawa Barat.
3. 3.
3. 3.
3. T
T T
T Tok
ok ok
ok okoh-tok
oh-tok oh-tok
oh-tok oh-tokoh Sejar
oh Sejar oh Sejar
oh Sejar oh Sejarah Islam di K
ah Islam di K ah Islam di K
ah Islam di K ah Islam di Kalimantan,
alimantan, alimantan,
alimantan, alimantan,
Sula Sula
Sula Sula
Sulaw w
w w
wesi, dan Maluk esi, dan Maluk
esi, dan Maluk esi, dan Maluk
esi, dan Maluku u
u u
u
Perkembangan Islam di wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku ju- ga terjadi melalui jalur perdagangan. Perkembangan Islam di daerah ini
semakin cepat karena peran putra-putra daerah ini menuntut ilmu agama Islam ke Jawa. Ketika pulang mereka menjadi ulama yang menyebarkan
agama di daerahnya. Perkembangan Islam di wilayah ini ditandai dengan berdirinya kerajaan Islam seperti Kesultanan Kutai Kertanegara, Ternate,
dan Kerajaan Gowa-Tallo. Beberapa tokoh dari sejarah perkembangan Is- lam di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku antara lain sebagai berikut.
a. a.
a. a.
a. Da Da
Da Da
Dato ri Bandang dan k to ri Bandang dan k
to ri Bandang dan k to ri Bandang dan k
to ri Bandang dan ka a
a a
aw w
w w
wan-k an-k
an-k an-k
an-ka a
a a
aw w
w w
wan an
an an
an
Ada tiga mubalik asal Minangkabau yang merintis penyebaran Islam di Sulawesi Selatan. Mereka adalah
Dato ri Bandang Abdul Makmur Khatib Tunggal, Dato ri Patimang Sulaiman Khatib Sulung,
dan Dato ri Tiro
Jawad Khatib Bungsu . Dato ri Bandang bersama dengan Dato Suleman
datang ke Kerajaan Gowa-Tallo untuk menyiarkan agama Islam. Mereka berdua dengan giat mengenalkan agama Islam dan seluk-beluknya kepada
masyarakat setempat. Lambat laun, banyak masyarakat yang tertarik me- meluk agama Islam. Setelah masuk Islam Sultan Gowa tersebut bergelar
Sultan Alauddin.
Gambar 2.15 Pintu gerbang Masjid Gunung Jati.
Sumber: Ensiklopedi Islam