Pengaruh cuaca dan iklim dalam bidang pariwisata

72 C C C C C..... K K K K Kenampak enampak enampak enampak enampakan Bua an Bua an Bua an Bua an Buatan di Wila tan di Wila tan di Wila tan di Wila tan di Wilay y y y yah Indonesia ah Indonesia ah Indonesia ah Indonesia ah Indonesia Kenampakan buatan adalah suatu bentuk kenampakan di lingkungan yang sengaja dibuat oleh manusia. Kenampakan buatan dibangun untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia atau mempermudah aktivitas ma- nusia. Pada bagian ini kita akan membahas macam-macam kenampakan alam serta keuntungan dan kerugian pembangunan kenampakan buatan. 1. 1. 1. 1.

1. Macam-macam k Macam-macam k

Macam-macam k Macam-macam k Macam-macam kenampak enampak enampak enampak enampakan b an b an b an b an bua ua ua ua uatan tan tan tan tan Ada bermacam-macam kanampakan buatan. Contoh kenampakan buatan adalah bendunganwaduk, jalan, rel kereta api, lapangan terbang, pelabuhan, taman kota, dan lain-lain. Kita akan membahas beberapa kenam- pakan buatan yang penting. a. a. a. a.

a. Bendungan Bendungan

Bendungan Bendungan Bendungan Bendungan atau waduk dibuat untuk tempat menampung air. Wa- duk disebut juga danau buatan. Waduk biasanya dibuat dengan cara membendung satu atau beberapa sungai. Waduk dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara la- in untuk mengendalikan banjir, mengairi lahan pertanian, pembang- kit listrik, tempat budidaya ikan, dan tempat rekreasi atau pariwisata. b b b b b..... Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan dibuat untuk menghu- bungkan satu tempat dengan tem- pat lainnya. Jalan-jalan di pegu- nungan dibuat berkelok-kelok agar kemiringan tanahnya berkurang. Se- mentara jalan di dataran rendah bia- sanya lurus. Ada bermacam-macam jalan. Misalnya, jalan raya, jalan kam- pung, jalan setapak dan sebagainya. Di kota-kota besar ada jalan bebas hambatan atau jalan tol untuk mem- perlancar transportasi. Ada juga jalan-jalan protokol. Jalan protokol Gambar 3.17 Waduk Karangkates di Malang, Jawa Timur. Waduk ini dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata, irigasi, dan pembangkit listrik. Sumber: Ensiklopedi Indonesia Seri Geografi Gambar 3.18 Pembangunan jalan tol Cipularang. Jalan tol dibangun untuk memperlancar transportasi. Sumber: http:foto-udara.comimagestol_cipularang.jpg 73 diberi nama dengan nama-nama pahlawan seperti Jalan Jenderal Sudir- man, Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan M.H. Thamrin, Jalan Gatot Subroto, Jalan A. Yani, Jalan Imam Bonjol, dan lain-lain. Berdasarkan pemeliharaan dan pengelolaannya, jalan dibedakan men- jadi jalan negara, jalan provinsi, jalan kabupaten, dan jalan desa. ™ Jalan negara adalah jalan yang menghubungkan ibu kota provinsi yang satu dengan ibu kota provinsi lainnya. Jalan negara dikelola oleh peme- rintah pusat. Semua jalan negara sudah beraspal. ™ Jalan provinsi adalah jalan yang menghubungkan ibu kota kabupaten dan kota atau tempat-tempat penting di provinsi tersebut. Jalan provin- si dikelola oleh Pemerintah Daerah Tingkat I. ™ Jalan kabupaten adalah jalan yang menghubungkan ibu kota kecamat- an dengan kota lain di kabupaten tersebut. ™ Jalan desa adalah jalan yang dibangun secara sederhana dan sebagian besar berupa jalan tanah dan jalan batu. Jalan ini dikelola oleh pendu- duk setempat atau pemerintah desa secara gotong royong. c c c c c..... P P P P Pela ela ela ela elab b b b buhan uhan uhan uhan uhan Pelabuhan dibangun untuk memperlancar transportasi air. Pengangkut- an dengan kapal lebih menguntungkan karena biayanya lebih murah dan barang yang diangkut lebih banyak. Biasanya pelabuhan dibangun di dae- rah teluk agar terhindar dari badai dan gelombang laut. Gambar 3.19 Pelabuhan Pantai Panjang di Bengkulu. Pelabuhan dibangun untuk melayani dan memperlancar transportasi air. Ada dua jenis pelabuhan, yaitu pelabuhan domestik dan pelabuhan internasional. Pelabuhan Tanjung Priok adalah salah satu pelabuhan in- ternasional. Pelabuhan ini melayani masuk dan keluarnya barang-barang dari dan ke luar negeri. Pelabuhan laut lainnya yang terdapat di Indonesia adalah Pelabuhan Tanjungpinang, Telukbayur, Merak, Belawan, Tanjung- Sumber: Ensiklopedi Indonesia Seri Geografi