P P K K

136 Mula-mula kegiatan VOC hanya berdagang. Akan tetapi, lama-kelamaan VOC berusaha menguasai perdagangan monopoli. Untuk mewujudkan maksud itu VOC membentuk tentara, mencetak mata uang sendiri, dan mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat. Di Maluku VOC melakukan Pelayaran Hongi patroli laut untuk meng- awasi rakyat Maluku agar tidak menjual rempah-rempah mereka kepada pedagang lain. Untuk mempertahankan harga, VOC juga memerintahkan penebangan sebagian pohon rempah-rempah milik rakyat. VOC mem- berikan hukuman berat kepada rakyat yang melanggar aturan monopoli itu. Pusat-pusat perdagangan yang di- kuasai VOC adalah Ambon, Jayakarta, dan Banda. Pusat perdagangan Jayakarta direbut Belanda pada masa Gubernur Jenderal J.P. Coen. Ia mengganti nama Jayakarta menjadi Batavia. Coen kemu- dian membangun kota Batavia dengan gaya Belanda. Kantor VOC yang semula ada di Ambon dipindahkan ke Batavia. VOC mampu berdiri dalam waktu yang sangat lama. Pada Tanggal 31 De- sember 1799, VOC dibubarkan. VOC di- bubarkan karena sebab-sebab berikut ini. Gambar 6.2 Gubernur Jenderal J.P. Coen. 1. Pejabat-pejabat VOC melakukan korupsi dan hidup mewah. 2. VOC menanggung biaya perang yang sangat besar. 3. Kalah bersaing dengan pedagang Inggris dan Prancis. 4. Para pegawai VOC melakukan perdagangan gelap. Pada tanggal 1 Januari 1800, kekuasaan VOC di Indonesia digantikan langsung oleh pemerintah Kerajaan Belanda. Semua hutang VOC ditang- gung oleh Kerajaan Belanda. Sejak saat itu, Indonesia diperintah lansung VOC adalah singkatan dari Vereenigde Oost Indische Compagnie, yang ber- arti perkumpulan dagang Hindia Timur. VOC didirikan dengan tujuan meng- hindari pertikaian antarpedagang Belanda. Rakyat Indonesia lebih mengenal VOC dengan sebutan Kompeni. Pada perkembangannya,VOC menyimpang dari tujuan awal. VOC bukan sekadar perkumpulan dagang, tetapi organisasi yang dilengkapi dengan kekuatan militer yang menindas bangsa Indonesia. Sumber: Ensiklopedi Nasional Indonesia 137 oleh pemerintah Belanda. Pemerintahan Kerajaan Belanda atas wilayah Indonesia ini berlansung sampai tahun 1942. Pemerintah Belanda di Indo- nesia dinamakan Pemerintahan Hindia Belanda. 3. 3. 3. 3.

3. P P

P P Penindasan le enindasan le enindasan le enindasan le enindasan lew w w w wa a a a at k t k t k t k t ker er er er erja pak ja pak ja pak ja pak ja paksa, penarik sa, penarik sa, penarik sa, penarik sa, penarikan pajak, dan an pajak, dan an pajak, dan an pajak, dan an pajak, dan tanam pak tanam pak tanam pak tanam pak tanam paksa sa sa sa sa 3. membangun jalan raya yang menghubungkan pos satu dengan pos lainnya. Daendels memberlakukan kerja paksa tanpa upah untuk membangun jalan. Kerja paksa ini dikenal dengan nama kerja rodi. Rakyat dipaksa mem- bangun Jalan Raya Anyer-Panarukan yang panjangnya sekitar 1.000 km. Jalan ini juga dikenal dengan nama Jalan Pos. Selain untuk membangun jalan raya, rakyat juga dipaksa menanam kopi di daerah Priangan untuk pemerintah Belanda. Banyak rakyat Indonesia yang menjadi korban kerja rodi. Untuk mendapatkan dana biaya perang pemerintah kolonial Belanda menarik pajak dari rakyat. Rakyat diharuskan membayar pajak dan me- nyerahkan hasil bumi kepada pemerintah Hindia Belanda. Pada tahun 1811, Daendels dipanggil ke Belanda. Ia digantikan oleh Gubernur Jenderal Janssens. Saat itu pasukan Inggris berhasil mengalah- kan Belanda di daerah Tuntang, dekat Salatiga, Jawa Tengah. Gubernur Jenderal Janssens terpaksa menandatangani Perjanjian Tuntang. Berikut ini isi Perjanjian Tuntang. 1. Seluruh wilayah jajahan Belanda di Indonesia diserahkan kepada Inggris. Gambar 6.3 Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Belanda di Indonesia dari tahun 1808-1811. Pada tahun 1806, Napoleon Bonaparte berhasil menaklukkan Belanda. Napoleon mengubah ben- tuk negara Belanda dari kerajaan menjadi republik. Napoleon ingin memberantas penyelewengan dan korupsi serta mempertahankan Pu- lau Jawa dari Inggris. Ia mengang- kat Herman Willem Daendels menjadi Gubernur Jenderal di Batavia. Untuk menahan serangan Inggris, Daendels melakukan tiga hal, yaitu: 1. menambah jumlah prajurit, 2. membangun pabrik senjata, kapal-kapal baru, dan pos-pos pertahanan, Sumber: M. Yamin, Lukisan Sedjarah. 138 2. Adanya sistem pajaksewa tanah. 3. Sistem kerja rodi dihapuskan. 4. Diberlakukan sistem perbudakan. Inggris berkuasa di Indonesia selama lima tahun 1811-1816. Pemerintah Inggris