26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas classroom action research. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai perencana,
pelaksana, penganalisis data, dan penyusun laporan. Rencana pembelajaran disusun dengan memperhatikan fase pembelajaran pada problem based
learning. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana problem based learning dapat meningkatkan kemapuan dalam pembelajaran matematika, yaitu
untuk meningkatkan kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan masalah Matematika siswa.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Yogyakarta, yaitu sebanyak 30 siswa.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 2 Yogyakarta yang berlokasi di jalan P. Senopati No. 28-30 Yogyakarta. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan April 2014. Penelitian dilaksanakan dengan menyesuaikan jadwal pelajaran yang sudah diatur oleh sekolah.
27
D. Rancangan Penelitian
Disain penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Taggart. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan dan observasi, dan
refleksi. Dalam setiap siklus, kegiatan tindakan dan observasi dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Hasil refleksi akan direfleksikan untuk mengetahui
tindakan selanjutnya. Peneliti akan menghentikan siklus jika masalah terselesaikan.
Endang Mulyatiningsih, 2012: 10
Gambar 1 Siklus Kemmis and Mc Taggart
Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap sebagai berikut.
28 1.
Perencanaan Tindakan Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti menyusun perangakat
pembelajaran dan instrumen sebagai berikut. a.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP b.
Lembar Kegiatan Siswa LKS c.
Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran d.
Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika e.
Angket Kemandirian Belajar Siswa f.
Angket Respon Siswa 2.
Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilaksanakan sesuai dengan rumusan dalam rencana
tindakan. Rencana ini bersifat fleksibel, sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi kelas saat pembelajaran berlangsung namun tetap memperhatikan
fase pembelajaran problem based learning. 3.
Observasi Observasi dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan pembelajaran Matematika.
4. Refleksi
Refleksi dilaksanakan di setiap akhir siklus. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemandirian belajar dan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa dapat meningkat. Dalam kegiatan
29 refleksi, peneliti menganalisis semua data yang telah diperoleh, baik data
observasi, wawancara, dan tes tertulis.
E. Instrumen Penelitian