Teknik Analisis Data Indikator Keberhasilan

31 4. Tes Tes dilakukan pada akhir siklus untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika. Data hasil tes klasikal dianalisis secara kuantitatif menurut pedoman yang telah ditetapkan. 5. Angket Angket dalam penelitian ini adalah angket respon siswa dan angket kemandirian belajar. Angket respon siswa diberikan pada akhir penelitian. Angket kemandirian belajar diberikan di setiap akhir siklus.

G. Teknik Analisis Data

Untuk memperoleh kesimpulan, data yang telah diperoleh akan dianalisis dengan tahap sebagai berikut. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran dianalisis berdasarkan hasil lembar observasi pembelajaran, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Hasil analisis data ini menjadi masukan bagi perbaikan untuk siklus selanjutnya. 2. Kemandirian Belajar Siswa Angket kemandirian belajar siswa akan dianalisis dengan skala Likert. Pemberian skor maksimal untuk tiap butir adalah 5 dan nilai minimal 1. Penilainan angket akan dikelompokkan tiap aspek kemandirian belajar, sehingga dapat diketahui persentase tiap aspek kemandirian belajar. Berikut ini adalah cara menghitung persentase tiap aspek kemandirian belajar. 32 100 jumlah skor tiap aspek jumlah skor maksimal tiap aspek P = ´ Berikut ini adalah kriteria hasil analisis angket kemandirian belajar siswa. Tabel 2 Kriteria Hasil Angket Kemandirian Belajar Siswa Persentase Kriteria 85 ≤ P 100 Sangat Tinggi 70 ≤ P 85 Tinggi 50 ≤ P 70 Sedang ≤ P 50 Rendah P = persentase skor hasil angket 3. Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Menurut Suharsimi Arikunto 1987: 228, analisis hasil tes untuk soal berbentuk uraian dapat dilakukan dengan: a. membaca setiap jawaban yang diberikan oleh siswa dan dibandingkan dengan kunci jawaban yang telah disusun, b. menentukan skor pada setiap indikator soal, dan c. menjumlahkan skor-skor yang telah ditulis pada setiap soal. Berikut ini adalah kriteria hasil analisis tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Tabel 3 Kriteria Hasil Analisis Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Persentase Kriteria 85 ≤ P 100 Sangat Tinggi 70 ≤ P 85 Tinggi 50 ≤ P 70 Sedang ≤ P 50 Rendah P = persentase kemampuan pemecahan masalah matematika 33

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Kemandirian belajar siswa meningkat dari sikus I ke siklus berikutnya. Persentase tiap aspek kemandirian belajar minimal 70 dengan kriteria tinggi. 2. Kemampuan pemecahan masalah Matematika siswa meningkat dari sikus I ke siklus berikutnya. Persentase tiap indikator kemampuan pemecahan masalah matematika minimal 70 dengan kriteria tinggi. 34

BAB IV PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN MEDIA POWER POINT KELAS VII SMP.

0 3 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Menggunakan Metode Problem Solving (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1

0 2 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Menggunakan Metode Problem Solving (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS VII SMP SWASTA ROMALBEST MEDAN T.A. 2013/2014.

1 3 24

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED Peningkatan Kemandirian dan Prestasi Belajar Matematika Melalui Strategi Problem Based Learning (PTK pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 2 Purwodadi Tahun

0 0 17

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIIF,

0 3 16

PENGARUH MODEL PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA DAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII SMP DI KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA.

0 0 113

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN STRATEGI ARIAS TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PENELITIAN DILAKUKAN DI KELAS VII F SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 201

0 0 18

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 1 KERTANEGARA MELALUI PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VII-D SMP NEGERI 1 REMBANG MELALUI PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PENDEKATAN MASALAH OPEN-ENDED

0 0 15