BAB II TINJAUAN DATA 7
BAB II TINJAUAN DATA
2.1 Data Pustaka
2.1.1 Sejarah dan pengertian sepak bola
2.1.1.1 Sejarah singkat Sepak bola .Beberapa dokumen mengatakan sepak bola berasal dari masa Romawi,
namun ada juga yang menyatakan bahwa sepak bola berasal dari daratan Cina. FIFA sendiri sebagai badan sepak bola dunia menyatakan bahwa sepak bola
berawal dari permainan yang dilakukan oleh masyarakat Cina pada abad ke-2 hingga ke-
3 sebelum Masehi. Olah raga ini dikenal dengan nama “cuju“. Sepak bola modern yang kita kenal sekarang diakui oleh berbagai pihak berasal dari
Inggris. Sepak bola modern ini mulai dimainkan pada pertengahan abad ke-19 di sekolah-sekolah di daerah Inggris Raya. Pada tahun 1857 beridiri klub sepak bola
pertama di dunia, dengan nama
Sheffield Football Club
. Klub sepak bola ini merupakan gabungan dari beberapa sekolah yang memainkan permainan sepak
bola. Pada saat yang sama, tepatnya tahun 1863, berdiri badan asosiasi sepak bola di Inggris, dengan nama
Football Association
FA. Pada saat itu badan inilah yang mengeluarkan peraturan dasar permainan sepak bola, sehingga sepak bola
menjadi lebih terorganisir. Ada dugaan bahwa orang-orang Romawi membawa permainan itu ke Inggris.
Tapi masih disangsikan apakah
haspa rtum
merupakan pendahulu sepak bola yang sekarang dikenal ini, sebab penduduk
Celtic
di
Cronwall
juga sudah mengenal permainan yang serupa yang disebut “
hurling
”. Waktu itu jelas belum ada peraturan yang baku. Orang boleh bermain tanpa jumlah yang pasti dan bukan
hanya kaki, tetapi tanganpun boleh ikut memainkan bo la. Bahkan boleh menendang tulang kering serta membawa lari bola. http:id.wikipedia.com .
Banyak teori tentang siapa yang mula- mula melaksanakan permainan sepak bola ini, tetapi yang pasti, Inggrislah yang mulai menyempurnakan, sehingga
perkembangannya halus seperti sekarang ini. Prakarsanya di mulai pada tahun 1863, tepatnya pada tanggal 26 Oktober, ketika sebelas perkumpulan di
London
mengadakan pertemuan untuk menjernihkan kekacauan dengan membuat
BAB II TINJAUAN DATA 8
serangkaian peraturan fundamental untuk mengatur pertandingan-pertandingan selanjutnya. Pertemuan ini berhasil membentuk
Football Association
FA yang pertama walaupun berbuntut keluarnya kelompok
Rugby
dalam rapat karena menolak peraturan yang melarang penginjakan, penendangan tulang kering dan
melarikanmembawa bola. Akhirnya pada tanggal 8 Desember 1863, Rugby resmi mengurdurkan diri. http:id.wikipedia.com .
Setelah 6 tahun
Football Association FA
berjalan, permainan sepak bola semakin mendekati kesempurnaan, terutama setelah adanya keputusan yang
melarang setiap pemain memegang bola bukan hanya melarikan. Di tahun kedelapannya, selain anggota yang bertambah menjadi 50 perkumpulan,
kompetisi sepak bola yang pertama juga mulai digelar di bawah naungannya. Pertumbuhan sepak bola melaju begitu pesat di
seantero
jagat bahkan pada tahun 1879 sudah dikenal langkah- langkah sepakbola profesional di
Darwin
. Dua pemainnya:
John Love
dan
Fergus Suter
, dilaporkan sebagai orang-orang pertama yang menerima bayaran dari bakatnya bermain sepakbola. Setelah
Football Association
, segera menyusul di Nederland, the
Scottisch FA
1873,
The TA of Wales
1875, dan
The Ir ish FA
di Belfast, Selandia Baru 1891, Argentina 1893, Chili 1895, Swiss dan Belgia 1895 Italia 1898, Jerman dan Uruguay
1900, Hongaria 1901, dan Finlandia pada tahun 1907. http:id.wikipedia.com
Pada tahun 1907, berdirilah Federasi Sepakbola Dunia FIFA di Paris, Perancis atas prakarsa 7 negara, yaitu Perancis, Denmark, Belanda, Spanyol,
Swedia dan Swiss. Dari tujuh anggota berkembang menjadi 36 pada tahun 1925, dan setelah diselingi Perang Dunia II,
FIFA
sudah diikuti oleh 73 anggota pada perebutan Piala Dunia II. Saat ini
F IFA
mempunyai anggota sebanyak 146.300.000 klub, 200.000 di antaranya berada di Eropa dengan sekitar 680.000
tim dan 22 juta pemain yang aktif. Karena peminat olahraga ini sangat banyak bahkan terbanyak di seluruh dunia, maka pengembangan olahraga ini dilakukan
sangat pesat agar bisa menjadi olahraga yang sempurna, tidak ada kecurangan dan frekuensi cedera pemain kecil atau bahkan tidak ada sama sekali.
http:id.wikipedia.com .
BAB II TINJAUAN DATA 9
2.1.1.2 Pengertian sepak bola
Sepak bola adalah permainan bola yang sangat populer dimainkan oleh dua tim, yang masing- masing beranggotakan sebelas orang http:id.wikipedia.com
a. Persyaratan permainan sepakbola
Tim Dua tim yang masing
– masing terdiri dari 11 orang pemain bertarung untuk memasukkan sebuah bola bundar ke gawang lawan mencetak gol . Tim
yang mencetak lebih banyak gol adalah sang pemenang biasanya dalam jangka waktu 90 menit, tetapi ada cara lain untuk menentukan pemenang jika
hasilnya seri . Akan diadakan pertambahan waktu 2 x 15 menit dan apabila dalam penambahan waktu hasilnya masih seria kan diadakan adu pinalti yang
setiap timnya akan diberikan lima kali kesempatan untuk menendang bola. b.
Taktik permainan. Taktik yang biasa dipakai oleh klub
– klub sepak bola adalah sebagai berikut : 1.
4 – 4 – 2 dengan 2 gelandang sayap . 2.
4 – 3 – 2 – 1 3 pemain gelandang tengah, 2 gelandang serang dan sriker tunggal .
3. 4 – 3 – 1 – 2 4 bek, 3 gelandang bertahan, 1 penyerang lubang, 2
striker 4.
4 – 5 – 1 4 bek, 2 sayap, 3 gelandang, 1 striker 5.
4 – 3 – 3 4 bek,3 gelandang bertahan,2 striker sayap,1 striker tengah 6.
4 –2 – 3 – 1 2 bek tengah,2 bek sayap, 2 winger,1 penyerang lubang,1 striker
c. Ofisial
Sebuah pertandingan diperintah oleh seorang wasit yang mempunyai wewenang penuh untuk menjalankan pertandingan sesuai peraturan permainan
dalam suatu pertandingan yang telah diputuskan kepadanya, dan keputusan –
keputusan pertandingan yang telah dikeluaurkannya dianggap suadah final. Sang wasit dibantu oleh asisten wasit dulu dipanggil hakim penjaga garis .
Selain itu juga mereka membutuhkan alat – alat untuk membantu jalannya
pertandingan seperti:
BAB II TINJAUAN DATA 10
1. Papan pengganti pemain
2. Meja dan kursi
d. Lapangan permainan
Ga mbar 2.1 Standarisasi Lapangan Sepak Bo la Su mbe r : http:id.wikipedia.co m
1. Ukuran Panjang x Lebar : 100 – 110 x 64 – 75 m
2. Garis Batas
Adalah garis selebar 10 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; 9.15 m
lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan 3.
Daerah penalty Adalah busur berukuran 18 m dari setiap pos
4. Titik Pinalti
Adalah 11 meter dari titik tengah gawang 5.
Gawang: lebar 7 m x tinggi 2,5 m 6.
Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasive
BAB II TINJAUAN DATA 11
e. Bola
Ga mbar 2.2 Bola Sumber : gara ma -parraya.blogspot.com2010_08_01
1. Ukuran : 60 – 70 cm
2. Keliling : 100 cm
3. Berat : 410 – 450 gram
4. Lambungan : 1000 cm pada pantulan pertama
5. Bahan : karet atau sintetis buatan
f. Jumalah pemain
Ga mbar 2.3 Tim Sepak Bola Su mbe r : foru minspirasi.wordpress.com
1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan adalah 11.
Salah satunya penjaga gawang 2.
Jumlah pemain maksimal keluar lapangan: 4 tidak termasuk cedera 3.
Jumlah pemain cadangan maksimal adalah 12 orang 4.
Jumlah wasit 1 orang 5.
Hakim garis berjumlah 2-4 orang 6.
Batas jumlah pergantian pemaina adalah 3 kecuali pergantian uji coba .
BAB II TINJAUAN DATA 12
g. Perlengkapan permainan
1. Kaos bernomer sejak taun 1954
2. Kaos kaki
3. Pelindung tulang kering
4. Alas kaki bersolkan karet
5. Harus menggunakan sepatu Bola
h. Kejuaraan internasional
1. Piala Dunia diikuti oleh semua Negara di dunia
2. Piala Eropa dikenal dengan
Euro
3. Copa Amerika Khusus untuk Negara di benua Amerika
4. Piala Afrika Khusus untuk Negara – Negara di benua Afrika
5. Piala Asia Khusus untuk Negara – Negara di benua Asia
6. Piala AFF khusus Negara ASEAN
2.1.2 Tinjauan kurikulum sekolah sepak bola
Kurikulum yang akan dipakai sebagai acuan adalah kurikulum sekolah sepakbola Sukabumi, ini dipilih karena pola pendidikan dan pelatihan di sekolah tersebut
memdukan unsur teori dan praktek. Adapun kurukulum tersebut adalah : 2.1.2.1
Klasifikasi Sekolah dibagi menjadi tiga tingkatan dengan lama pendidikan masing- masing
empat 4 tahun, dengan penggolongannya masing- masing sebagai berikut: a.
Tingkat dasar anak-anak usia 6 s.d. 12 tahun, dibagi atas: Dasar I lama pendidikan 2 tahun : 6-10 tahun.
Dasar II lama pendidikan 2 tahun : 11-12 tahun. b.
Tingkat menengah remaja usia 13 s.d. 16 tahun, dibagi atas: Menengah I lama pendidikan 2 tahun : 13-14 tahun.
Menengah II lama pendidikan 2 tahun : 15-16 tahun. 2.1.2.2
Deskripsi a.
Tingkat Dasar I anak-anak 1.
Siswa memahami dasar-dasar permainan sepakbola, dan pokok-pokok peraturan permainan.
2. Siswa memiliki ball feeling, keterampilan dasar teknik pokok permainan
BAB II TINJAUAN DATA 13
sepakbola menendang, mengontrol, menggiring, dan menyundul. 3.
Siswa memiliki daya tahan, kekuatan, kelentukan, keseimbangan, kecepatan, ketepatan, dan koordinasi.
4. Siswa memiliki keterampilan bermain sepakbola sederhana
5. Siswa memiliki kedisiplinan, perhatian, motivasi, dan rasa senang
terhadap permaianan sepakbola. b.
Tingkat Menengah remaja 1.
Siswa memahami peraturan permainan sepakbola 19 pasal dari PSSI. 2.
Siswa memiliki keterampilan teknik-teknik pokok menengah sepakbola teknik tanpa bola, dan dengan bola.
3. Siswa memahami strategi, dan taktik dasar sepakbola.
4. Siswa memahami daya tahan, kekuatan, kelentukan, ketepatan,
keseimbangan, kecepatan, kelincahan, koordinasi, reaksi, daya ledak, dan stamina.
5. Siswa memiliki konsentrasi, tanggung jawab, disiplin, kerjasama,
kreatifitas, keuletan, semangat, keberanian, sportifitas, dan motivasi berkompetisi.
2.1.2.3 Materi Latihan atau Pelajaran
a. Tingkat Dasar anak-anak
1. Pengetahuan dasar sepakbola.
2. Peraturan permainan sepakbola.
3. Pengenalan bola atau ball feeling.
4. Teknik dasar sepakbola.
5. Permainan sederhana.
6. Pembinaan kondisi fisik.
7. Pembinaan mental.
b. Tingkat Menengah remaja
1. Peraturan permainan.
2. Konsep permainan.
3. Ball feeling.
4. Teknik menengah sepakbola.
5. Strategi, dan taktik dasar sepakbola.
BAB II TINJAUAN DATA 14
6. Permainan sederhana.
7. Permainan sebenarnya atau sesungguhnya.
8. Pembinaan kondisi fisik.
9.
Pembinaan mental.
2.1.2.4 Pokok Bahasan
a. Tingkat Dasar anak-anak dan menengah remaja
1. Pengetahuan dasar sepakbola
2. Peraturan permainan
3. Pengenalan bola
4. Pembinaan kondisi fisik
5. Pembinaan Mental
6. Etika pergaulan SSB Sukabumi
2.1.3 Fasilitas Penunjang pada
TFA Football Training Center
Berdasrkan acuan dari kurikulum dan perkembangan sebuah pelatihan sepak bola, maka
TFA Football Training Center
hadir sebagai pusat pelatihan sepak bola dengan sarana pendukung yang diperlukan di dalamnya. Adapun sarana tersebut
adalah : 2.1.3.1
Fitness Fitness merupakan salah satu jenis olah tubuh yang berguna untuk kesehatan.
adapun Olah tubuh dalam fitness terbagi menjadi beberapa jenis latihan yang memiliki kegunaan masing- masing, yaitu : Latihan beban dan Latihan
kardio. a.
Latihan beban Latihan beban adalah penggunaan beban sebagai alat bantu untuk meningkatkan
kontraksi otot. Otot yang menerima beban akan mengalami tekanan hingga mencapai titik kelelahan tertentu. Latihan beban sendiri dapat digolongkan
berdasarkan beban yang digunakan seperti : 1.
Beban tubuh : menggunakan tubuh sendiri sebagai beban baik secara sebagian maupun beban tubuh secara keseluruhan.
2. Beban Bebas : Menggunakan pemberat bebas seperti
barbell
ataupun
dumbbell
.
BAB II TINJAUAN DATA 15
3. Beban alat : menggunakan alat mekanik ataupun alat elektronik yang
dihubungkan dengan pemberat. Tujuan penggunaan alat ini umumnya sebagai penyokong yang memudahkan pengguna dalam menyokong
pemberat tersebut. b.
Latihan kardio Kardio berarti adalah jantung. Latihan ini lebih untuk meningkatkan detak jantung
tanpa penggunaan beban. Pada umumnya, latihan ini digunakan untuk menurunkan berat badan ataupun sekedar menjaga kesehatan. Jenis latihan kardio
sangat bervariasi mulai dari
jogging
, renang, bersepeda hingga aerobik. Alat
– alat fitness yang akan digunakan pada
TFA Football Training Center
1. Treadmill L, W, H 50 cm x 120 cm x 150 cm
Treadmill sangat penting untuk melatih jantung anda dan bisa sangat berguna unrtuk membakar lemak di dalam tubuh kita.
2. Leg press L, W, H 80x43x72 Untuk melatih kaki dan pantat.
Ga mba r 2.4 Alat Fitness Treadmill dan Leg press Su mbe r : http:www.sportindo.com
2.1.3.2 Perpustakaan
Dengan ditemukannya bentuk-bentuk tulisan pada zaman dahulu, maka telah mulai dikenal juga perpustakaan. Perpustakaan pada mulanya didirikan di
biara-biara dan candi-candi karena sebagian besar tulisan-tulisan itu berisi informasi tentang agama dan persembahyangan. dikumpulkan dan dilestarikan
pada satu tempat yang kemudian disebut perpustakaan. Pada tahun 668 S.M. Hs, Soemarno, 1987; 7 .
BAB II TINJAUAN DATA 16
IFLA
Internasiona l Federation of Librar y Association
mengelompokkan jenis- jenis perpustakaan atas :
a. Perpustakaan Nasional
national Library
b. Perpustakaan Umum
Public Library
c. Perpustakaan Perguruan Tinggi
University Libra ry
d. Perpustakaan Sekolah
School Libra ry
e. Perpustakaan Khusus
Specia l Libra ry
f. Perpustakaan Keliling.
g. Perpustakaan Wilayah.
Untuk perpustakaan yang ada pada
TFA Fotball Training Center
adalah perpustakaan khusus, yaitu perpustakaan yang diselenggarakan oleh kantor atau
instansi yang tujuannya adalah untuk menunjang kegiatan kantor atau instansi dimana perpustakaan itu berada. Soegeng, St. Kostka, 1985; 9
2.1.3.3 Kantor
Secara etimoligis kantor berasal dari bahasa Belanda: “kantoor”, yang
maknanya: ruang tempat bekerja, tempat kedudukan pimpinan, jawatan instansi dan sebagainya. Dalam bahasa Ingg
ris “
office
” memiliki makna yaitu: tempat memberikan pelayanan
service
, posisi, atau ruang tempat kerja. Sedangkan secara praktis kantor merupakan tempat orang-orang melakukan kegiatanaktivitas
yang berhubungan dengan pelayanan berbagai keterangan pada yang membutuhkannya. Quible,Zane K, 2001
2.1.3.4 Ruang kelas
Ruang kelas adalah ruang untuk melakukan aktivitas belajar guna mendukung pengetahuan dibidang sepak bola melalui teori
– teori yang berhubungan dengan sepak bola.
2.1.3.5 Ruang tidur atlet
Ruang tidur adalah tempat paling privat di dalam sebuah hunian. Ruang tidur harus memenuhi dua fungsi utamanya yaitu :
a. Fungsi fisik, ruang tidur dapat menjadi tempat untuk mengakomodasi segala
macam barang dan kegiatan penghuni rumah yang sifatnya sangat privat. b.
Fungsi psikologis, ruang tidur diharapkan menjadi tempat yang dapat memberi kenyamanan optimal ketika penghuni benar-benar membutuhkan istirahat.
BAB II TINJAUAN DATA 17
Oleh sebab itu, desain ruang tidur dirancang dengan menggunakan elemen interior yang menenangkan, misalnya dari segi warna dipilih wa rna-warna pastel atau
warna natural. Majalah Hunianku, 2011 2.1.4 Tinjauan Umum
TFA Football Tra ining Center
2.1.4.1 Sistem Organisasi Ruang Pada saat menghadapi struktur yang sudah ada, ruang yang tersedia biasanya
memberikan beberapa indikasi seperti bagaimana ruang tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya. Jalan masuk ke suatu ruang dapat membentuk pola sirkulasi yang
membagi ruang menjadi zona tertentu. Ching,1996; 72 . Organisasi ruang terbagi berdasarkan pola sirkulasi. Sirkulasi dibagi menjadi
tiga yaitu sirkulasi pengunjung, pengelola dan karyawan. Adapun beberapa jenis organisasi ruang penggunaannya tergantung pada tuntutan program dari bangunan
tersebut, dengan memperhatikan faktor- faktor pengelompokkan fungsi ruang, kebutuhan pencapaian, pencahayaan dan arah pandangan. Beberapa jenis
organisasi ruang yang penggunaannya tergantung pada tuntutan program dari bangunan tersebut dengan memperhatikan faktor-faktor yang meliputi
pengelompokkan fungsi ruang, hirarki ruang, kebutuhan pencapaian antar ruang, pencahayaan dan arah pandang Suptandar, 1982 ; 55 .
Pencapaian dari ruang luar ke ruang dalam hendaknya mempunyai identitas yang jelas, dan pencapaian semacam ini bisa berhubungan erat dengan sistem
organisasi ruang seperti yang disimpulkan sebagai berikut : 1.
Kegiatan manusia sebagian besar dilakukan didalam ruang maka faktor yang sangat penting adalah perancangan sirkulasi dalam ruang.
2. Fungsi ruang ditentukan oleh kegiatan manusia yang terjadi didalamnya dan
ini akan mempengaruhi dimensi dalam ruang, ukuran, sirkulasi, letak serta bukaan jendela dan pintu-pintu.
3. Dimensi suatu ruang selain ditentukan oleh aktifitas manusia juga dipengaruhi
oleh skala dan proporsi. 4.
Modul dalam perancangan ruang dan bangunan merupakan faktor yang utama. ada beberapa modul yaitu modul dasar, modul manusia, modul fungsi, sub
modul, perencanaan, multi modul dan faktor yang mempengaruhi modul adalah bahan bangunan dan teknik pelaksanaan.
BAB II TINJAUAN DATA 18
5. Pencapaian ruang luar dan ruang dalam hendaknya diberi identitas yang jelas.
Suptandar,Pamudji, 1982 ; 38. a.
Sonasi Sonasi atau zoning diartikan sebagai penetapan daerah berdasarkan atas lima
kelompok utama yaitu publik area, semi p ublik area, privat area,
service
area dan
circulation
area. Suptandar, 1999 : 99. Menurut Suptandar 1994 : 28, dua hal utama dalam penataan da n pendaerahan
suatu ruang yaitu penataan dari tiap unit dengan penyatuan tugas sejenis dan berurutan sesuai alur kerja, guna pencapaian efisiensi kerja dan pemanfaatan
ruang. b.
Sirkulasi Menurut Suptandar 1982 : 57 Sirkulasi merupakan ruang gerak atau jalur
yang diatur untuk menghubungkan, membimbing dan melintasi bagian-bagian tertentu didalam bangunan atau ruangan untuk kelancaran bagian itu sendiri, yang
berhubungan dengan penghayatan obyek didalam ruang. Lebar dan tinggi dari suatu ruang sirkulasi harus sebanding dengan macam dan jumlah lalu lintas yang
ditampungnya. c.
Ruang Ruang dibagi menurut kepentingan dari civitasnya, yaitu :
1. Ruang publik yang sifatnya terbuka dan umum.
2. Ruang semi publik yang sifatnya agak terbuka.
3. Ruang
private
yang sifatnya tertutup, terbatas pada civitas tertentu saja. 4.
Ruang sirkulasi merupakan ruang yang aman untuk civitas dalam melakukan kegiatan dimana ruang ini berupa area kosong untuk b erjalan. Suptandar, 1982
: 47 Untuk mendesain suatu ruang hendaknya dibentuk sesuai dengan karakter
ruang dalam memenuhi kebutuhan aktivitas yang dilakukan oleh si pelaku aktivitas atau si pemakai ruang.
Untuk mendesain ruang sebaiknya kita perlu mengetahui prinsip-pinsip penataan ruang seperti:
BAB II TINJAUAN DATA 19
1. Proporsi, yaitu perbandingan antara besaran ruangan mengisi ruang sehingga
penataan bisa diperhatikan dalam memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh si pemakai aktivitas.
2. Komposisi, yaitu suasana dalam pengaturan antara suatu benda dengan benda
yang lainnya. 3.
Balance atau keseimbangan, yaitu dicapainya suatu ruang antara satu bidang dengan bidang yang lainnya. Keseinbangan dibagi menjadi dua bagian yaitu
keseimbangan simetris, dimana antara satu bidang dengan bidang yang lainnya sama, keseimbangan asimetris, merupakan keseimbangan antara satu dengan
yang lainnya tetap sama bila dibagi dua memotong tidak sama persis. 4.
Irama, gunanya untuk tidak merasa jenuh bila berdiam didalam ruang, dicapai dengan memberi alur penataan yang tidak membosankan.
5. Harmoni, keselarasan dari pengaturan benda-benda dalam ruang terhadap
ruang dan benda itu sendiri. 6.
Kontras, suatu penekanan tertentu pada penataan ruang yang nantinya akan menjadi perhatian center of intrest.
7. Aksen, penyelesaian dari kontras agar perhatian dapat tertuju pada suatu dari
seluruh penataan yang ada dengan meninggalkan kesatuan unity dalam penataan.
2.1.4.2 Elemen Pembentuk Ruang Elemen pembentuk ruang adalah struktur wadah ruang kegiatan diidentifikasikan
sebagai lantai, dinding, dan langit- langit
Plafond
yang menjadi satu kesatuan struktur dalam sehari-hari. Elemen pembentuk ruang terdiri dari :
a. Lantai
Selain berfungsi sebagai penutup ruang bagian bawah, pada sebuah ruang lantai juga berfungsi sebagai pendukung beban dan benda-benda yang ada
diatasnya seperti perabot serta manusia sebagai civitas ruang, dengan demikian dituntut agar selalu memikul beban mati atau beba n hidup berlalu lalang
diatasnya. Mangunwijaya, 1980 ; 329 Konstruksi lantai bermacam
– macam, tergantung bahan dan system konstruksi yang digunakan. Namun tergantung juga dari rupa dan macam pilihan
pilihan apa lantai ingin dibentuk. Walaupun lantai merupakan bagian yang ada di
BAB II TINJAUAN DATA 20
bawah dan diinjak – injak, akan tetatpi pandangan manusia lebih banyak terkena
oleh lantai langit – langit.
Menurut Seng 1985 ; 5 hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lantai adalah keawetan, daya tahan tubuh, daya tahan kimia, daya tahan aus, kedap air,
pelenturan serta kekenyalannya. Selain pemilihan tersebut, starat utama bahan lantai adalah tidak licin, tidak berisik oleh hentakan kaki, mudah dirawat dan
dibersihkan serta sesuai dengan persyaratan daya tahan terhadap kebakaran. b.
Dinding Dinding
–dinding bangunan dari segi fisika bangunan memiliki fungsi antara lain : 1.
Fungsi pemikul beban di atasnya, dinding harus kuat bertahan terhadap 3 kekuatan pokok yaitu tekanan horizotal, tekanan vertikal, beban vertikal dan
daya tekuk akibat beban vertikal tersebut. 2.
Fungsi penutup atau pembatas ruangan, pembatasan menyangkut penglihatan, sehingga manusia terlindung dari pandangan langsung, biasanya berhubungan
dengan kepentingan –kepentingan pribadi atau khusus. Mangunwijaya, 1980 :
339 3.
Sebagai penghalang bunyi atau audio secara langsung. Mangunwijaya, 1980 : 339
Warna dinding juga berpengaruh pada kesan ruang, warna-warna yang mengkilat lebih banyak memantulkan sinar sebaliknya warna buram kurang
memantulkan sinar. Warna-warna yang terang memberikan kesan ringan dan luas pada suatu ruang, sedangkan warna gelap memberikan kesan berat dan sempit
Suptandar, 1982; 46. Menurut Suptandar 1985 ; 30 selain warna, dinding juga merupakan bidang
yang secara leluasa dapat dihias sesuai dengan selera, adapun cara – cara
menghias dinding sebagai berikut. 1.
Membuat motif – motif dekorasi dengan gambar, dicat, dicetak, diaplikasikan dan dilukis secara langsung didinding.
2. Dinding ditutup atau dilapisi dengan bahan yang ornametik atau dengan
memasang hiasan – hiasan yang ditempel pada dinding.
c. Plafond
BAB II TINJAUAN DATA 21
Langit- langit
plafond
, berasal dar i kata “
celling
”, yang berarti melindungi dengan suatu bidang penyekat sehingga terbentuk suatu ruang.
Secara umum dapat dikatakan
celling
adalah sebuah bidang permukaan yang terletak di atas garis pandang normal manusia, berfungsi sebagai pelindung
penutup lantai atau atap dan sekaligus sebagai pembentuk ruang dengan bidang yang ada dibawahnya.
Ditinjau dari fungsi, ceiling memiliki berbagai kegunaan yang lebih besar dibandingkan dengan unsur- unsur pembentuk ruang
space
yang lain seperti dinding atau lantai.
1. Fungsi
celling
antara lain: a.
Pelindung kegiatan manusia merupakan fungsi dari
ceiling
yang utama, dengan bentuknya yang paling sederhana,
celling
sekaligus berfungsi sebagai atap.
b. Sebagai pembentuk ruang,
celling
bersama-sama dengan dinding dan lantai membentuk suatu ruang dalam.
c. Sebagai
skylight
, di sini ceiling berfungsi untuk meneruskan cahaya alamiah kedalam bangunan.
d. Untuk menonjolkan konstruksi pada gedung-gedung untuk dekorasi, ceiling
mampu mencerminkan struktur yang mendukung beban-beban. e.
Merupakan ruang atau rongga untuk pelindung berbagai instalasi, docting AC, kabel listrik, gantungan
armature
,
loudspeaker
dan lain- lain. Di balik ceiling perlu ada rongga guna kperluan pengontrolan-pengontrolan jika
terjadi kerusakan pada instalasi- instalasi. f.
Sebagai bidang penempelan titik-titik lampu. g.
Sebagai penunjang unsur dekorasi ruang dalam, terutama pada bangunan- bangunan umum
restaurant, halllobby
hotel dan lain- lain. h.
Bentuk ceiling dalam suatu bangunan dapat memperlihatkan sifat-sifat kesan-kesan ruang tertentu, dengan membuat ketinggian atau garis-garis
material serta struktur kesemuanya akan dinikmati langsung oleh penghuni yang berada dibawanya.
BAB II TINJAUAN DATA 22
i. Perbedaan tinggi dan bentuk ceiling dapat menunjukkan perbedaan visual
atau
zone-zone
dari ruang yang lebih luas, dan orang dapat merasakan adanya perbedaan aktivitas dalam ruang tersebut. Suptandar, 1999 : 161
2.1.4.3 Elemen pelengkap pembentuk ruang
a. Pintu
Pintu berfungsi untuk mengendalikan keamanan, memungkinkan terjadinya sirkulasi manusia dari luar ke dalam gedung, di dalam gedung dan untuk
mengendalikan tingkat
pr ivacy
pengguna sebagi pembatas pemisah ruang atau pengendali terhadap gangguan suara bising Wardono, Prabu, 2005; 42
Menurut Wardono 2005 ; 42 pintu dibagi atas 1.
Swiing door
satu atau dua daun pintu. 2.
Sliding door
satu atau dua daun pintu terbuka dan tertutup 3.
Foolding door
pintu lipat 4.
Revolving door
pintu putar
Ga mbar 2.5 Jenis – jenis pintu
Su mber : Buku a jar desain interior
b. Jendela
Jendela dapat dilihat sebagai bagian yang terang pada dinding, jendela dapat dikembangkan sampai ketaraf dimana jendela menjadi bidang dinding fisik.
Jendela yang transparan secara visual dapat menyatukan sebuah ruang interior dengan ruang luar atau dengan ruang interior disebelahnya. Ching, 1996 : 224.
Beberapa pola penempatan jendela sesuai dengan ukuran tinggi dan rendah jendela :
BAB II TINJAUAN DATA 23
Ga mbar 2.6 Pene mpatan jendela Su mber : Buku a jar desain interior
2.1.4.4 Unsur Utilitas
a. Pencahayaan
Unsur pencahayaan dalam desain interior merupakan aspek yang sangat penting yang dapat memberikan pengaruh luas terhadap optimalisasi kerja dan
dapat menimbulkan efek-efek tertentu. Pencahayaan terbagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Pencahayaan alami, yaitu cahaya alam yang umum dimanfaatkan dalam desain
interior adalah sinar matahari. Pencahayaan alami didapat dari bukaan pintu dan jendela.
2. Pencahayaan buatan, yaitu pencahayaan yang dibuat sendiri oleh manusia,
seperti cahaya lilin dan cahaya lampu listrik. Cahaya buatan mempunyai dua fungsi yakni sebagai sumber penerangan dan sebagai aksen yang dapat
memberikan keindahan pada ruang. Pencahayaan buatan dibedakan menjadi lima yaitu pencahayaan langsung
Direct Light
, pencahayaan tidak langsung
Indir ect Light
, pencahayaan setempat, yaitu pencahayaan yang diarahkan untuk menerangi suatu obyek,
pencahayaan yang membias
Diffused
, dan pencahayaan khusus, yaitu pencahayaan yang khusus dibutuhkan untuk jenis-jenis pekerjaan. Terdapat
beberapa macam metode pencahayaan buatan yang mampu memberikan efek-efek tertentu, yaitu sebagai berikut :
1.
General Lighting
pencahayaan umum Pencahayaan yang dapat dicapai oleh lampu
– lampu
portable
, lampu langit- langit, atau lampu yang memanjang di dinding.
2.
Special Lighting
pencahayaan khusus Pencahayaan ini bertugas untuk menciptakan pengamata n atau efek-efek
khusus dari cahaya langsung pada area yang diinginkan.
BAB II TINJAUAN DATA 24
3.
Decorative Lighting
pencahayaan dekoratif . Satwiko, Prasato, 2004 ; 80 b.
Penghawaan Yang dimaksud dari penghawaan adalah suatu usaha pembaharuan udara
dalam ruang melalui penghawaan buatan maupun penghawaan alami dengan pengaturan sebaik-baiknya dengan harapan untuk mencapai tujuan kesehatan dan
kenyamanan dalam ruang. Jumlah udara segar yang dimaksudkan berguna untuk menurunkan kandungan uap air di dalam udara, menghilangkan bau keringat, gas
karbondioksida. Dan jumlah kapasitas udara segar tersebut tergantung dari aktivitas penghuni, setiap tambahan jumlah sivitas, maka udara yang dimasukkan
akan lebih besar. Suptandar, 1982 : 150 Penghawaan juga terbagi menjadi 2, yaitu alami dan buatan, penghawaan
alami dapat memanfaatkan sistem
cross ventilation
. Sedangkan penghawaan buatan dapat bersumber dari kipas atau
AC Air Conditioner.
Dalam pasaran umum terdapat tiga jenis
AC
yaitu: 1.
Window AC
, umumnya dipakai pada perumahan dan dipasang pada salah satu dinding ruang dengan batas ketinggian yang terjangkau dan penyemprotan
udara tidak menganggu si pemakai. 2.
Central AC
, biasa digunakan pada unit-unit perkantoran, hotel supermarket dengan pengkontrolan atau pengendalian yang dilakukan
3.
Split AC
, hampir sama bentuknya dengan
window AC
, bedanya hanya terletak pada konstruksi di mana alat condensator terletak di luar ruang.
Hasil percobaan oleh beberapa ahli menunjukkan bahwa temperatur yang nyaman bagi manusia di dalam ruang berkisar antara 20
-24 C, dengan kelembaban
relatif 40-45, serta kecepatan udara segar yang diperlukan dalam suatu ruang berkisar 30 morangjam Suptandar, 1982.
c. Akustik
Akustiksuara merupakan suatu hal yang dapat menimbulkan efek psikis dan emosional dalam ruang. Akustik merupakan unsur penunjang dalam sebuah
disain, karena akustik memberi pengaruh luas dan dapat menimbulkan efek psikis dan emosional bagi orang yang mendengarnya. Pengendalian akustik yang baik
membutuhkan penggunaan bahan dengan tingkat penyerapan yang tinggi seperti pada lapisan permukaan lantai, dinding, plafond, luas ruang, fungsi ruang, isi
BAB II TINJAUAN DATA 25
ruang, bahan tirai, tempat duduk dengan lapisan lunak, karpet, udara di dalam ruang dan pengaruh lingkungan sekitarnya, akustik yang perlu diperhatikan dalam
sebuah ruang untuk mampu meredam bunyi bising yang ditimbulkan dengan persyaratan tingkat kebisingan. Francis D. K. Ching, 1996; 33.
2.1.4.5 Fasilitas Fasilitas adalah salah satu kategori elemen desain yang pasti ada dalam
desain interior. Fasilitas menjadi perantara antara ruang dengan manusianya, menawarkan adanya transisi bentuk dan skala antara ruang interior dengan
individunya. Selain memenuhi fungsi- fungsi khusus, fasilitas menyumbang karakter visual dari suatu tatanan interior. Bentuk, garis, warna, tekstur, dan skala
masing- masing benda maupun pengaturan spasialnya, memainkan peranan penting dalam membangun sifat ekspresi dari suatu ruang. Francis D. K. Ching,
1996, ; 241. Penyusunan fasilitas harus disesuaikan dengan kebutuhan guna kenyamanan
civitas, sedang fungsinya tidak dipisahkan dengan faktor estetika. Dengan pengaturan fasilitas yang sedemikian rupa, penggunaan bahan yang aman serta hal
penting adalah dimensi atau setandar-setandar perancangan agar mampu memberikan kenyamanan bagi civitas. Pada setiap desain hal yang paling penting
dipertimbangkan adalah dimensi dimensi ruang dan fasilitasnya yang sesuai dengan antropometri manusia sebagai pemakainya. Terlebih lagi dimensi
– dimensi ruang dan fasilitas untuk publik, yang terdiri da ri berbedaan jenis
kelamin, usia, maupun kondisi fisik yang tidak sama baik itu menyangkut
dimensinya maupun cacat atau normal. Nuefert 1990 .
Beberapa fasilitas pendukung pada interior
TFA Football Training Center
dengan standarisasi dimensi yang telah ditetapkan.
BAB II TINJAUAN DATA 26
a. Fasilitas Ruang Makan
Ga mbar 2.7 Dimensi jara k sirku lasi area makan dengan me ja 4 orang Sumber : Hu man Dimention
b. Fasilitas Ruang tidur
Ga mbar 2.8 Dimensi Fasilitas te mpt tidur Sumber : Hu man Dimention
BAB II TINJAUAN DATA 27
c. Fasilitas Almari
Ga mbar 2.9 Dimensi sirku lsai area te mpat penyimpanan Sumber : Hu man Dimention
d. Ruang Kelas
Ga mbar 2.10 Dimensi sirkulasi ruang belajar Sumber : Hu man Dimension
BAB II TINJAUAN DATA 28
e. Fasilitas Fitnes
Ga mbar 2.11 A lat Fitness Treadmill dan Leg press Sumber : http:www.sportindo.com
f. Fasilitas Ruang Kantor
Ga mbar 2.12 Dimensi sirkulasi area kantor Sumber : Hu man Dimension
Treadmill L, W, H 50 cm x 120 c m x 150 c m
Leg press L, W, H 80 x43 x72
BAB II TINJAUAN DATA 29
g. Fasilitas Perpustakaan
Ga mbar 2.13 Dimensi ra k buku dan sirkulasi pengguna ruang pada perpustakaan Sumber : Hu man Dimension
BAB II TINJAUAN DATA 30
2.2 Data Lapangan