54
dan rekayasa, perpustakaan, laboratorium dan teknisi, serta lain-lain jabatan profesi yang ditetapkan dengan Undang-Undang.
Jabatan Fungsional dalam ASN terdiri dari jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional keterampilan. Jabatan fungsional keahlian terdiri
dari ahli pertama, ahli muda, ahli madya, dan ahli utama. Jabatan fungsional keterampilan terdiri dari pemula, terampil, dan mahir.
Ketentuan lebih lanjut mengenai jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional keterampilan diatur dengan Peraturan Menteri.
Jabatan Administrasi dalam ASN terdiri dari jabatan pelaksana, jabatan pengawas, dan jabatan administrator. Jabatan pelaksana bertanggung
jawab melaksanakan
kegiatan pelayanan
publik, administrasi
pemerintahan, dan pembangunan. Jabatan pengawas bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat
pelaksana. Jabatan administrator bertanggung jawab memimpin pelaksanaan
seluruh kegiatan
pelayanan publik,
administrasi pemerintahan, dan pembangunan. Setiap jabatan tersebut ditetapkan
kompetensi yang dibutuhkan. Penetapan kompetensi yang dibutuhkan dan ketentuan mengenai klasifikasi Jabatan Administrasi diatur dengan
Peraturan Menteri.
m. Lembaga pendidikan Aparatur Sipil Negara
Setelah diangkat sebagai pegawai AES setiap calon pegawai wajib mengikuti pendidikan pada Lembaga pendidikan Aparatur Sipil Negara
yang berlangsung selama 6 enam bulan. Setelah menyelsaikan pendidikan Calon Pegawai AES, pegawai PNS baru ditempatkan pada
instansi Pemerintah Pusat, perwakilan, danatau pemerintah daerah.
n. Pengembangan Staf
Setiap pegawai ASN wajib menggunakan 10 persen hari kerja setahun untuk berbagai kegiatan pengembangan profesi. LAN Sebagai contoh:
BKN mulai
tahun 2007
menyelenggarakan Pendidikan
Ilmu Kepegawaian PIK dengan konsentrasi manajemen kepegawaian pada
jenjang SarjanaStrata 1 yang bertujuan untuk mencetak Para Analis Kepegawaian tingkat Ahli yang akan mengatasi masalah-masalah
kepegawaian di pusat maupun daerah.
o. Mobilitas Staf
Kewajiban tour of duty adalah syarat promosi bagi Pegawai Jabatan Eksekutif. Pada Instansi Pusat wajib melakukan tour of duty antar
daerah dan antar sektor. Pada instansi provinsi wajib tour of duty antar kabupaten dan kota dan antar dinas. Pada instansi kabupaten dan kota,
tour of duty antar kecamatan dan antar dinas kabupaten dan kota. Mutasi dalam konteks mobilitas staf merupakan perpindahan tugas atau
perpindahan lokasi dalam satu Instansi Pusat, antar-Instansi Pusat, satu Instansi Daerah, antar-Instansi Daerah, antar-Instansi Pusat dan Instansi
Daerah dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mutasi dilakukan oleh Pejabat yang Berwenang dalam wilayah kewenangannya.
Pembiayaan sebagai akibat dilakukannya mutasi dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
p. Sistem Penggajian
Sistem gaji berbasis kinerja menetapkan gaji harus sesuai dengan beban kerja dan tanggung jawab yang dipikul oleh pegawai. Gaji
pegawai tidak boleh terlalu berbeda dari gaji di perusahaan swasta.
55
Penghargaan dan Gaji
Pegawai ASN yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran dan kedisiplinan dalam melaksanakan tugasnya
dianugerahkan tanda kehormatan Satyalancana. Tanda kehormatan tersebut diberikan secara selektif hanya kepada Pegawai ASN yang
memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
Setiap penerima
tanda kehormatan
berhak atas
penghormatan dan penghargaan dari negara. Penghormatan dan penghargaan dimaksud dapat berupa: 1 pengangkatan atau kenaikan
jabatan secara istimewa; 2 pemberian sejumlah uang sekaligus atau berkala; danatau 3 hak protokol dalam acara resmi dan acara
kenegaraan.
Hak memakai Satyalancana dicabut apabila Pegawai ASN yang bersangkutan
dijatuhi hukuman
disiplin tingkat
berat berupa
pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai ASN atau tidak lagi memenuhi persyaratan yang telah diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan. Pencabutan tanda kehormatan ditetapkan dengan Keputusan Presiden setelah mendapat pertimbangan Dewan Gelar,
Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan atas usul Pejabat yang Berwenang.
Disamping penghargaan, Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak kepada Pegawai ASN sesuai dengan beban pekerjaan dan
tanggung jawab Pegawai ASN. Gaji harus memacu produktivitas dan menjamin kesejahteraan Pegawai ASN. Gaji dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara. Selain gaji, Pegawai ASN juga menerima tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Tunjangan tersebut tidak boleh melebihi gaji.
Selain gaji, pemerintah daerah dapat memberikan tunjangan kepada Pegawai ASN didaerah sesuai dengan tingkat kemahalan. Dalam
pemberian tunjangan, pemerintah daerah wajib mengukur tingkat kemahalan berdasarkan indeks harga yang berlaku di daerahnya
masing-masing. Tunjangan dimaksud dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Ketentuan lebih lanjut mengenai
tunjangan diatur dengan peraturan daerah. Selain gaji dan tunjangan, Pemerintah memberikan jaminan sosial kepada Pegawai ASN. Jaminan
sosial bertujuan untuk menyejahterakan Pegawai ASN.
q. Sistem Pensiun