13
Menteri. Pengadaan calon Pegawai ASN dilakukan melalui tahapan perencanaan,
pengumuman lowongan,
pelamaran, seleksi,
pengumuman hasil seleksi, masa percobaan, dan pengangkatan
menjadi Pegawai ASN. Seleksi penerimaan calon Pegawai ASN dilaksanakan secara nasional
oleh BKN untuk mengevaluasi secara obyektif kualifikasi dan
kompetensi yang dimiliki oleh pelamar secara jujur, objektif, transparan,
akuntabel, dan melalui kompetisi yang sehat. Peserta seleksi calon
Pegawai ASN yang lulus berhak menerima tanda lulus sebagai calon Pegawai
Aparatur Sipil Negara. Calon Pegawai ASN yang mendapatkan tanda lulus dari BKN berhak
mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi calon Pegawai ASN yang diselenggarakan oleh
Instansi dan Perwakilan yang terdiri dari 3 tiga tahap, yaitu seleksi administrasi, seleksi
umum, dan seleksi khusus. Seleksi administrasi dilaksanakan oleh Instansi
masing masing untuk memeriksa kelengkapan persyaratan. Seleksi
khusus diselenggarakan oleh Instansi dan Perwakilan dilakukan dengan
membandingkan secara obyektif kualifikasi dan kompetensi yang
dipersyaratkan jabatan dengan kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki pelamar untuk mendapatkan pelamar yang memiliki kualifikasi dan
kompetensi yang paling sesuai dengan yang diperlukan untuk jabatan
yang hendak diisi.
b. Pengadaan Pegawai Aparatur Eksekutif Senior
Untuk menghasilkan kader pemimpin birokrasi publik secara sistematis dan berkesinambungan, RUU Aparatur Sipil Negara mengusulkan
pembentukan suatu Aparatur Eksekutif Senior AES sebagai bagian dari Aparatur Sipil Negara. Pegawai AES berstatus sebagai Pegawai
Negeri Sipil dengan golongan IVc sampai dengan IVf yang dipilih sebagai pegawai AES karena menonjol dalam kepemimpinan,
menunjukkan keteladan dalam pengamalan nilai nilai dasar Aparatur Sipil Negara, berpengalaman luas dalam penyelenggaraan fungsi
pemerintah diberbagai sektor, dan bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dan fungsinya.
AES merupakan bagian dari Aparatur Sipil Negara Republik Indonesia yang anggotanya adalah para pejabat karir yang menduduki jabatan
langsung di bawah Pejabat Eksekutif yang berstatus sebagai Pejabat Negara. Para pejabat tersebut diharapkan menjadi penggerak reformasi
birokrasi untuk meningkatkan kinerja pemerintah pusat dan daerah dalam menyelenggarakan pelayanan publik, meningkatkan integritas
instansi pemerintahan, dan dalam membangun tata kepemerintahan yang baik.
Pegawai AES yang bertugas sebagai eksekutif dan berstatus PNS dan yang bertugas sebagai ahli non eksekutif dan berstatus PP adalah
pegawai Aparatur Sipil Negara R.I. yang dapat ditempatkan diseluruh Indonesia. Jumlah total pegawai AES, yang memegang jabatan
eksekutif maupun non eksekutif, yang memiliki Gol IVc sampai IVf Gol IVf adalah diusulkan untuk jabatan Wakil Menteri, Wakil Gubernur,
Sekretaris Jenderal, Sekretaris Utama, dan Sekretaris Daerah Provinsi.
Tujuan Pembentukan AES
Memperbaiki manajemen cabang eksekutif Pemerintahan.
14
Menyeleksi dan
mengembangkan kader
eksekutif senior
pemerintahan yang memiliki kemampuan tinggi dalam kepemimpinan dan managemen pemerintahan.
Memberikan tanggungjawab kepada AES atas kinerja individual dan organisasi.
Menerapkan sistem penggajian, penugasan, dan promosi atas dasar kinerja.
Menyediakan sistem eksekutif sesuai dengan kepentingan publik dan bebas dari intervensi politik.
Jabatan Pada AES
AES mencakup jabatan struktural manajerial, pengawasan, dan spesialis, yang memerlukan standar kompetensi 7 9 dalam Klasifikasi
Nasional Kualifikasi Indonesia KNKI. Jabatan dengan kualifikasi 7 9 memerlukan pendidikan S2 dan S3 dalam bidang yang relevan,
pelatihan, pengalaman dan prestasi kerja yang tinggi, dan dalam PGPS merupakan jabatan dengan Gol IVc ke atas, dan tidak tergolong
sebagai Pejabat Negara. AES merupakan pejabat puncak pada Jabatan Administrasi dan Jabatan Fungsional.
Dalam sistem administrasi kepegawaian yang berlaku saat ini, jabatan pada AES mencakup jabatan Eselon 1 dan Eselon 2 atau yang
disetarakan.
Pengadaan pegawai AES
Pengadaan pegawai AES dilakukan terpisah dari pengadaan PNS dan PP. PNS yang menduduki jabatan Administrasi dan PP yang menduduki
jabatan Fungsional yang memenuhi persyaratan dapat mengikuti seleksi pegawai AES. PNS dan PP yang memenuhi kualifikasi dan memiliki
kompetensi yang diperlukan dapat mengikuti seleksi calon pegawai AES yang lowong. Sesuai peraturan yang berlaku, calon dari dunia bisnis
atau organisasi non pemerintah yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang sesuai juga dapat mengikuti seleksi calon pegawai
AES. Jumlah pegawai AES pada jabatan struktural eksekutif lebih kurang berjumlah 6.500 orang Gol IVc sampai IVe yang menduduki
eselon 1 dan 2. Disamping itu pegawai Jabatan Fungsional yang menjalankan tugas penelitian dan perekayasa, perencanaan, analisis
kebijakan, analisis anggaran, dan yang sejenis, dapat ditetapkan sebagai pegawai AES non struktural. Jumlah total pejabat yang
dikategorikan sebagai pegawai AES pada instansi di Pusat dan daerah kira kira berjumlah 30.000 orang.
3. Jabatan dan Penempatan