51
duka; dan 7 pensiun bagi yang telah mengabdi kepada negara dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Pegawai ASN wajib: 1 setia dan taat kepada Pancasila, Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia; 2 menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; 3 menaati semua ketentuan peraturan perundangundangan; 4
melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab; 5
menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, tindakan, dan ucapan kepada setiap orang baik di dalam maupun di luar
kedinasan; dan 6 menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
g. Nilai-Nilai Dasar
Nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah nilai dasar ideal yang berlaku bagi Aparatur Sipil Negara sekaligus juga merupakan nilai dasar bagi
pejabat publik. Nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugasnya adalah sebagai berikut: 1 memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi
negara Pancasila; 2 setia dan mempertahankan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 3 menjalankan tugas
secara profesional dan tidak berpihak; 4 membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; 5 menciptakan lingkungan kerja yang
non-diskriminatif; 6 memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur; 7 mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik; 8 memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program Pemerintah; 9 memberikan layanan kepada publik secara
jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun; 10 mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi; 11
menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama; 12 mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai; 13 mendorong
kesetaraan dalam pekerjaan; dan 14 meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karier.
h. Etika Profesi
Untuk menjaga martabat dan kehormatan pegawai ASN maka disusun suatu kode etika operasional bagi pegawai ASN. Kode etik Aparatur sipil
Negara memuat ketentuan bahwa Pegawai ASN: 1 menjalankan tugas dengan jujur, hati-hati, rajin, dan berintegritas; 2 bersikap hormat,
sopan,
dan santun;
3 menaati
ketentuan peraturan
perundangundangan; 4 taat pada arahan dari atasan atau Pejabat yang Berwenang; 5 menjaga kerahasiaan yang berkaitan dengan kebijakan
yang dibuat oleh Pejabat Negara; 6 menggunakan kekayaan dan barang milik negara dengan sebaik dan seefisien mungkin untuk
kepentingan masyarakat; 7 menjaga agar tidak terjadi pertentangan kepentingan dalam pelaksanaan tugasnya; 8 memegang teguh nilai-
nilai dasar ASN dengan selalu menjaga reputasi dan integritas profesi dalam menjalankan tugasnya; dan dilarang menyalahgunakan informasi
publik danatau tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapatkan, mencari keuntungan, serta manfaat bagi diri sendiri atau
orang lain.
Dalam menjalankan tugas sebagai ASN dibentuk Perkumpulan Profesi yaitu Korps Pegawai Republik Indonesia KORPRI. Sesuai dengan etika
52
profesi ASN di atas, Korpri juga memiliki kode etik yang merupakan pedoman sikap dan tingkah laku angotanya. Kode Etik Korpri yang
terangkum dalam Panca Parsetya Korpri merupakan Keputusan Musyawarah Nasional VI KORPRI Nomor : KEP- 08MUNAS2004
tentang Kode Etik KORPRI dan Penjelasannya. Adapun kode etika Korpri selengkapnya adalah: 1 Setia dan taat kepada Negara Kesatuan
dan Pemerintah Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; 2 Menjunjung tinggi kehormatan bangsa
dan negara serta memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia negara; 3 Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat di atas
kepentingan pribadi dan golongan; 4 Bertekad memelihara persatuan dan kesatuan bangsa serta kesetiakawanan Korps Pegawai Republik
Indonesia; 5 Berjuang menegakkan kejujuran dan keadilan, serta meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme.
i. Pelanggaran Kode Etik