3.4 Teknik Analisis Data
Untuk dapat menganalisis seluruh data yang ada didalam novel EAT PRAY LOVE, maka peneliti akan membagi dalam beberapa
langkah teknisnya dengan tujuan untuk memudahkan penganalisisan secara semiologi. Langkah-langkah ini merupakan pengembangan
dari Roland Barthes dalam membaca semiologi teks tertulis. Berikut ini peneliti akan menjelaskan beberapa langkah yang
akan ditempuh, yaitu : 1. Peneliti
menggunakan semiologi Roland Barthes, yaitu
mengumpulkan seluruh unit analisis yang berupa leksia-leksia atau bacaan tertentu berdasarkan penilaian atas teks novel EAT PRAY
LOVE yang layak dan sesuai untuk dijadikan subyek penelitian. 2. Peneliti kemudian membagi semua leksia yang terkumpul tersebut
dalam aspek semiologi yang dianjurkan oleh Saussure yang juga dianut dalam semiologi Roland Barthes, yaitu aspek material dan
aspek koseptual. Leksia-leksia tersebut dalam semiologi Roland Barthes dianggap sebagai tanda sign. Aspek material tersebut
adalah teks tertulis dalam novel EAT PRAY LOVE yang terdapat pada leksia, sedangkan aspek konseptual adalah gambaran yang
muncul pada peneliti ketika membaca aspek material pada leksia tersebut.
3. Peneliti juga akan menganalisa secara semiologi teks Roland Barthes dengan mengemukakan kode-kode pokok kode
hermeneutik, kode semik, kode simbolik, kode proaretik, dan kode gnomik atau kultural didalam leksia tersebut. Melalui kode-kode
pembacaan ini, peneliti akan mengemukakan tanda-tanda dan kode yang menghasilkan makna.
4. Langkah-langkah diatas akan memberikan kesimpulan bagaimana representasi keseimbangan hidup dalam novel Elizabeth Gilbert
bejudul EAT PRAY LOVE.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Obyek Penelitian
Profesi sebagai seorang penulis novel harus memiliki pemikiran yang kuat dalam menulis karangannya. Karya novel dapat dihasilkan
penulis berdasarkan imajinasinya, kejadian disekitarnya, dan dapat berdasarkan tentang pengalaman pribadi. Hal itu pula yang di alami
oleh Elizabeth Gilbert penulis novel asal Amerika, karya novel yang berdasarkan pengalaman hidup pribadinya. Sebagai seorang wanita
yang ingin mencari segalanya di Italia, India, dan Indonesia. Novel ini menceritakan tentang pengalaman hidup yang di alami
Elizabeth Gilbert dalam beberapa tahun lalu yang membuatnya menjadi hidup yang tidak tenang, dihantui rasa takut setiap
malamnya, depresi perceraiannya yang ditimbulkan karena ada banyak masalah yang tidak dapat diungkapkan oleh Elizabeth dan
masalah selanjutnya karena ia tidak ingin mempunyai seorang anak. Kehilangan pegangan arah hidupnyaseperti lupa dengan
mendekatkan diri pada Tuhan. Sehingga didalam Keseimbangan hidupnya tidak beraturan. Dalam memulihkan hal semua ini, Elizabeth
mengambil langkah yang radika didalam pencarian jati dirinya. Ia memberanikan diri mejual semua miliknya, meninggalkan
39
pekerjaanya, meninggalkan orang-orang yang dikasihinya dan memulai satu tahun perjalanannya keliling dunia seorang diri.
Di Itali, ia belajar seni menikmati hidup, belajar bahasa Italia dan merajut kegembiraan dengan mencoba masakan Italia, bertemu
dengan teman-teman lamanya, berkeliling Roma. Di India, ia bertemu dengan Texas teman yang membantu belajar seni berdevosi untuk
memulihkan pegangan arah hidupnya sehinggan dapat medekatkan diri pada Tuhan dengan cara Melakukan meditasi.
Di Indonesia, tepatnya dikota Bali,ia mencari seorang dukun tua bernama Ketut Liyer yang meramal Elizabeth dua tahun yang lalu
pada saat ia berkunjung ke Bali, dan ia jatuh cinta yang tidak disengaja pada Felipe pria yang berasal dari Brazil dan sudah lima
tahun tinggal di Bali karena memiliki usaha, Felipe seorang duda yang berusia lima puluh tahunan tetapi masih tetap terlihat gagah. Di
tempat inilah Elizabeth dapat menemukan tujuan hidupnya dengan membangun keseimbangan hidup yang menyeimbangkan antara
kegembiraan duniawi dan kebahagiaan surgawi.
4.2 Penyajian dan Analisis Data 4.2.1 Penyajian Data