Representasi Landasan Teori .1 Karya Sastra Novel Sebagi Media Komunikasi Massa

dirasakan sebagai aktivitas yang benar-benar memiliki fungsi integral dalam struktur sosial. Ratna, 2003:134

2.1.2 Representasi

Chris Barker menyebutkan bahwa Representasi merupakan kajian utama dalam cultural studies. Representasi sendiri dimaknai sebagai bagaiman dunia dikostruksikan secara sosial dan disajikan kepada kita dan oleh kita didalam pemaknaan tertentu. Cultural studies memfokuskan diri kepada bagaimana proses pemaknaan representasi itu sendiri. Barker, 2006:9 Representasi adalah elemen-elemen yang ditandakan secara teknis. Dalam bahasa tulis seperti kata proposisi, kalimat, foto, caption, grafik, dan sebagainya. Elemen-elemen tersebut diStransmisikan kedalam kode representasional yang memasukkan diantara bagaimana objek digambarkan : karakter, narasi, setting, dialog, dan sebagainya. Eriyanto, 2001 115 Representasi menunjuk baik pada proses maupun produk dari pemaknaan suatu tanda. Representasi juga berarti proses perubahan konsep-konsep ideologi yang abstrak dalam bentuk- bentuk konkret. Representasi adalah konsep yang digunakan dalam proses sosial. Pemaknaan melalui sistem penandaan yang tersedia : dialog, tulisan, video, film, fotografi, dan sebagainya. Secara ringkas representasi merupakan produksi makna melalui bahasa. http:kunci.or.idesainws04representasi.htm. Menurut Stuart Hall 1997, representasi merupakan salah satu praktek penting yang memproduksi kebudayaan. Kebudayaan merupakan konsep yang sangat luas, kebudaan menyangkut “pengalaman berbagi”. Seseorang dikatakan berasal dari kebudayaan yang sama jika manusia-manusia yang ada disitu membagi pengalaman yang sama, membagi kode-kode kebudayaan yang sama, berbicara bahasa yang sama, dan saling berbagi konsep-konsep yang sama. http:kunci.or.idesainws04representasi.htm. Menurut Stuart Hall, ada dua proses representasi. Pertama, representasi mental. Yaitu konsep tentang “sesuatu” yang ada dikepala kita masing-masing peta konseptual. Representasi mental ini masih berbentuk sesuatu yang abstrak. Kedua, “bahasa” yang berperan penting dalam proses konstruksi makna. Konsep abstrak yang ada dalam kepala kita dapat menghubungkan konsep dan ide-ide kita tentang sesuatu dan simbol-simbol tertentu. Proses pertama memungkinkan kita untuk memaknai dunia dengan mengkonstruksi seperangkat rantai korespondensi antara sesuatu dengan sistem “peta konseptual” dengan bahasa atau simbol yang berfungsi mereprasentasikan konsep- konsep kita tentang sesuatu. Relasi antara “sesuatu”, “peta konseptual” dan “bahasasimbol” adalah jantung dari produksi makna lewat bahasa. Proses yang menghubungkan ketiga elemen ini secara bersama-sama itulah yang dinamakan representasi. Konsep representasi bisa berubah-ubah. Selalu ada pemaknaan baru dan pandangan baru dalam konsep representasi yang sudah pernah ada. Intinya adalah: makna tidak inheren dalam sesuatu didunia ini, ia selalu dikonstruksikan diproduksi lewat representasi. Ia adalah hasil dari praktek penandaan, praktek yang membuat sesuatu hal bermakna sesuatu

2.1.3 Keseimbangan