PPPPTK Penjas dan BK | 14
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: KOMUNIKASI EFEKTIF
A. Tujuan
Memiliki kecakapan dalam memahami konsep dasar aspek-aspek pembelajaran PJOK, terampil dalam melakukan, dan membelajarkan
dengan menerapkan dasar keilmuan, serta memiliki tanggung jawab personal dan sosial sebagai tauladan bagi peserta didik dan masyarakat
sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan teknik bertanya peserta didik di Sekolah Menengah Pertama secara terperinci.
2. Menjelaskan teknik menjawab pertanyaan peserta didik di Sekolah Menengah Pertama secara terperinci.
3. Menjelaskan teknik diskusi di Sekolah Menengah Pertama secara terperinci.
C. Uraian Materi
1. Teknik Bertanya
a. Pengertian
Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan.Arti penting itu bertolak dari tugas dan tanggung jawab guru yang cukup berat
untuk mencerdaskan anak didiknya.Kerangka berpikir yang demikian menghendaki seorang guru untuk melengkapi dirinya dengan berbagai
keterampilan yang diharapkan dapat membantu dalam menjalankan tugasnya dalam interaksi edukatif. Keterampilan tersebut dapat
diperoleh salah satunya dengan cara menerapkan metode cara bertanya dalam proses pembelajaran.
Pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari “bertanya” .Questioning bertanya merupakan strategi utama yang berbasis
PPPPTK Penjas dan BK | 15
konstektual.Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir
peserta didik. Bagi peserta didik, kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran, yaitu menggali informasi,
menginformasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada spek yang belum diketahuinya. Metode bertanya
tanya-jawab adalah yang tertua dan banyak digunakan dalam proses pendidikan, baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun di
sekolah. Bertanya merupakan bagian yang sangat penting dalam
belajar.Pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik merupakan indikator bahwa peserta didik sudah mulai belajar.Tanpa pertanyaan,
peserta didik dapat dikatakan belum belajar. Jika seseorang peserta didik bertanya, maka ia sudah melihat permasalahan atau masalah
pada sesuatu yang sedang dipelajari. Pemunculan masalah menandakan bahwa peserta didik sudah mulai berpikir, dan jika
masalah itu dirumuskan menjadi pertanyaan berarti peserta didik itu berkehendak untuk menemukan jawaban atas masalah yang
ditemukan; berarti pula peserta didik berkehendak untuk mengembangkan pikiran lebih lanjut.Itulah belajar.
Pertanyaan juga sangat penting dalam proses pembelajaran, Socrates dalam Hasibuan, 1988 mengutarakan bahwa pertanyaan merupakan
“
the very core of teaching ”. Dalam model pembelajaran konvensional
“pembelajaran berbasis pengetahuan”, guru pada umumnya mengajukan pertanyaan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh
mana materi pelajaran yang diceramahkan guru sudah dipahami peserta didik, atau hanya untuk membawa peserta didik ke
pamahaman materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Namun, pertanyaan yang diajukan dalam proses
pembelajaran mempunyai tujuan lebih dari itu. Louisel danDescamps 1992 menyebutkan tiga tujuan pokok dari dikemukakannya
pertanyaan dalam proses pembelajaran, yaitu: meningkatkan tingkat