14 komponen-komponen kata dan kalimat, dan dalam belajar sesuatu yang
berkenaan dengan waktu, arah, dan masa. Berdasarkan definisi tersebut dapat ditegaskan bahwa anak berkesulitan
belajar membaca adalah anak yang mengalami kesulitan dalam mempelajari komponen-komponen kata dan kalimat dan memahami isi kalimat sehingga
pengalaman membaca anak rendah yang berimbas pada perbendaharaan kata dan pengetahuan umum yang rendah.
2. Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar Membaca
Karakteristik anak berkesulitan belajar membaca terdapat di dalam karakteristik anak berkesulitan belajar spesifik. Menurut Sutjihati Somantri
2012: 199 – 120 karakteristik setiap anak berkesulitan belajar berbeda-beda:
a menunjukkan masalah pada aspek kognitif membaca, berhitung,
bahkan berpikir, b
memiliki masalah dalam aspek sosial hubungan dengan orang lain, konsep diri, dan perilaku-perilaku yang tak layak,
c bermasalah dalam aspek bahasa sulit mengekpresikan diri secara
lisan maupun tertulis, dan d
bermasalah dalam aspek motorik. Berdasarkan pendapat tersebut, karakteristik anak berkesulitan belajar
diantaranya adalah anak memiliki kesulitan atau kemampuan yang rendah pada aspek kognitif membaca, berhitung, berpikir. Kemampuan yang
rendah pada aspek kognitif sering kali disertai dengan kemampuan sosial yang rendah. Kegagalan yang berulang kali dirasakan oeh anak membuat
konsep diri anak rendah dan sering kali melakukan perilaku yang tidak layak seperti berlari-lari di kelas atau ramai di kelas untuk menghindar dari tugas.
15 Anak berkesulitan belajar terkadang juga bermasalah dalam aspek bahasa,
misalnya anak yang mengalami kesulitan menulis dia akan mengalami kesulitan saat diminta mengeskpresikan perasaannya melalui tulisan. Anak
berkesulitan belajar juga mengalami masalah pada aspek motorik, bila kemampuan persepsi visual anak rendah anak akan mengalami kesulitan
misanya dalam koordinasi tangan dan indera penglihatan. Lebih khusus lagi Mercer Mulyono abdurrahman, 1996: 175
mengelompokkan karakteristik kesulitan belajar membaca dalam empat kelompok, yaitu: a kebiasaan membaca, b kekeliruan mengenal kata, c
kekeliruan pemahaman, dan d gejala-gejala serbaneka. Kebiasaan membaca anak berkesulitan belajar membaca tidak wajar. Mereka sering berhenti di
tengah-tengah bacaan saat sedang membaca atau meloncati beberapa kata. Sering kali anak juga mengalami omisi saat membaca, dan biasanya
kebiasaan membaca ini berpola. Kekeliruan mengenal kata saat membaca biasanya terjadi karena kemampuan persepsi arah atau pun bentuk yang
rendah sehingga salah mengenal huruf. Kekeliruan pemahaman sering ditunjukkan dengan banyaknya kesalahan saat menjawab pertanyaan terkait
bacaan, tidak mampu mengemukakan urutan cerita yang dibaca, dan tidak mampu memahami tema utama dari suatu cerita. Gejala-gejala lain juga
ditunjukkan oleh mereka, seperti membaca dengan intonasi yang monoton, tidak memperhatikan tanda baca, dan menunjuk kata saat membaca.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa memang benar kesulitan belajar membaca pemahaman merupakan salah satu karakterisitik
16 dari kesulitan belajar membaca. Karakterisitik kesulitan belajar membaca
pemahaman sebagai berikut: a tidak bisa mengurutkan jalan cerita bacaan yang telah dibaca, b melakukan banyak kesalahan dalam menjawab
pertanyaan berkaitan dengan bacaan, dan c tidak dapat menemukan tema dari bacaan.
B. Kemampuan Membaca Pemahaman 1. Pengertian Membaca Pemahaman